Louis Frankie Smith, anak tunggal dari pengusaha properti berdarah Amerika-Indonesia, jatuh cinta pada Arletta Maysha Charlos, seorang gadis beriris pekat. Meski hubungan mereka sudah terjalin selama tiga bulan, Arletta belum juga mencintai Louis-ba...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
3 Tahun Lalu
Kedua mata Arletta melotot saat mendapati Nelie telah tersungkur di samping ranjang. Gadis itu menaruh nampan yang ia bawa dan bergegas menolong sang oma. Dengan susah payah Arletta memapah Nelie dan membaringkannya kembali ke ranjang. Arletta duduk di tepi ranjang, ia mengulurkan tangan dan menyentuh bahu Nelie.
Setelah beberapa kali menggoyangkan bahu Nelie, sayangnya wanita paruh baya itu tak meresponsnya. Wajah yang tadinya menatap tenang berubah menjadi cemas. Jantung Arletta berdetak cepat, rasa khawatir mulai menjalar membuat dadanya merasa sesak.
“Oma … bangun. Oma ini Maysha,” racau Arletta.
Seorang wanita berdiri di ambang pintu. “What are you doing, Arletta!” Dia bergegas menghampiri Arletta dan mendorong kuat tubuh gadis itu agar menyingkir.
“Aunty, I don't know what happened. Tadi saat aku masuk Oma udah gak sadarkan diri bahkan Oma ada di lantai,” ungkap Arletta.
“Jangan bohong, pasti kamu sudah melakukan sesuatu pada ibuku!” tuding Audrey, tante Arletta.
“Ada apa, Audrey?” tanya Jeni, tante Arletta, yang baru saja datang.
“Kak, kita barus bawa Mama ke rumah sakit sekarang!”
Dua orang pria bertubuh kekar menggotong tubuh Nelie. Semua orang tampak panik dan sibuk, sementara Arletta masih diam di tempatnya. Ia tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, di hari itu semua orang menyalahkannya karena dia yang berada di samping Nelie.
────୨ৎ────
Berbagai karangan bunga berdatangan dan semua orang memakai pakaian berwarna hitam wara-wiri seling berganti. Ucapan duka cita terus terlontar, isak tangis terdengar bersahutan. Di ruang utama, terdapat peti mati yang dibalut kain beludru hitam, dikelilingi oleh karangan bunga.
Gadis bersurai kelam itu berdiri menatap kosong peti mati di hadapannya. Air matanya meluruh tanpa bisa dihentikan, kedua tangannya mengepal kuat. Beberapa orang menatapnya pilu, dia adalah cucu perempuan satu-satunya di keluarga Charlos dan dia adalah cucu yang paling dekat dengan Nelie.
Tidak bisa dibayangkan bagaimana sedihnya gadis itu, dia pasti sangat terpukul. Melihat bagaimana air mata terus mengelucur di kedua pipi gembulnya, gadis itu terlihat sangat kehilangan saat ini.
Kedua kaki Arletta tiba-tiba saja lemas, dia jatuh begitu saja duduk di lantai marmer yang dingin. Kepalanya menunduk dengan bahu yang terisak naik turun. Seorang laki-laki berambut blonde menghampirinya, dia membawa Arletta ke dalam pelukannya. Upacara pemakaman akan segera dimulai, Nathaniel membantu Arletta berdiri dan memapah gadis itu.