Prolog

191 71 16
                                    

Kita dipertemukan.
Dalam ketidaktahuan.
Tanpa saling mengenal.
Oleh takdir Tuhan.
Yang meski kita ingat saat pertemuan itu terjadi.
Membawa kita pada takdir ini.
Meski kita tak tahu apakah akhir dari ini semua.
Akankah bahagia atau malah sebaliknya.
Aku takkan peduli.
Namun, berjanjilah padaku.
Bahwa kita tak akan goyah.
Bahwa kita akan terus berdiri meski berkali-kali telah jatuh tersandung.
Berjanjilah padaku Nisrina Erin Amalia.

Farrel Pratama

PromiseWhere stories live. Discover now