Part 24 - Decision

Depuis le début
                                    

"Makanmu sudah selesai Tae, ayo Appa antar ke playground."

Aku segera masuk ke kamarnya dan mengunci pintu. "Jungkook-ah, kali ini aku tidak bisa menunda lagi perceraian kita, sudah cukup. Kita sudahi saja, jebal," pintaku. Ini salahku yang membiarkan penundaan cerai kami berlarut-larut hingga tak sadar sudah 5 bulan berlalu. Andai saja Taehyung tak muncul dan mengingatkan soal itu, aku jadi beneran bakal lupa dengan syarat 3 tahun itu.

"Sso, apa kau diancam Taehyung?"

"Kau sudah bertemu dengannya?" tanyaku kaget.

"Nee, apa kau senang bertemu dengannya? Kau berharap kalian bisa kembali? Lupakah kau gimana frustasinya kau saat mencari dia, kemana rasa sakit hati dan dendammu itu,"

Aku terdiam. 

Jungkook menatapku kesal. "Aku yakin kau memang berharap dia kembali, entah dia sedang bersama wanita seperti apa saat meninggalkanmu, tapi ada kau, ratu-nya yang akan selalu menunggunya, ckckck drama sekali Sso, kau lupa kau sudah menikah dengan siapa?"

"Nee, aku lupa, karena sejak ibuku membuatku terhina seolah aku tidak bisa beri makan diriku sendiri dan anakku, aku tidak peduli lagi aku menikah dengan siapa. Mau itu pria kaya atau miskin sekalipun, aku tidak peduli, yang penting bagi ibuku ada laki-laki bodoh yang mau bekerja keras menafkahiku, dan orang itu kau,"

"Bahkan kalaupun ibuku menyuruhku menjual tubuhku, akan kulakukan," lanjutku.

"Jangan sombong," Jungkook memegangi bahuku dengan kuat dan menarikku ke arahnya. "Kau bahkan tidak pernah menyerahkan dirimu padaku, pakai sok bilang jual tubuhmu. Kau tahu kenapa aku selalu menunda ketika harusnya aku menguasaimu, kau gemetar Kim Soeun, kau gemetar!!! kau takut jika kita berlanjut, kau akan menyesalinya! Aku menghormati ketakutanmu itu Kim Soeun! Karena aku mencintaimu, aku tidak ingin kau malah kecewa padaku jika semua itu berlanjut! Harus sesabar apalagi aku menghadapimu hah! Kau pikir kenapa aku terus menunda perceraian kita? Kalau bukan karena cinta, lantas apa? Kau sama sekali tidak mau mengerti itu! Kau bahkan tidak peduli jika ibuku shock dengan pernikahan kita yang hanya berjalan 3 tahun saja. Kau tahu, dia sering menanyakan, kapan aku memiliki anak darimu!"

"Jungkook-ah," Air mataku mengalir lagi. Jungkook menarikku lagi dalam pelukannya. "Kau harus melepaskan Taehyung Sso, kau harus melakukannya, demiku, demi aku yang tulus mencintaimu. Kita lupakan persyaratan 3 tahun itu dan kita lanjutkan pernikahan ini lebih serius. Aku mencintaimu Sso, aku ingin melihatmu memakai gaun pengantin yang cantik di depanku. Ceraikan Taehyung dan kita berlanjut pada pesta pernikahan yang pernah kau impikan,"

Jungkook melepaskan pelukannya, dan menangkup pipiku yang telah basah. "Buka hatimu untukku Sso, aku akan berikan cinta yang tak pernah kau dapatkan dari Taehyung, kau akan mengerti nantinya," ucapnya dan kemudian mengecup bibirku sekilas. "Aku keluar dulu takutnya Taeso nangis dicuekin,"

Jungkook mengusap kepalaku dan keluar dari kamarnya ini. Lulutku lemas hingga membuatku terduduk di lantai. Gimana ini? Aku harus lakukan apa setelah ini?

♡♡♡

Author PoV

Kim Taehyung baru saja men-acc dokumen yang disetujui untuk membuat iklan, kemudian saat bisa bersantai sejenak ia melihat berita-berita dan salah satunya tentang rumah sakit. Taehyung rindu cita-citanya, walaupun sebenarnya ia masih bisa melanjutkan dengan wisuda dan ajukan koas. Tapi ia telah tersandung oleh kode etik kedokteran.

Taehyung melihat jam dan ia ingin bertemu dengan Minjae dan Seungyoon yang kabar ia dengar telah menjadi dokter. Ia mendatangi rumah sakit tempat Minjae praktek.

Ia mengikuti antrian yang sedikit dan akhirnya bisa masuk ke dalam ruang praktek Minjae. "Yak, apa keluhan anda....tuan...." Minjae batal meneruskan ucapannya tadi dan melotot kaget melihat Taehyung.

LOVE ME RIGHT [KTH ❤ KSE ❤ JJK]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant