Chapter 9

4.3K 266 0
                                    

Ali PoV

Aku duduk di pinggir ranjang sambil menunggu Prilly selesai mandi, apa yang harus ku lakukan? Tidur duluan atau menunggu Prilly tidur? Aku mengacakkan rambutku kesal karna jantungku berdetak tidak karuan.

Clek

Ku lihat pintu kamar mandi terbuka, dan keluarlah Prilly sambil mengenakan piyama doraemon nya, aku menahan tawa saat melihat gambar piyamanya yang sangat menggemaskan.

"Apa liat liat?!" ucap Prilly ketus. Aku hanya menggeleng gelengkan kepala dan kembali memerhatikannya yang sedang menggosok rambut panjangnya yang basah menggunakan handuk.

Aku mundur untuk menyandarkan punggung ku ke kepala ranjang, Prilly pun berjalan ke arah tempat tidur lalu berhenti dan berkacak pinggang.

"Sini," ucap ku sambil menepuk ranjang di sebelah kiri ku.

"Gue gak mau tidur seranjang sama lo," balasnya. Mendengar hal itu aku pun bangkit dan berjalan menuju sofa dengan menghela nafas berat, apa boleh buat selain hanya pasrah, dia kan memang tidak menerima pernikahan ini. Aku berdoa semoga malam selanjutnya lebih baik daripada sekarang.

***

Author PoV

"Pril.." ucap Ali lembut sembari mengelus pipi Prilly. Sejujurnya Ali sudah 15 menit berada di posisi yang sama namun ia ingin menatap wajah polos Prilly lebih lama lagi.

"Prilly," ucap Ali sedikit keras. Prilly pun menggulat dan menguap seenaknya tanpa sadar.

"Hoaaaammm," Ali terkekeh sembari menggeleng gelengkan kepalanya, ia berkata, "Sana cepat kamu mandi," sambil mengelus-elus rambut Prilly.

Prilly yang mendengar suara asing di telinga langsung menghentikan gerakannya, ia membuka mata perlahan lahan, dan..

"AAAAA MAMAAA!!" teriak Prilly kencang dan mendorong Ali kuat sehingga Ali pun jatuh terjungkang ke belakang.

"Aduhh," ringis Ali mengelus bahu nya yang sedikit sakit.

"Ali?" ucap Prilly memajukan kepalanya untuk melihat Ali yang berada di bawah ranjang. Ali masih meringis mengelus bahu dan bokongnya.

"Lo kok bisa ada di kamar gue?" Pertanyaan Prilly yang membuat Ali menatap Prilly aneh.

"Kamu lagi ngigo ya? Apa lagi amnesia?" ucap Ali. Prilly menatap sekeliling kamar Ini dimana buset? Ia memandang Ali sambil mengingat peristiwa semalam, seketika mulut Prilly menganga lebar.

"Tutup tuh mulutnya, syukur gak ada lalat." ucap Ali bangkit dan pergi ke kamar mandi meninggalkan Prilly.

Prilly melotot dan berkata, "Dasar onta sialan!"

Baru saja Prilly ingin turun dari tempat tidur, Ali keluar dari kamar mandi dan melemparkan sebuah handuk ke arah Prilly, "Silahkan mandi tuan putri," Prilly mengambil handuk nya kasar dan menggerutu sebal.

Don't Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang