Nasib yang sangat menyedihkan, saat di pasar berniat belanja,tapi entah mengapa uang dan daftar belanjaanya hilang, Sindy sudah berusaha mencarinya bahkan bertanya pada orang orang, ia sudah lelah dalam mencari uangnya yang hilang itu, ia mencoba duduk di warung makan
"Nih belanjaanya!! Di cari kemana mana taunya di sini nyangkutnya"
Sontak Sindy menengok ke arah sumber suara kaget dengan suara yang ia dengar
Dahinya memendadak berkerut "Loe! " ucap Sindy seketika setelah tau siapa orangnya
Cowok berandal itu hanya mengangkat sebelah alisnya,
"Nih belanjaannya" ujarnya meletakan beberapa kantong plastik di meja, sambil memanggil ibu warung dengan lambaian tangannya
"Apa maksud lo?" Tanya Sindy yang sadar dari keterkejutannya
Cowok itu hanya melihatnya sekilas dan memesan beberapa makanan pada ibu warung yang baru saja datang,
Ibu warung itu berjalan menjauhi meja yang di isi dengan Sindy dan cowok berandal itu,
"Cukup singkat, gue nemu uang dan daftar belanjaan lo, terus gue belanjain deh, itung itung ibadah iya kan?!" Jelasnya dengan seulas senyuman
Sindy menatap cowok itu horror "napa lo tau kalo itu milik gue, dan kenapa lo gak balikin langsung ke pemiliknya?" Ucap Sindy menyudutkan cowok yang menurutnya so kenal so dekat (SKSD)
Cowok itu hanya pokus pada ponsenya tanpa melihat wajah Sindy yang menatap dirinya
"Gue liat daftar belanj- eu,,Mungkin tuhan berkehendak agar kita bertemu da-"Sindy bedecak kesal "gaje amat, siapa sih lo sebenarnya? Di sekolah ada di pasar ada, "
Tanya Sindy dan melupakan soal kenapa cowok itu tau kalo uang itu miliknya, Sindy pikir tu uang buat apa di perpanjang? Kalo udah selamat ya bersyukur,"Gue anak terlantar, ya suka suka gue lah, gue mau di mana aja kan gak nyusahin lo malah nguntungin" ucapnya masih memainnkan ponselnya
Wajah Sindy sedikit condong ke arah ponsel milik cowok itu dan mendengus
Cowok itu melirik ke Sindy dengan tatapan tanda tanya
"Emang ada anak yang terlantar punya ponsel mahal?" Celetuk Sindy menyudutkan
Cowok itu mengangkat kedua alisnya "emang anak terlantar gak boleh gaul gitu?"
Sindy cuma mengengus kesal karena selalu gagal usaha untuk menyudutkan cowok itu,
Ibu pemilik warung itu datang dengan memangku baki yang berisi pesanan,
Dan beranjak kembali untuk melayani orang yang baru datang,Cowok itu melirik Sindy dan dua mangkuk soto yang ada di meja seolah mengatakan
-makan-Tanpa pikir panjang Sindy langsung menarik mangkuk yang berisi soto, ia tak sempat berpikir untuk rasa malu karena sudah tak kuat menahan lapar yang menyerangny sendari tadi,
Cowok itu cuma tersenyum samar dan langsung memakan makanannya,
Bangku itu tampak hening karena dua remaja yang mengisinya sama sama terpokus pada makanan mereka, sadar akan mangkuk yang berisi makanan itu makin lama makin sedikit dan lenyap, tapi perut mereka terasa membaik,
"Berapa bu?" Tanya cowok itu setelah menyelesaikan makannya
"20 ribu aja" jawabnya ramah karena akan mendapatkan uang
Cowok itu memberikan uang selembar 50 pada ibu itu dan menerima kembali uang kembaliannya
Sindy sedikit terkejut dengan tingkah cowok itu karena menyodorkan uang kembalian padanya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Black And My Heart
Teen FictionBatu yang keras saja lama kelamaan akan hancur jika terus menahan beban, Dan Hati manusia terbuat dari segumpal darah, tapi apakah hati bisa hancur seperti batu ketika terus menahan beban?? --My Black And My Heart-- @WateriSA3