65. Menyerah

3.6K 90 0
                                    

Ini sudah hari ke 2 semenjak Lala bangun dari komanya, namun Dia sama sekali belum mengeluarkan suaranya itu,belum ada satu katapun yang keluar dari mulutnya entah kenapa ini terlihat sangat aneh. Perasaan orang senang melihat Lala telah membuka matanya tapi persaan mereka juga sedih melihat Lala yang hanya tersenyum ketika disapa. Ayah memerintahkan yang lain untuk keluar karena Ayah ingin mencoba berbicara dengan Lala.

"Kenapa diem terus sayang?". Tanya Ayah Lala menggeleng kepalanya

"Kamu gak mau ngomong sama Ayah apa?". Tanya Ayah lemah

"Sakit Yah". Sebuah kata berhasil keluar dari mulut Lala

Kini Ayah memandangi Lala yang sudah berkaca-kaca.

"Yang mana yang sakit? Biar Ayah kasih tau Dokter". Ucap Ayah khawatir

"Lala gak kuat Yah".

"Gak boleh bilang gitu, Kamu kan anaknya kuat pasti bisa jangan nyerah disini banyak teman-teman yang mendukung Kamu". Ucap Ayah membelai rambut Lala

"Tapi Yah ini sungguh sakit". Ucapnya terdengar sangat sendu

"Sabar sayang, Kamu kan masih masa pemulihan nanti pasti sembuh kok, jangan nyerah". Ucap Ayah memberi semangat

"Mau Ayah panggil teman-teman lagi?". Gue menggeleng

"Kamu harus kuat sayang demi Ayah demi semua orang yang sayang Kamu". Lala mengangguk

"Kalo ngomong kerasa sakit?". Tanya Ayah Gue mengangguk

"Ya udah Kamu gak usah banyak ngomong dulu, biar cepet sembuh". Gue mengangguk

Kini Suster masuk kedalam untuk memeriksa kondisi Lala. Dan Ayah pergi keluar.

"Hallo". Suster itu

"Suster". Panggil Gue

"Iyaa?". Jawab suster yang tangan nya sedang sibuk membuka perban Lala untuk diganti

"Parah kah?".

"Iyaaa, tusukannya sangat dalam". Jawab Suster

"Pantas terasa sangat sakit". Lala tersenyum tipis

"Harus kuat ya, inget disini banyak orang yang sayang Kamu". Gue mengangguk

"Tapi kalo kehendak alloh lain ya Aku bisa apa Sus".

"Husss jangan ngomong gitu". Cengkal Sunter

"Kamu berusaha bangun dari koma selama 3 bulan, masa udah bangun gini malah nyerah sihh,, Kamu harus optimis ya". Gue mengangguk

"Suster rasa pacar Kamu beda dari yang dulu ya". Ucap Suster terkekeh pelan

"Yang dulu balikan sama mantannya".

"Gimana rasanya ditinggalin sama orang yang Kamu sayang?". Tanya suster

"Ya sakit lah Sus".

"Nahh jadi Kamu jangan tinggalin orang yang sayang sama Kamu ya, mereka juga pasti akan merasa sakit seperti Kamu atau bahkan lebih sakit". Jelas Suster Gue mengangguk

"Kapan Lala sembuh?". Tanya Gue

"Semua tergantung Kamu, kalau Kamu semangat untuk sembuh pasti sembuhnya akan lebih cepat".

"Kalo Lala nyerah, Lala minta maaf udah ngerepotin Suster ya".

"Apaan sih ngomongnya kok gitu, udah dibilangin kan jangan nyerah".

"Tapi ini sakit Sus".

"Kamu pasti bisa". Suster menyemangatinya

***

"Hallo, Gue bawain martabak keju nih". Willy Gue tersenyum

"Makasih".

"Iyaa, sini Gue suapin". Ucapnya membuka kotak yang berisi martabak itu

"Nih buka mulutnya". Gue menurutinya

"Duhh belepotan". Ucapnya mengusap sudut bibir Gue dengan jarinya

"Cepet sembuh nanti kita jalan-jalan lagi, kita ketawa-ketawa lagi diatas Motor ya". Ucapnya

"Willy". Panggil Gue

"Iyaa?".

"I Love You". Ucap gue

"Gue juga sayang Lo". Jawabnya mencium dahi gue

"Will". Panggil gue lagi

"Iya kenapa sayang?". Ucapnya menatap Gue penuh perhatian

"Maaf".

"Gak ada yang salah ngapain minta maaf". Jawab Dia

"Makasih juga untuk semuanya".

"Maksud Kamu?".

"Suruh anak-anak kesini dong Aku kangen". Willy mengangguk dan menelpon semuanya untuk berkumpul.

***

Kini anak-anak TIGER dan Bradley telah berkumpul dirumah sakit ini tepatnya didepan kamar Lala. Dan kini telah berdiri dihadapan Lala yaitu Ayah, Bunda, Bang Raffa, Vino, Zaki, Angga, Willy, Sandra dan sisanya menunggu diluar.

"Cepet sembuh anak-anak nungguin Lo diluar tuh nanti kita konvoi lagii". Lanjut Angga

"Boss cepet sembuh". Ucap Vino

"Yah". Panggil Gue dan Ayah langsung berjalan mendekat kearah Gue

"Peluk Aku". Pinta Gue dan langusung Ayah memeluk Gue erat

The BradleyWhere stories live. Discover now