Episode: Loop (2)

1.7K 125 3
                                    

Rion adalah salah satu cowok yang terlihat kalem dan baik. Hanya Vale dan juga anak sekumpulan mereka yang tahu betapa brengseknya seorang Rion.

Cowok itu nyaris setiap minggu mengadakan acara kumpul dengan judul hang-out padahal ujungnya hang-over. Bisa dibilang, cowok brengsek, tajir, pintar dan tampan tapi suka ganti perempuan seperti versi dunia oranye itu ada di diri Rion. Kurangnya hanya, Rion itu belum jatuh cinta sampai mau mati kepada satu perempuan.

Tampilan luarnya juga alim. Jadi tidak akan ada yang percaya dengan gosip orang yang mengatakan Rion adalah salah satu womanizer.

"Vale, makan siang sama gue" ajak cowok itu begitu melihat batang hidung Vale yang muncul dari balik pintu ruangan kuliahnya

Vale mengerucutkan bibirnya. Mendekati Rion kemudian berjalan bersisian dengan cowok itu menuju parkiran. "Yon gue mau curhat. CURHAT!"

"Iya..." Rion berjalan dengan santai sampai kemudian dia melihat motornya yang bersisian dengan Ardi juga Nia. "Eh, eh, makan di tempet gue" sapanya kepada dua anak manusia yang sedang mengobrol itu

"Curhat sambil ngerjain tugas tapi, gue serius ini..."

"IYA VALEEEEEKKK"

...

"Gue bukannya ngehina ya, tapi muka parutan kelapa gitu ada yang mau?" Ardi menganga sebentar kemudian kembali bertanya dengan nada tidak santai, "Hah? Ada yang pernah mau tidur ama dia?"

"Mentang-mentang cakep lo, sombong banget sih..." Nia melemparkan bungkus kacang kepada sahabatnya yang setengah gila itu, "Lo juga sama aja, penjahat kelamin!"

Ardi hanya menatap datar ke arah Nia. Memang pada dasarnya dia dan Rion itu sebelas dua belas. Masih ada beberapa teman mereka juga yang memiliki sifat sama. Jangan salahkan mereka. Memang beginilah kalau dunia sudah mendekati kiamat, yang tabu mendadak jadi sah-sah saja dan lumrah.

Misalnya Ardi yang sudah lama berpacaran dan tidak dipungkiri kalau selama ini dia dan kekasihnya melakukan hal-hal intim bersama. Walaupun kadang dia berselingkuh juga.

"Gak tapi serius itu kutil ngomong gitu ke lo, Ya?" Tanya Ardi memastikan

Pasalnya tadi Nia bercerita mengenai salah satu cowok yang mendekatinya dan dengan nekatnya bertanya apakah Nia pernah melakukan sesi snog atau foreplay.

Nia yang sudah paham teori tapi nol besar di praktik itu akhirnya memutuskan untuk memblokir akun cowok itu dan kemudian bertanya kepada Rion dan Ardi. Karena kalau cowok itu mengenal Nia dari Rion atau Ardi, akan Nia pastikan untuk menghajar dua sahabatnya itu.

"Wah, parutan kelapa tuh ada-ada aja. Gila kali itu orang..." Ardi kembali berkomentar, "Ntar kita gibeng itu bocah, Yon..."

"Lu aja, gue mah dirumah makan. Enak. Tidur apalagi. Repot banget ngurus terong..."

Vale menghela nafasnya. Ada-ada saja Rion ini. "Gue juga tau. Lo pada tau Akbar, gak?"

"Yang anak semester enam itu?" Rion yang kali ini bertanya mendapat anggukan dari Vale, "Kenapa dia?"

"Deketin lo?"

Vale mengangguk sebagai jawaban pertanyaan Nia

"Terus gue diajakin ke Bogor, kan. Tapi gue gak mau, soalnya gue udah mikir tuh pasti gue mau diajak ena-ena!!!!" Lalu gadis itu bergidik ngeri

Ardi dan Rion hanya menganga saling memandang karena respon dari Nia juga Vale yang bergidik ngeri seolah-olah itu adalah hal menjijikan. Padahal kan itu hal kesukaan mereka.

Ardi yang bisa menerima keadaan pun bertanya dengan sabar, "Terus? Ditanya pasti lo pernah ngapain aja, ya?"

"Iya!" Vale berseru tanpa memedulikan Ardi dan juga Rion yang hampir berjengit mundur menahan keterkejutan mereka. "Iya, tau! Terus gue bilang gue gak pernah ngapa-ngapain. Dia nyebut apaan gitu gue gak ngerti. Ih! Kenapa sih yang deketin gue gak ada yang bener!!!!!"

Rion mendekatkan dirinya kepada Ardi kemudian berbisik, "Lo yakin nih anak udah 23?"

Ardi mengedikkan bahunya sebagai jawaban

"Anak smp aja udah tau naik turun challenge, dia mah apaan..."

Nia menganggukkan kepalanya ketika Vale berujar tanpa henti soal pertanyaan-pertanyaan menjurus yang diberikan cowok kemarin kepada dirinya. "Ih! Asli sama banget! Pada kenapa sih yak, kalian jangan-jangan gitu juga ya?!"

"Wohoy! Enak aja nuduh sembarangan, ya! Gini-gini gue maennya sama dua orang aja, gak kayak Rion!"

"Weh enak aje, lu! Anjer! Gue mah udah ada stok yang bisa dipanggil. Emang yang deketin lu tuh muka parutan kelapa semua. Lu liat aja komuknya, pasti pada gak bener makanya baru kenal udah kayak gitu semua"

Vale dan Nia mengangguk dengan serempak

IPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang