14- Silat lidah

15 3 0
                                    

"DASAR BERANDAAAA,,,,,,hffft" belum sempat teriakannya Sindy selesai mulutnya keburu di tutup oleh cowok itu

Matanya membulat
"Berisik tau, nanti ada yang dengerin suara cempreng lo" jelasnya

Sindy menepis tangan cowok yang menempel di mulutnya
"Iiiiish,,,,, ngapain lo ke sini?"

"Heh,,,suka suka gue lah,emang ni sekolahan milik lo apa!?" Jawabnya sewot

Sindy cuma berdecak kesal

"Btw lo deketnya ama Si Raka?" Tanyanya tiba tiba

Sempat tercengang dengan pertanyaan yang seolah mengintrogensinya,
"Ngapain lo tanya gituan?" Tanya Sindy tajam

"B aja kali, kalo lo gak mau jawab ya ga papa, gak usah gitu juga" ucapnya

"Lo siapa sih? Demen banget dah deketin gua?" Giliran Sindy yang bertanya karena ni cowok SKSD pikir Sindy

Tak tau kenapa matanya tak henti bergerak seolah berusaha mencari jawaban yang mungkin yangkut di atap "kalo lo anggep gue berandal ya gue terima aja" jawabnya dan menatap Sindy

"Ok serah lo, gue mau balik" ujarnya dan segera beranjak

Si Berandal itu mengikutinya dari belakang tapi Sindy tidak memperdulikannya, karena dirinya bertujuan ke belakang sekolah tempat si berandal magang, jadi wajar kalo tu cowok ngikutin

"Lo gak ngamuk soal papan mading itu?" Tanyanya dari belakang

"Emang ny napa?" Sindy balik naya

"Yaaa mumpung gue lagi di sini jadi lo bisa keluarin semua amarah lo" jawabnya enteng

Ni cowok nangtang!

"Gue udah lupa soal itu, dan lo jangan ngingetin gue karena gue bisa ancurin muka lo itu kalo gue inget" tegas Sindy dengan penekanan

Langkah yang di iringi dengan percakapan itu telah sampai di belakang sekolah,

Terlihat tembok yang masih dalam proses di cat, sekilas Sindy merasa jengah melihat tembok itu karena memikirkan nya saja Sindy sudah lelah apalagi mengurusnya,

Mata Sindy melirik ke arah si berandal, tapi yang di lirik malah nunjukin wajah polosnya

"Apaan? Udah sadar kalo gue ini cakep?" Serunya sambil mengusap rambutnya bergaya

"Cih, cakepan hantu dari pada lo, bukain tu pintu lo kan punya kuncinya!" Jelas Sindy muak akan ke pd annya

"Ternyata lo butuh gue, lo lupa kata sihirnya"

"Kata sihir? Oooh,,,, Tolong itu maksud lo?!" Tebak Sindy

Telunjuknya mengarah pada Sindy
"Naaah tu lo tau" serunya semangat

"Serah deh serah, bukain tu pintu"
"Tolong bukain pintunya" sambung Sindy karena mendapatkan tatapan aneh dari si cowok

Cowok itu hanya nyengir mendengar permintaan Sindy yang berarti membutuhkannya,

Diapun mengambil kunci gembok dari sakunya dan membuka pintu,

Sindy melangkah mendekati pintu untuk pulang tapi si berandal menghalangi langkahnya,

"Apaan lagii?" Ujar Sindy kesal

"Kalo lo mau lewat sini harus bayar" ucapnya

Mulut Sindy berhasil terbuka
"Apaan sih" ucap Sindy risih karena uang nya udah di ambil sama dayangnya si Yanti

Si berandal memainkan kunci itu dengan memutarkannya di ujung jari "Ya kalo lo gak mau bayar, lo harus temenin gue makan di,,,,,,,, warung sana" ucapnya sambil menunjuk warung yang ada di sebrang jalan setelah itu mengedipkan sebelah matanya pada Sindy

My Black And My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang