Chapter 35

3.6K 231 9
                                    

"Loh? Re...na?" ucap Prilly pelan dengan ragu.

***

"Eh.. Prilly?"

"Yaampun gue gak nyangka jumpa lo disini," lanjut Rena dengan senyuman sumringah.

Prilly pun tersenyum kecil lalu matanya memandang ke arah anak kecil lucu ini, "Anak lo, Ren?" tanyanya.

"Iya mirip gue kan? Dan gue gak jadi cerai sama suami gue, makasih ya sarannya." balas Rena tersenyum tulus. Prilly pun memgangguk senang.

"Yaudah gue bayar dulu ya, suami nunggu di luar soalnya. Btw lo tetep semangat ya, jangan pantang menyerah!!" ucap Rena menyemangati.

"Mamimami au pelmen," gumam bocah kecil itu yang langsung di sambut Rena.

"Makasih juga Ren," balas Prilly pelan lalu senyumnya pun memudar. Benar kata Rena, jangan nyerah gitu aja! Ia harus lebih sabar untuk mendapatkan hati Ali lagi.

***

Setelah berbelanja, ia menyusun barang barangnya lalu membereskan rumah seperti biasa. Prilly tak menyangka kalau sekarang ia bisa membersihkan rumah sebesar ini mengingat dulu begitu manjanya ia.

Gerakannya terhenti, kemudian membiarkan tangannya menopang pada ujung tongkat sapu. Pandangannya tertuju kepada satu titik yaitu laci meja tv yang sedikit terbuka.

"Gue kayaknya belum pernah beresin itu deh, kirain gak ada lacinya." gumam Prilly lalu meletakkan sapunya.

"Ini apaan ya?" Prilly mengerutkan keningnya heran kemudian mengeluarkan sebuah album besar yang ia yakini kalau ini adalah album foto. Jemarinya pun membuka album itu dengan perlahan, setelah itu reaksinya berubah menjadi terkejut saat melihat foto foto yang tersimpan rapi di album.

Matanya berlinangan air dan jari-jari tangannya meraba foto itu, kemudian membaliknya lagi, lagi, dan lagi. Itu adalah foto pernikahan mereka, ia tak menyangka Ali meletakkannya di album dengan rapi.

Prilly menutup albumnya, lalu menangis tersedu-sedu. Ia semakin merasa sangat bersalah kepada Ali apalagi setelah melihat foto pernikahan mereka, seandainya ia menerima pernikahannya dulu dengan ikhlas dan tidak membuat kontrak konyol seperti itu pasti saat ini dirinya dan Ali sedang bahagia bersama.

***

Pagi ini Prilly berniat pergi ke kantor Ali karena Ali tidak ada pulang dari semalam, bahkan ia tidak bisa tidur nyenyak karena khawatir. Tapi Prilly berusaha berpikir kalau Ali mungkin sedang lembur.

Kini Prilly berdiri tepat di depan gedung kantor Ali yang sangat tinggi ini, rasa gugup menyelimutinya mengingat ini pertama kalinya datang ke kantor Ali.

"Selamat siang, ada yang bisa saya bantu?" sapa resepsionis dengan ramah.

"Um.. Pak Ali nya ada?" tanya Prilly pelan sambil menggengam erat bekal yang ia bawa untuk sarapan Ali.

"Kalau saya boleh tahu anda siapa nya Pak Ali?" tanya resepsionis itu.

"Sa..saya.. istri.. nya," jawab Prilly gugup dan merasa tidak yakin apa ia masih pantas menjadi istri Ali?

"Ohh.. Bu Prilly ya? Pak Ali sedang perjalanan bisnis ke Prancis selama 1 minggu ini, apa Pak Ali tidak bilang ke Ibu?"

"A..ah," Prilly jadi malu sendiri, istri macam apa yang tidak tau suaminya sedang perjalanan bisnis? Walaupun hubungan mereka tak baik tapi ia harus menjaga image Ali.

"Saya sedang ada masalah kecil dengannya, mungkin sebentar lagi dia akan mengabari. Kalo gitu saya balik dulu, terima kasih." Prilly berjalan keluar gedung dengan menggigit bibirnya. Rasanya sesak sekali mengingat Ali tak mengatakan satu kata pun kepadanya.

Satu minggu ya.. Tapi akankah dia akan kembali? Kalau tidak? Apa yang harus ku lakukan?

***

Haiiii maaf ya updatenya se-abad hehehehe, semoga kalian suka part ini ya walaupun masih galau galaunya!❤️

Don't Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang