29.

4.4K 388 6
                                    

Happy Reading & Enjoy All

"Gue baru sadar kalo lo cantik,"

Tatiana memutar matanya dengan jengah. Pria ini sedang menggodanya lagi.

"Lo pasti ngelakuin ini biar gue tersipu-sipu dan akhirnya jadi sasaran empuk para photographer yang haus foto kita berdua, kan?" Cibir Tatiana dengan tatapan jengkel.

Tadi mereka berkeliling untuk menyapa kolega yang mungkin dikenal oleh Marcell, terutama pemilik pesta ini. Dan seperti janjinya, Marcell mengenalkan Tatiana pada koleganya. Tentu saja kolega itu kaget karena Marcell tidak pernah membawa perempuan ke pesta sepenting ini. Reputasi Marcell memang cukup tersohor sebagai player, tapi Marcell tidak akan pernah membiarkan perempuan-perempuan itu melewati batasnya. Dan perusahaan adalah batas keras seorang Marcell Nasution.

Tentu saja langsung timbul pertanyaan di kepala mereka saat melihat seorang perempuan cantik berdiri di sebelah Marcell Nasution, mendampinginya ke pesta penting kolega perusahaan.

Dan saat kolega-kolega itu mengajukan pertanyaan tentang siapa perempuan di sebelahnya, Marcell justru nampak tersenyum sumringah penuh tipu muslihat yang langsung disimpulkan lain oleh kolega-koleganya.

"Dia adalah Tatiana Aruan, teman dekatku."

Tatiana merinding sendiri saat mengingat moment beberapa saat lalu. Orang yang tidak tahu isi hati Marcell yang sebenarnya pasti menganggap Tatiana adalah pacarnya. Benar-benar pacarnya, bahkan calon istrinya. Dan jangan lupakan cara menjawab, ekspresi, dan senyumnya yang benar-benar terlihat seperti pria yang tampak jatuh cinta dan masih malu-malu. Tidak hanya pada satu orang, tapi banyak orang. Setiap kolega yang bertanya, pasti akan dijawab seperti itu oleh Marcell.

Dan sepertinya Marcell belum puas dengan yang sebelumnya, kali ini Marcell melakukannya lagi. Pria itu mengajak Tatiana berdansa, dengan posisi yang sangat dekat, tangannya melingkar mesra di pinggul Tatiana, diperintahkannya tangan Tatiana untuk melingkar mesra di lehernya, dan jangan lupakan dengan tatapan pria itu yang tak lepas dari wajah Tatiana.

Mereka sudah seperti pasangan kekasih, kan? Dan sampailah pada pujian pria itu tadi. Tatiana terkekeh.

"Lo seharusnya memang tersipu-sipu, bukan terkekeh sok jijik kayak gitu. Ekspresi lo ini kalo ketangkep bidikan kamera photographer pasti akan langsung menghancurkan akting keren gue tadi. So, bersikap manislah, Tatiana Aruan."

Tatiana tersenyum lebar dengan terpaksa. Marcell benar-benar pinta memanfaatkan sesuatu. "Puas?"

"Gue akan lebih puas kalo lo bisa lebih natural."

Tatiana mendengus, tapi meskipun begitu, dia memperbaiki ekspresi wajahnya. Dia memiringkan wajahnya dan tersenyum tipis yang jauh lebih baik dari senyum lebarnya yang sebelumnya.

Dan Marcell langsung tersenyum lebar karenanya. "Good girl."

Mereka berdansa mengikuti alunan musik yang lembut. Sesekali Marcell memutar Tatiana dengan perasaan bahagia. Senyum tak lepas dari bibir mereka. Dan tanpa mereka sadari, akting mereka benar-benar menarik perhatian tamu lainnya.

"Berapa lama lo akan menetap di Kanada?"

Dengan senyum yang masih merekah tipis, Tatiana mengangkat bahu. "Gue nggak tahu. Mungkin bisa beberapa bulan atau bisa juga setahun. Tergantung kapan Papa meminta gue balik."

Marcell langsung berdecak tak suka. Bobby Aruan benar-benar tak memperlakukan Tatiana dengan baik.

"Apa yang akan lo lakuin di sana?"

Losing You | #1 Twins SeriesWhere stories live. Discover now