RMdM 09 - Becaused

1K 55 16
                                    

If you want to make your dreams come true, the first thing you have to do is wake up. - J.M Power -

My playlist today: Taylor Swift - Wildest Dream, how yours?
(Tag anak swifties ah OrekiHoutarou_)

My playlist today: Taylor Swift - Wildest Dream, how yours?(Tag anak swifties ah OrekiHoutarou_)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gaunmu sudah?"

Lagi-lagi suara bariton itu mengintrogasinya. Dan kepalanya mengangguk lagi. Menandakan jika yang dipertanyakan memiliki jawaban sudah.

"Tak apa bukan jika besok sederhana dulu? Setelah liburan, aku janji akan membuat yang lebih meriah dari-"

"Kau sudah menanyakan perihal yang sama hampir lima kali." Akhirnya dia memotong ucapan pria menyebalkan di balik kemudi Lamborghini Reventon abu kehitaman dengan putaran bola mata yang mengikuti. Menjadi tanda bahwa dia jengah dengan pertanyaan yang itu lagi-itu lagi.

"Dan jawabanku selalu sama, apa masih belum jelas?" tambahnya sambil melipat tangan di depan dada, dia pun mengabaikan beberapa anak rambutnya yang berterbangan nakal akibat kap mobil yang dibuka.

"Oke, oke. Enough," sahut pria itu dengan cengiran bersalah sambil menggaruk pelipisnya dengan jari telunjuk kanan yang bebas dari setir.

Sudah sedari pagi sepasang kekasih ini menghabiskan waktu demi mengurusi keperluan mereka. Semua jadwal sang pria pun sengaja dikosongkan khusus. Tanpa meeting, tanpa kerjaan dan tanpa tumpukan berkas. Dia bukan bosnya, untung dia bekerja di perusahaan keluarga, setidaknya tidak perlu khawatir ada surat peringatan dengan alasan membolos sehari.

Bukan tidak bisa jika menyuruh orang suruhan atau sekedar wedding organizer untuk mengurusi, sang calon penggantin prialah yang menghendaki. Alhasil mereka hilir-mudik kesana-kemari, padahal besok adalah hari besarnya.

Berbeda dengan kebudayaan di Indonesia yang memiliki proses pingitan untuk calon penggantin di suku jawa, ataupun larangan mempelai yang mencoba baju pernikahannya sehari sebelum acara dimulai di Filipina, di Eropa sah-sah saja melakukan keduanya.

Apalagi David yang berdarah Amerika, itu artinya dia bebas menentukan. Karena orang Amerika, mengutamakan kebebasan yang menjaga privasi dalam setiap bidang, termasuk untuk pernikahan. Begitu pula dengan El yang kata Raina- ibu angkat El di panti asuhan- orang Britania asli. Bagi mereka tidak ada tradisi-tradisi yang harus dijalani menjelang menikah, namun tradisi itu akan menyusul setelah menikah dan pergantian nama belakang.

"But Dave, are you sure?" suara merdunya bertanya dengan nada tidak yakin yang terselip.

"Sudah, tidak apa. Aku yakin dia akan datang, jika pun tidak," pria yang baru saja memberhentikan laju Lamborghini yang mereka tumpangi itu menghendikan bahunya, "itu salahnya. Bukankah kita memiliki privasi untuk memilih pilihan masa depan, bukan?" imbuhnya menoleh ke arah kanan- tepat di mana lawan bicaranya berada.

Reuni Mantan di Manhattan #ODOCtheWWGWhere stories live. Discover now