22

945 182 23
                                    

[ SUGA ]


Sidang terakhir Ayah dan Ibu akan dilaksanakan awal Oktober. Apapun yang terjadi, kita harus bisa mengubah keputusan mereka sebelum itu.

Meski sudah kubaca berulang kali, pesan dari Kak Sora tetap terbaca sama. Awal Oktober, ya? Saat ini adalah akhir Juni, berarti waktuku dan Kak Sora untuk menyatukan Ayah dan Ibu tersisa tiga bulan. Ditambah lagi dengan pekerjaanku di Seoul, apa aku sanggup?

"Suga," panggil Namjoon yang sedang merapikan berkas-berkas kantor. "Beberapa hari yang lalu, Jimin melihatmu masuk ke ruang CCTV. Apa yang kamu lakukan?"

Aku menggigit bibir sebelum menjawab, "Aku nggak melakukan apapun."

Berbohong pada Namjoon bagaikan menggali lubang kuburan sendiri. Namjoon itu manusia terpintar yang aku tahu dan aku yakin dia sudah melakukan penyelidikan di ruang CCTV sebelum bertanya padaku.

"Rekaman CCTV lantai satu di hari pesta lalu sudah dihapus," celetuk Namjoon tanpa memandangku. "Yah, orang yang menghapusnya pasti punya alasan tertentu."

Selain pintar, Namjoon juga manusia yang tidak mudah merendahkan orang lain. Dia tahu aku pelaku yang menghapus rekaman CCTV, tapi dia percaya aku tidak memiliki maksud buruk saat melakukannya. Namjoon memang wakil direktur yang bijaksana.

Mau tahu rekaman CCTV apa yang kuhapus? Aku menghapus rekaman saat-saat aku mencium Wendy di lantai satu, di hari peringatan 100 hari sejak Century Music berdiri. Aku tidak mau orang lain melihatnya, terutama Wendy. Itu sama sekali tidak jantan.

Aku beruntung karena Mama Wendy bersedia bekerja sama denganku. Aku memberitahu beliau bahwa Wendy mabuk karena minum soju dan aku menciumnya karena tidak tahan. Mama Wendy membantuku merahasiakan hal itu pada Wendy. Beliau sampai mencuci kemejaku dan mengembalikannya tanpa diketahui oleh Wendy.

"Kamu sudah melihat semua berkas-berkas ini?" tanya Namjoon sambil menggeser tumpukan berkas kantor ke hadapanku. "Hoseok dan Taehyung sudah susah payah mengumpulkannya."

Saat ini aku dan Namjoon melakuan rapat pribadi mengenai penambahan pegawai Century Music. Ini semua karena Taehyung mengeluh bahwa Century Music kekurangan tenaga kerja. Taehyung mengusulkan jika kami membuka lowongan magang untuk satu sampai dua bulan ke depan.

Dibantu dengan Hoseok, Taehyung menyebarluaskan pengumuman tentang lowongan magang ini sampai terkumpul banyak sekali berkas. Jujur saja, aku kagum dengan cara Hoseok menuliskan data dengan rinci dan teratur.

"Total ada 15 pelamar, ya?" gumamku setelah menghitung keseluruhan berkas. "Taehyung dan Hoseok hebat. Mereka harus kita beri gaji tambahan."

Namjoon tersenyum, "Memang, mereka bekerja sangat keras. Ngomong-ngomong soal gaji, kita belum punya bendahara, 'kan? Kupikir kita juga harus memikirkan itu."

Gawat. Banyak sekali yang harus aku urus. Menjalankan perusahaan ternyata sangat susah. Kalau bukan karena Namjoon, Hoseok, dan Taehyung, aku pasti sudah gagal dan menjadi pengangguran. Mereka semua hebat, sedangkan aku biasa saja.

"Yah, kita terima saja dulu 15 orang ini untuk magang. Mungkin saja di antara mereka ada yang berpotensi besar," komentarku asal. "Dan mungkin saja di antara mereka ada yang bisa menggantikanku jadi Direktur."

Mata Namjoon membulat, "Kamu ngomong apa, Ga? Kamu nggak berpikir untuk mundur, 'kan?"

Aku terkekeh, "Aku hanya merasa nggak pantas jadi Direktur di saat ada yang lebih baik dari aku."

Di mana ada Direktur kacau balau sepertiku? Dari luar, mungkin aku terlihat sukses. Tapi sebenarnya aku memiliki berbagai macam masalah. Masalahku dengan keluargaku. Masalahku dengan pekerjaanku. Masalahku dengan percintaanku.

Before the Concert ✔️Where stories live. Discover now