Part 1 - Who Are You?

Start from the beginning
                                    

"Eomma!!!" Aku masih mencari ke seluruh rumah tapi tak ada. Biasanya jika aku teriak sekencang ini, eomma akan menendang bokongku dengan kakinya. Ah, chinja, kemana ibuku yang suka menyiksa batin anak kesayangannya ini?

"Bisa diam tidak, berisik sumpah," omel namja yang tidur disebelahku tadi sambil menggaruk perut ratanya yang yaaaah tidak sispex. Tapi bukan itu yang harusnya kutatap tapi siapa sosok namja berdagu sempurna berbentuk V itu.

"Nuguuuuu?" Aku menghampiri dengan menutup hidungku. Dari jarak tak jauh namja berambut halus itu tercium bau alcohol dari mulutnya.

"Kim Taehyung," jawabnya.

"Oh, Kim Soeun imnida," kataku sambil membungkuk sopan dan setelah itu tubuhku menjadi kaku. Bagaimana bisa aku bersikap sopan pada pria mabuk yang tadi seenaknya tidur disampingku!!!

"Ara, cepat buat sarapan," titahnya.

"Sebentar deh," kataku yang hampir menanggapi suruhannya itu. "Yang kutanya tadi bukan namamu, tapi kenapa kau ada di rumahku, tepatnya di atas kasurku?"

"Rumah ini cuman dua kamar dan masing-masing satu kasur, yang satu kasur ibumu, aku tidak mungkin tidur di situ kan?"

Benar sih......

"Tapi bukan berati kau tidur di kasurku!!!" teriakku sambil menunjuknya. Dia menghalau tanganku yang hampir mencolok hidung mancungnya.

Dia menguap lagi dan aku menutup hidungku. Sungguh, mulutnya yang bau alkohol itu menandakan ia peminum yang kuat.

"Buatkan aku sarapan, aku mau mandi,"

Dia segera masuk ke kamar mandi kecil rumahku di sudut. Sialan! Siapa dia, bahkan sampai tahu betul letak kamar mandiku. Perutku berbunyi lagi. Ah, sungguh kesal, perut lapar terkadang bikin emosi dan juga toleransi. Setidaknya, aku biarkan dia mandi dulu agar introgasinya enak.

Usai sarapan kubuat, aku melihat dia sudah keluar kamar mandi dengan hanya memakai kulot aja tanpa atasan. Yang lagi-lagi memperlihatkan bentuk perutnya yang memang biasa saja. Tidak sixpek seperti di majalah dewasa yang diam-diam kadang kubeli. Tapi itu cukup membuat wajahku memerah.

"Sadarlah Sso," aku menampar pipiku sendiri.

"Baunya enak," puji namja itu menghampiri ruang makan sambil tetap mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil. Shit!!! Dia memakai handukku pula!!

"Sekarang, jelaskan, kau ini siapa? sebelum aku telepon polisi dan melaporkanmu,"

Taehyung segera duduk di seberangku. Mengambil sumpit dan juga mangkuk yang tersedia untukku sendiri. Yah, bagaimana pun juga aku tidak mungkin patuhi perintah dia untuk buat sarapan untuknya. Ini sarapan pagiku sendiri.

"Yak!!! Jangan abaikan aku terus, kau itu siapa? Kenapa di rumahku," omelku.

"Kalau mau lapor, lapor aja," katanya sambil menarik kembali mangkuk yang kutahan. Napsu makanku hilang. Buru-buru kuambil hape di atas meja dan menelepon nomor polisi yang selalu tersedia di hapeku.

Aku serius melaporkannya sementara dia asyik dengan makanan yang kubuat lalu mengoceh kalau makananku enak. Huh! Bukannya mau sombong, keahlianku memasak bisa dibandingkan dengan cheff koki restoran ternama, walau dibalik kebanggaan itu ada cerita sedihnya, dimana di usia kecil aku dipaksa pandai memasak karena ibuku, malas memasak untukku!

Dia masih diam saja sampai polisi datang menanggapi keluhanku tentang orang asing yang ada di rumahku. Dimintai keterangan dan kartu identitas, Taehyung malah memasuki kamarku lagi lalu keluar sambil memberikan selembar application ke tangan polisi itu. Sang polisi membacanya lalu menghela napas.

LOVE ME RIGHT [KTH ❤ KSE ❤ JJK]Where stories live. Discover now