"15" Menghilang

1.6K 94 24
                                    

Berbagai macam ras manusia berjalan berlalu lalang seiring dengan waktu yang terus mengalir.

Mia duduk diantara mereka semua, menunggu waktu yang tepat untuk keberangkatannya ke Papua.

Tugas langsung dari sang Kepala Sekolah itu akan segera dilaksanakan Mia hari ini bersama Vallan.

Tapi dimana sosok laki-laki itu?

Apa mungkin Vallan tak mau ikut pergi ke Papua?

Entahlah

Yang Mia ketahui sekarang adalah pesawatnya sebentar lagi akan lepas landas, dan dia masih terduduk disini sendirian.

Tanpa disadari sepasang kaki jenjang berdiri di hadapannya, Mia menatap pemilik kaki itu.

"Lo kesini Ren?" Satu kalimat disertai dengan senyum yang mengembang terdengar.

"Iya..." Rena tersenyum manis melihat sahabatnya.

Namun senyum di wajah Mia mendadak menghilang ketika mendengar kalimat yang diucapkan gadis di hadapannya. "Orang tua lo gak nganterin lo kesini?"

Rena menyadari perubahan raut wajah sahabatnya, Mia yang sadar akan tatapan Rena yang seperti bertanya.

Memang semenjak mereka bersahabat, mereka belum pernah membahas masalah tentang keluarga mereka.

Dengan cepat Mia merubah raut wajahnya lagi, "Mereka sibuk..." Rena menganggukan kepalanya sepertinya gadis ini tak ingin mengganggu privasi sahabatnya.

Sebagai sahabat Rena sadar bahwa tak semua masalah dapat diceritakan, terdapat beberapa masalah yang bersifat pribadi.

Berusaha mengganti topik, Rena bertanya lagi."Lo sendiri? Vallan dimana?" Mia mengendikan bahunya.

Benar bukan, Vallan memang belum datang atau mungkin tidak datang?

Entahlah...

Mungkin Mia akan sendirian nanti disana.

Rena menganggukan kepalanya mengerti dengan maksud Mia, "Mungkin dia terlambat, lo tau Jakarta kan Mia? Pasti macet, terutama kemarin habis hujan."

Mia tersenyum, benar mungkin Vallan sedang terjebak di dalam kemacetan karena banjir akibat hujan deras kemarin malam.

Atau pria itu...

Sudahlah, memikirkan Vallan membuat kepala Mia sakit.

"Tumben pakai jaket?" Tanya Mia kepada Rena, Rena hanya tersenyum.

"Udaranya dingin... jadi gue milih makek jaket aja." Rena melihat barang bawaan Mia.

"Lo simple banget ya Mi? Biasanya cewek yang mau kepedalaman itu bawaannya pasti banyak mulai dari alat make up sampai semua yang gak penting." Mia juga melihat ke arah barang bawaannya yang terhitung sedikit.

"Gue kesana mau nyelesaiin tugas, bukannya mau ngadain fashion show." Rena hanya terkekeh mendengar jawaban sahabatnya.

"Pesawat dengan tujuan Jakarta-Papua akan segera lepas landas, para penumpang di harap segera masuk ke dalam pesawat."

"Tuh pesawat lo bentar lagi lepas landas, cepet kesana gih!" Mia tersenyum lalu menarik kopernya.

"Mia..." Mia membalikan badannya lalu melihat Rena yang telah merentangkan tangannya.

Milan [Completed]Where stories live. Discover now