Chapter 6

4K 299 5
                                    

"Apa?! Cerai?!"

"Iya cerai, tapi waktu saat bulan kelima pernikahan. Bilang aja ke Mama, Papa kalo kita bener bener gak cocok, gue yakin mereka pasti terima." jawab Prilly santai, gak tau apa tuh si Ali lagi kejang kejang, Pril.

"Kenapa harus cerai? Kenapa gak kita jalani aja?" ucap Ali pelan.

"Helloww.. Gue juga mau nikah sama Radit kalik, lo aja yang nyasar tiba tiba mau nikah sama gue. Lagian gue gak cinta sama lo,"

"Kalo gitu belajar buat cinta sama aku, Pril." balas Ali menggenggam tangan Prill.

Prilly menarik tangannya kasar, "Jangan buat gue kesel deh Li! Gue gak tertarik sama lo," perkataan Prilly membuat Ali terdiam, kenapa Prilly nganggap pernikahan ini main main? Kalo gue cerai, apa yang harus gue bilang sama Mama, Papa? Itu sama aja gue juga ngecewain mereka. Pokoknya gue harus buat Prilly gak jadi cerai sama gue!

"Oke," jawab Ali singkat dan menandatangi kertas itu ragu.

"Buruan," ucap Prilly seketika Ali langsung menandatangi nya dengan cepat.

"Thanks, gue cabut." ucap Prilly lagi mengambil kertas dari meja lalu berdiri, tetapi saat ingin melangkah Ali menarik tangan Prilly sehingga langkah nya pun berhenti.

Prilly menoleh ke belakang malas, "Kenapa?"

"Kamu pulang naik apa? Biar aku anter," tawar Ali.

"Gak usah, udah di jemput Radit. Bye," jawab Prilly dan langsung meninggalkan Ali di dalam cafe tersebut. Ali pun hanya menghela nafas berat menatap punggung Prilly yang mulai menjauh.

***

"Udah kamu suruh dia tanda tangan sayang?" ucap Radit sambil menyetir.

"Udah kok, cuma dia agak ngeselin aja." jawab Prilly.

"Kesel kenapa?"

"Pokoknya ngeselin aja," gerutu Prilly mengerucutkan bibir nya kesal. Radit mengacak rambut Prilly pelan karna gemas melihat tingkahnya.

"Tanggal berapa kamu nikah sama dia?" tanya Radit dengan suara yang pelan.

"2 minggu lagi.. Itu tanggal berapa ya? Aku pun lupa hehe, gak penting juga karna itu bukan pernikahan yang aku inginkan." jawab Prilly membuat Radit tersenyum senang.

"Kalo aku gak dateng gak papa kan?" Prilly menoleh kebingungan, dan tak lama ia mengangguk sambil berkata, "Gak papa kok, kamu gak mau ya liat aku bersanding sama pria lain?" goda Prilly. Radit pun terkekeh menggeleng gelengkan kepala nya.

***

"Ali.."

"Mama," desis Ali menghampiri Mama nya yang tampak murung.

"Mama kesel Li.. Gedung yang kita pesan ternyata ada yang bayar lebih mahal lagi, matre bener tuh yang punya gedung." gerutu Mama Resi kesal.

"Kan bisa pesan gedung lain, Ma.." saran Ali.

"Mama udah nyari tapi di semua gedung yang menurut Mama cocok untuk pernikahan kamu udah sold out, itupun undangan kamu juga harus di ganti lagi," ucap Mama Resi membuat Ali tergelak.

"Yaudah kalo gitu pesta nya di rumah aja,"

"Mama pengen di gedung tau, gimana kalo pernikahan kamu di percepat aja? Nah.. kalau 1 minggu lagi bisa tuh pasti gedung yang dulu kita pesan gak ada yang booking." ucap Mama Resi antusias.

"Mama.. Itu terlalu cepat, bahkan persiapan nya saja belum tuntas semua."

"Apa nya yang belum selesai? Baju pengantin udah, foto prewed dilaksanain besok palingan gak sampe pernikahan kamu juga udah selesai, terus kalo persiapan acara nya udah Mama atur kok, kamu tinggal duduk manis aja, sayang." cerocos Mama Resi panjang lebar membuat Ali menghela nafas.

"Oke oke, terserah mama aja, aku mau ke kamar dulu ya, Ma." balas Ali mengalihkan pembicaraan dan beranjak dari sofa menuju ke kamarnya.

***

Kok dikit banget sih yang nge vote?:( Sedihh liatnya huhuu😭

Next? 3 Vote, please..

Don't Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang