Bonus Nemesis - Sto méllon (Wonwoo)

2.4K 283 34
                                    

Yang minta bonus Nemesis Mane??

____________________

Y/N membanting tubuhnya di kasur miliknya. Hari yang melelahkan ini entah mengapa terasa lebih berat dibanding hari-hari sebelumnya.

Memang jadwal hari Rabunya padat, kuliah ditambah part-time—bagaimana ia tak merasa lelah?

Namun ada satu hal yang benar-benar membuat batinnya lelah.

Postur pria itu.....

Iya, memang dia pernah lupa betapa jatuhnya dia terhadap pesona pria itu, namun tidak dengan sekarang. Dia benar-benar sudah pulih dan kini sangat merindukan interaksi di antara mereka berdua.

Dahulu, ketika ia pertama kali bertemu dengannya, ketika pria itu pertama kali menginjakkan kakinya di rumah ini, ia rindu betapa dekatnya mereka dahulu.

Y/N mengerang kesal. Ia meraih boneka wortel miliknya kemudian memukulnya, melampiaskan seluruh kekesalan yang bersarang di dadanya.

Ia terus memukul. Kiri kanan—kepalan tangannya terus menghantam tanpa jeda. Pikirannya kacau, ia tak dapat berkonsentrasi saat pelajaran, ia bahkan sering lupa apa yang akan dia lakukan.

Pria itu membuatnya gila.

Dia lelah. Dia lelah dengan semua perasaan sepihaknya. Rasa rindu, cemburu, dan rasa ingin memiliki. Kenapa hanya dia yang merasakannya?

"Seremeh itukah perasaanku bagi dewa sialan itu" ,umpatnya.

Ia membanting boneka itu, kemudian berjalan meraih handuknya. Ia ingin menenangkan pikirannya, dan mungkin keramas salah satu cara untuk mendinginkan otaknya.

Setidaknya, biarkan air itu membawa ingatan tentang apa yang ia lihat tadi.

.

"Kau selalu melamun akhir-akhir ini."

Opini yang keluar dari bibir pemuda di sebelahnya membuat Y/N langsung terbangun dari dunianya awang-awangnya.

"Hah?" hanya itu respon yang bisa Y/N berikan.

Pria itu berdecak, kemudian mengalihkan pandangannya kembali ke punggung dosen yang membelakanginya. "Cepatlah sembuh kemudian berpikirlah rasional kembali" ,ucap pria itu.

Y/N berdecak sebal. "Seperti biasa, kata-katamu sepedas lada Minhyun. Tak salah kau dijuluki 'Lada Hitam' seantero kampus" ,cibirnya.

Minhyun yang mendengar ejekan itu tak menggubris. Ia memilih tetap berfokus ke materi yang diterangkan dibanding memulai pertengkaran sia-sia dengan wanita sensitif itu.

Y/N akhirnya hanya menatap ke arah slide yang ditampilkan karena ia tak mendapat balasan yang ia inginkan. Dasar tukang onar.

Salahkan pria itu. Ya, dosen barunya yang membuat dia gila dengan sikap dingin yang ia berikan. Si Jeon Wonwoo keparat itu.

.

Jeon Wonwoo mondar-mandir di ruangannya. Ia berjalan kesana dan kemari tanpa ada tujuan jelas. Yang jelas, kelakuannya tidaklah lebih abstrak dibandingkan apa yang membebani pikirannya.

"Sampai kapan kau akan bertingkah seperti orang gila?"

Suara cempreng wanita itu memecah konsentrasinya. Ia menatap tajam wanita itu, merasa kesal dengan gangguan yang wanita itu timbulkan.

"Bisakah kau biarkan aku dengan pemikiranku, Eunsoo? " tanya Wonwoo kesal.

Wanita itu–Eunsoo hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu kalau pemikiran anak tuannya bisa sedangkal itu, padahal otak encernya yang ia punya sudah membuatnya sukses.

Seventeen's ImaginesWhere stories live. Discover now