22.Persiapan Pernikahan

Start from the beginning
                                    

"Baik sayang, mantu Bunda apa kabar?" Ujar Bunda.

"Baik Bunda." Dhilla tersenyum.

"Ehh pengantin." Bunda merangkul Arsy. Dan kemudian mulai mengukur tubuh Arsy. Untuk buat baju pengantin.

"Arsy pengen pake hijab pas akad Bun." Pinta Arsy.

"Alhamdulillah kamu mau berhijab Sy?" Tanya Dhilla semangangat. Yang kemudian di angguki Arsy sebagai jawaban.

"Aku mau berhijab Dhill. Dan aku gak bilang ke Adam kalo Aku pake hijab pas Akad. Aku mau kasih Hijabku ini sebagai kado pernikahan untuknya." Ujar Arsy penuh haru.

"Sweet nya." Puji Bunda. "Udah selesai. Sekarang Dhilla, sini Bunda ukur." Pinta Bunda.

"Kok Dhilla juga?" Tanya Dhilla bingung.

"Iyahh. Bunda mau bikinin baju buat Dhilla." Dhilla langsung tersenyum senang.

Stelah acara viting baju pengantin. Dan setelah makan siang bersama Bunda. Dhilla dan Arsy segera berpamitan untuk ke bandung mengecek persiapan gedung resepsi nanti.

*****

"Mas. Nanti saya mau meja penerima tamu di depan yah." Pinta Arsy kepada WO nya.

"Iyah. Kalau meja makanan apakah mau di dekat pelaminan atau di sana?" Tanya sang WO.

"Taruh di sana ajah." Ujar Arsy.

"Sy. Hidung kamu berdarah, kamu kenapa?" Tanya Dhilla panik.

"Ah. Ini mimisan biasa." Arsy bergegas mengambil tisue di dalam tasnya.

"Kamu beneran gak apa apa? Muka kamu pucat gituh." Dhilla menempelkan tanganya pada pipi Arsy.

"Aku gak apa apa. Mungkin kecapean kali. Terus perubahan suhu Bandung yang dingin dan jakarta yang panas membuat aku mimisan." Ujar Arsy masuk akal.

"Ya udah kalo gituh kita ke hotel yah. Kita urus ini besok." Ajak Dhilla. Arsy mengangguk lemah.

Sesampainya di hotel. Arsy segera beristirahat karena merasa tubuhnya lemas.

"Kamu beneran gak papa Sy?" Tanya Dhilla cemas.

"Udah aku bilang. Aku cuman ke capean." Sahut Arsy meyakinkan.

"Mau aku beliin obat. Atau makanan ?" Ujar Dhilla menawarkan.

"Gak usah, aku bawa obat sendiri kok." Tolak Arsy. Dhilla menirut saja dan segera mengambilkan minum untuk Arsy, setelah minum obat Arsy langsung tertidur.

*****

Dhilla menatap lembayung senja di hadapanya. Bandung memang selalu indah di lihat dari sudut manapun.

"Lagi apa?" Tanya Arsy yang tiba tiba datang.

"Liatin kota Bandung dari sini, bagus yah." Dhilla menatap luas ke depan dan tersenyum.

"Ngelamun lagi?" Tebak Arsy.

"Nggak." Jawab Dhilla berbohong.

"Cih. Ketebak banget si Dhill. Pasti lagi rindu sama Hanan?" Tebak Arsy sekali lagi.

"Jangan rindu Sy berat. Kamu gak akan kuat." Gumam Dhilla pelan.

"Hah, kamu ngomong apa tadi?" Tanya Arsy penasaran.

"Bukan apa apa." Dhilla menatap kosong ke depan.

"Dhill. Ayolah cerita sama aku. Kita udah lama gak ketemu kaya gini. Mumpung lagi berdua kamu cerita ya sama aku." Arsy memeluk tubuh Dhilla dari belalang.

Love Hanan (Complete)Where stories live. Discover now