16

880 203 57
                                    

[ WENDY ]


Apa terlalu cepat jika kukatakan bahwa misi kami—aku, Namjoon, dan Taehyung—telah tuntas? Karena Suga akhirnya bersedia kembali ke Seoul.

Aku tidak terlihat senang? Oh, kalian salah. Tentu saja aku bersyukur karena aku tidak perlu lama-lama tinggal di Daegu. Pakaian yang kubawa terpakai semua dan aku tidak perlu meminjam baju Irene, sahabatku.

Hanya saja, aku merindukan keluargaku. Padahal belum ada seminggu sejak aku meninggalkan Seoul, tapi aku ingin cepat-cepat masuk ke dalam rumah dan memeluk keluargaku.

Aneh, ya? Perasaan ini timbul karena aku melihat masalah yang ada dalam keluarga Suga. Masing-masing dari anggota keluarga Suga sukses, tapi kesuksesan itu ternyata tidak bisa mempertahankan keharmonisan mereka.

Suga tahu yang terbaik untuk keluarganya dan dia memutuskan untuk melakukan apa yang hatinya katakan. Suga yakin bahwa keluarganya bisa kembali satu seperti dulu.

Selain itu, Suga juga ingin menunjukkan pada keluarganya bahwa dia bisa berubah. Meski memiliki pekerjaan yang menumpuk di Seoul, Suga janji akan menyempatkan diri seminggu sekali untuk pulang ke Daegu.

Jadi, begitulah yang sudah terjadi. Saat ini kami memasukkan barang-barang ke dalam bagasi mobil dan bersiap meluncur menuju Seoul selama enam jam ke depan.

"Ini bekal untuk kalian selama perjalanan," ujar Kak Sora sambil menyerahkan empat kotak makanan padaku. "Semoga kalian sampai dengan selamat."

"Terima kasih, Kak," jawabku dengan sedikit menundukkan kepala.

Déjà vu. Sebelum kami berangkat ke Daegu, aku juga menerima bekal dari Jin—koki Century Music. Dan baru saja aku menerima kotak makanan dari Kak Sora. Benar-benar kejadian yang serupa.

"Jadi? Bagaimana pengaturan tempat duduknya?" tanya Taehyung yang baru saja menutup bagasi mobil tempat semua pakaian kami tersimpan. "Dan siapa yang nyetir duluan? Aku atau Kak Suga?"

Namjoon melirik jam tangannya sebelum bertanya, "Suga, kamu ngantuk?"

"Lumayan," jawab Suga kemudian laki-laki itu juga melirik jam tangan. "Oh, sekarang masih jam sepuluh pagi."

Yah, bagaimana mungkin Suga tidak ngantuk. Semalam sebelum tidur, aku melihat Suga berbincang-bincang dengan Kak Sora. Sedikit yang kutahu, mereka sedang menyusun rencana untuk mencegah perceraian orang tua mereka.

Aku tidak tahu Suga tidur jam berapa, tapi sekarang kantung matanya terlihat cukup tebal.

"Kalau begitu aku akan nyetir duluan. Kak Suga tidur dulu," saran Taehyung. "Kalau Kak Suga udah bangun, kita tukar tempat."

"Aku duduk di bangku belakang. Aku harus kerja," sahut Namjoon sambil menepuk tas laptopnya.

Sebagai wakil direktur Century Music, Namjoon memiliki setumpuk pekerjaan yang telah ia abaikan 3 hari ini. Hal itu membuat Namjoon tidak bisa menyetir untuk perjalanan pulang. Sebenarnya bisa saja pekerjaan Namjoon dilakukan oleh Suga, tapi Namjoon lebih menginginkan Suga untuk istirahat.

"Jadi, Kak Wendy sama Kak Namjoon di bangku belakang? Lalu Kak Suga dan aku di depan?" tanya Taehyung tapi Namjoon malah menggeleng.

"Nggak. Wendy dan Taehyung di depan. Aku dan Suga di belakang," kata Namjoon menjelaskan. "Ayo berangkat!"

Aku tidak mengerti maksud dari pembagian tempat duduk ini, tapi aku memutuskan untuk pasrah mengikuti perintah Namjoon. Aku masuk ke dalam mobil, memasang sabuk pengaman, dan membuka kaca. Aku melambaikan tangan untuk berpamitan pada Ibu Suga, Kak Sora, dan Kak Sungkyung, dan Bibi—pembantu rumah mereka.

Before the Concert ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora