I Wonder If You Hurt Like Me - Jun (END)

2.5K 284 20
                                    

Sekarang Y/N sudah berada di tempat yang ditunjukkan oleh sang pengirim surat tanpa nama padanya. Walaupun sebenarnya sedikit ragu, tapi ia akhirnya memberanikan diri untuk mengikuti isi pesan itu setelah melihat inisial pengirim itu.

"JhW.. siapa itu ya? Tapi setidaknya siapapun dia aku ingin berterima kasih padanya." ,katanya pada dirinya sendiri. 

Ia menunggu sambil sesekali mengetuk pelan mug keramik yang sengaja ia bawa sebagai ucapan terima kasihnya.

Ia mengedarkan pandangan di sekitarnya sambil tersenyum lebar. Suasana hatinya kali ini benar-benar baik hingga tiba-tiba pandangannya terhenti pada sesosok pria tinggi yang ia kenali.

Jun..

"Apa mungkin dia adalah Jun? Jika benar dia berarti.., JhW itu Junhui Wen? Tapi, untuk apa dia melakukannya?" ,pikirnya tak percaya sambil menutup matanya, sekedar memfokuskan pikirannya.

Ia memejamkan matanya sedikit lama karena ia masih ingin berkutat dengan pikiran ngawurnya, tapi karena ia rasa tak mungkin, ia kembali membuka matanya.

Namun ketika ia kembali membuka matanya..,

PRANGG!!

Matanya seketika membulat, tubuhnya menegang, kakinya terasa lemas, dan air matanya menetes. Hatinya yang memang hancur sekarang benar-benar menjadi tak berbentuk. Rasa kecewa menyelimuti hatinya menimbulkan rasa perih yang tak terkira.  

Bagaimana tidak?

Pria yang ia pikir masih peduli padanya kini sedang berciuman dengan wanita lain.

"Y-Y/N??" ,kata pria itu yang tak lain adalah Jun ketika ia menoleh ke arah sumber suara dan mendapati Y/N sedang menatapnya dengan pandangan tak percaya.

Dengan kasar Jun mendorong wanita yang menciumnya tadi kemudian berlari ke arah Y/N. Langkahnya melambat ketika Y/N menundukkan kepalanya dan terdengar isakkan tangis Y/N.

"Y/N, i-ini bukan seperti ya-yang kau-"

"APA??!! BUKAN SEPERTI YANG KUPIKIRKAN?? JELAS-JELAS KAU MENCIUM WANITA TADI DI DEPANKU SAAT AKU BERPIKIR DAN BERHARAP KAU MASIH PEDULI PADAKU!! UNTUK APA?? Untuk apa kau memanggilku ke sini? Untuk membuatku semakin hancur?" ,suara Y/N kian melemah.

"Y/N, aku-"

"Cukup. Jangan pernah bicara padaku lagi. Jangan pernah menunjukkan tampangmu yang dengan seenaknya membuatku tetap mencintaimu setelah aku menderita karenamu." ,ucap Y/N kemudian berlari meninggalkan tempat itu tapi malang, tangan Jun lebih cepat mencengkram tangannya dan menghentikan langkahnya.

"LEPASKAN!" ,teriak Y/N.

"Kumohon dengarkan aku dulu Y/N." ,ucap Jun memohon.

"Tidak, aku sudah kenyang dengan ucapanmu." ,balas Y/N sambil meronta hingga akhirnya tangannya terlepas dari genggaman Jun.

Y/N segera berlari sekuat tenaga hingga ia tak sadar sebuah mobil sedang melaju kencang dan akhirnya...

"Y/N!!!"

...menabraknya.

.

"Nak Jun.. pulanglah dulu ke rumahmu sehari saja atau setidaknya istirahatlah dulu sebentar. Sudah 2 hari kau tidak tidur. Kau juga hanya makan sekali sejak 2 hari lalu bukan?" ,ucap Ibu Y/N pada seorang pria yang sedang duduk di samping ranjang Y/N dan terus menggenggam tangan Y/N selama 2 hari ini.

"Tidak bu,aku tidak apa. Ini tidaklah sebanding dengan apa yang telah kuperbuat pada Y/N." ,tolak Jun halus.

"Tapi setidaknya kau harus makan-"

Seventeen's ImaginesWhere stories live. Discover now