RMdM 07 - After Those Day

Start from the beginning
                                    

"I don't fucking care. Anal juga tidak kalah nikmat."

Dengan langkah besar David keluar dari lift yang bertepatan sudah tiba di ballroom setelah mengatakan kalimat frontalnya. Sementara Allard hanya bisa menggeleng-geleng takjub.

Semua berawal dari sosok adiknya yang sedang hancur dan patah hati beberapa tahun lalu. Bertemu Rindrorius yang merupakan salah satu partner-nya dalam kerjasama kelab malam. Rindrorius yang memang terkenal gay itu, entah bagaimana malah menularkan kebiasaan seksnya kepada David. Alhasil, David pun kini ikut menjadi penikmat sesama jenis.

Allard tidak tau bagaimana cara mereka berhubungan, yang Allard tau cuma tentang David yang memiliki partner lain di beberapa negara yang biasa dia kunjungi atas nama bisnis. Kata David, dia tidak bisa asal tusuk dan menikmati. Ada aturan dan cara mainnya agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan, penyakit menular seksual contohnya.

***

Setelah berjuang dalam memoleskan foundation, bedak, blush on, eye shadow, maskara, eye brown serta lipstik sebagai sentuhan terakhir, wanita bergaun ombre purple itu menggandeng secara lekat lengan yang berjalan di sampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah berjuang dalam memoleskan foundation, bedak, blush on, eye shadow, maskara, eye brown serta lipstik sebagai sentuhan terakhir, wanita bergaun ombre purple itu menggandeng secara lekat lengan yang berjalan di sampingnya. Sementara lengan kokoh yang digandengnya dengan hati-hati menuntut jalan mereka menuju keramaian di depan sana. Tidak lupa pula bobot beban tambahan yang berada dalam gendongan pria tersebut- gadis kecil mereka.

"Nanti ada es klim 'kan, Pa?"

Suara mungil terdengar dari gadis kecil dalam gendongan pria yang dipanggil papa. Dia mengedarkan pandangannya mengamati sekitar. Gadis kecil yang menggunakan gaun mini berwarna merah jambu, merasa terpukau dengan keramaian yang menerpa netra birunya. Banyak orang dewasa bertebaran dimana-mana.

"Tapi nanti makan es krimnya disuap aja ya, sayang?"

Mengerti dengan maksud pertanyaan putrinya, El pun menjawab mewakili Rio.

"Iya, aku mau lasa coklat ya!" Sahut gadis bernama Snow itu tampak antusias sambil mengangguk.

"Ya sudah, sini. Papa mau ketemu teman-temannya dulu." El meraih Snow dari gendongan Rio.

"Tidak usah, El. Ayo sekalian saja," tutur Rio dengan lembut. "Aku juga ingin memperkenalkan kalian dengan teman-temanku," tambahnya lagi.

El merasa gugup seketika. Ini bukan acara besar yang dia datangi pertama kali, tapi ini adalah kali pertamanya Rio memperkenalkan dia kepada teman-temannya. Kata Rio, temannya semua sibuk. Dan untuk kesempatan kali ini mereka bisa berkumpul semua. Pria itu tidak ingin melewatkan kesempatan langka ini dengan memperkenalkan El dan Snow. Mengingat El selama ini cukup lama bersamanya tanpa ada yang tau.

Snow yang masih berada dalam gendongan Rio ternyata tidak menjadi halangan untuk pria itu memeluk erat pinggang El melalui tangan sebelah kanannya yang bebas. Mereka bertiga terlihat seperti keluarga harmonis yang manis. Ayah yang gagah, ibu yang cantik serta putri yang lucu. Andai saja....

Reuni Mantan di Manhattan #ODOCtheWWGWhere stories live. Discover now