Chapter 24

4.6K 304 24
                                    

Prilly mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan lalu ia pun menggeliat kecil. Ia menoleh ke samping dan terlihat Ali masih tidur sambil menghadap ke arahnya dan.. memeluknya.

Fyuh, pantas saja perutku terasa berat.

Prilly kesal karna Ali seenaknya memeluknya, tapi ada untungnya juga ia jadi bisa sedekat ini dengan Ali. "Gila lo Pril," gumam Prilly saat terlena memandang Ali. Ia pun melepaskan tangan Ali di perutnya dengan perlahan lahan, lalu bangkit dari ranjang.

"Astaga gue gak nyangka bisa belanja sebanyak ini sama Radit." ucap Prilly menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat bermacam macam belanjaannya.

****

Ali keluar dari kamar dengan keaadan segar karena sehabis mandi, Prilly dan Radit yang sedang bercanda gurau di meja makan menoleh ke arah Ali yang berjalan ke arah mereka.

"Gak kerja, Li?" tanya Prilly heran.

"Ini hari minggu." jawab Ali sekenanya, ia pun mengambil piring lalu nasi goreng yang tersedia di meja makan.

"Gak kayak pacar kamu, mau hari apa pun juga gak bakal kerja." sindir Ali.

"Gue bos nya. Suka suka gue dong mau kerja apa nggak, lo aja yang kerajinan." balas Radit sengit. Ali yang mendengar ucapan Radit hanya tersenyum miring.

Prilly hanya diam tidak berniat berkata apa apa, ia tetap melanjutkan makanannya. Setelah Ali selesai mengambil nasi goreng ia pun pergi meninggalkan meja makan.

Mereka pun sibuk dengan pikirannya masing masing, tetapi tiba tiba Prilly teringat dengan ucapan Ali. "Dit, kenapa kamu gak kerja aja? Biar uang nya cepat ngalir. Jadi kan kamu bisa sewa apartemen." ucap Prilly pelan.

"Jadi kamu maunya tinggal berdua sama Onta itu? Iya?!" sentak Radit.

"Bukan gitu.. Cuma aku gak enak aja lama lama sama dia nya. Lagian kita kan juga bisa ketemuan." ucap Prilly berusaha memberi pengertian.

"Kamu kayaknya gak cinta aku lagi ya, Pril? Apa jangan jangan kamu udah cinta sama dia? Hah?!" tuduh Radit dengan nada membentak.

Prilly langsung menggeleng gelengkan kepala nya kuat kuat. "Gak Dit! Percaya aku!" ucap Prilly dengan sedikit shock. Ali yang pendengarannya terusik sedari tadi, ia pun bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju meja makan dengan membawa piring nya.

"Kalian ini gak bisa tenang ya? Lo juga gak usah teriak teriak deh, Dit. Tau diri ini rumah punya siapa." Bukan itu alasan Ali sebenarnya, tapi ia hanya marah karna Prilly di bentak.

*****

Prilly mengayun-ayunkan kaki nya di dalam kolam renang. Ia menatap ke arah air itu yang tampak bersinar karna terkena pantulan cahaya matahari.

Ia bingung, ia seperti merasakan ada perubahan. Entah Radit yang berubah atau dirinya sendiri. Saat ini Radit sedang pergi, katanya ia ingin bertemu teman lama nya. Sedangkan Ali, pria itu asik menonton tv. Prilly sedikit kesal, karena ia benar benar kesepian.

"Pril,"

"Astaga!" Prilly terkejut setengah mati karena tak ada angin tak ada hujan ada yang menyentuh bahu nya tiba tiba.

"Apaan sih, Li? Ngagetin tau gak!" gerutu Prilly kesal saat ia melihat orang yang memanggilnya.

Ali sedikit terkekeh, ia pun ikut duduk di pinggir kolam tepat di sebelah Prilly. "Sorry, aku cuma mau bicara."

"Bicara aja lah, gak usah bertele tele. Pake duduk disini segala lagi." ucap Prilly kesal.

"Kamu kan istri aku, jadi kamu juga harus tau sama orang yang namanya Kevin. Nah dia itu sahabat aku, dia udah nikah sekitar 5 bulan yang lalu kalo gak salah. Istri nya itu cantik banget.."

"Ya terus! Lo cuma mau ngasitau kalo istri sahabat lo itu cantik?" ucap Prilly sewot.

"Masih ada lanjutannya.. Kamu kok jadi marah marah sih?" ucap Ali tertawa pelan. Melihat Prilly tak menggubris nya Ali pun melanjutkan ucapannya.

"Istri nya itu sekarang lagi hamil 2 bulan. Katanya dia pingin banget ketemu sama kamu, kamu mau ya? Kasian, istrinya Kevin si Tiara lagi ngidam." ucap Ali memelas.

"Yang mana tuh? Perasaan lo gak ada ngenalin deh waktu acara resepsi." tanya Prilly mengernyitkan dahi nya.

"Iya waktu itu mereka gak bisa dateng," jawab Ali.

"Jadi.. kamu mau kan? Mumpung ada acara dinner juga dirumah Kevin." sambung Ali penuh harap.

Prilly menatap Ali datar, tetapi sama sekali tidak memberi jawaban membuat Ali pusing kepayang karna tidak bisa menebak muka Prilly.

*****

Ada yang berniat untuk menenggelemin Radit?

Don't Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang