2 Ancaman

22 3 0
                                    

Hari ini adalah hari dimana kertas soal Uts di bagikan untuk di tanda tangani oleh orang tua masing masing, dan dengan begitu orang tua murid akan tau bahwa anak mereka mendapat kan nilai kecil atau besar.

Sindy merasa bangga akan usaha nya karena ia mendapatkan nilai yg memuaskan, dengan begitu ia tak akan membuat papah nya marah, ya walau papah ny selalu marah tanpa sebab apapun dan melampiaskan semuanya pada anggota keluarga ny sendiri, tapi Sindy sudah biasa akan hal itu.

Di kelas di mana semua siswa tegang karena saat ini Bu Rani selaku wali kelas Sindy sedang membagikan kertas soal yg telah di kasih nilai itu,

"Ok! semua sudah?" Tanya Bu Rani

"Sudaaaah" serentak semua murid menjawab sama

"Baik, ibu akan umumkan Nilai seseorang yg paling besar yaitu, selamat untuk Sindy Andriliany dengan nilai 9,5 dan untuk yg paling kecil yaitu--" Bu Rani sengaja menggantungkan ucapan nya,

Sindy  tersenyum cerah mendengar penjelasan Bu Rani, ia merasa sangat bangga dengan apa yg telah di dapat kanny.

Dengan begitu para murid terlihat bertambah tegang, mereka mungkin tidak begitu peduli dengan nilai ny, tapi mereka akan merasa malu jika nama mereka di sebutkan di hadapan orang sekelas dengan julukan nilai yg paling rendah,

"Siapa yg paling rendah Bu?" Tanya Joya percaya diri

"Emang loe dapet nilai berapa sebegitu PD nya?" Bisik Gina

"Tenang nilai gue 7,5 rata rata Kkm kan" bisik  joya  dengan begitu PD

"Wah kalo gitu sama dong" jawab Gina lega

"Berisik kalian, dengerin tu guru gue pengen tau siapa nilai yg paling kecil" bisik Yanti pada Gina dan Joya

"Nilai yg paling kecil adalah,,,Nilai yg ada di bawah 8 jadi kalian harus rajin bela-"

"Tapi bu nilai Kkm kan 7,5 jadi yg paling rendah itu yg nilai nya 7 bu" ucap Joya tak terima

"Ibu tak ingin kalian bangga dengan nilai pas Kkm tpi ibu pengen kalian bangga karena nilai di atas Kkm,  emang kalian mau nilai kalian pas pasan? Gak mau kan? Kalian maunya nilai itu lebih dari kata pas pasan, yasudah selamat pulang"  jelas bu Rani tanpa perduli dengan mimik Joya

Bu Rani beranjak ke pintu dan keluar kelas, seketika anak anak berhamburan keluar untuk pulang ke rumah masing masing atau bahkan suka ada yg nongkrong terlebih dahulu,

"Yanti! Loe napa?" Tanya Gina yg sudah hampir berjalan tapi ia penasaran karena Yanti masih duduk tanpa membereskan alat tulis ny,

"Hah! Oh gak papa ko"Yanti menjawab wlau setengah terkejut

"Yaudah, yu jalan" ajak Joya sambil mendahului mereka

Mereka bertiga berjalan mnuju pintu untuk pulang, nmun sebelum mencapai pintu yg jauh nya  kurang dari 10 langkah lagi Yanti mengeluarkan suara.

"Bentar!!" Ucap Yanti

"Ada yg ketinggalan?" Tanya Gina

Yanti memimpin kawan kawany berjalan ke depan tepat di mana Sindy sedang menalikan tali sepatunya yg ke injak, jarena tergesa gesa berjalan,

tadi nya sindy ingin cepat ke luar kelas karena tak ingin berurusan dengan Yanti tapi tali sepatunya tak mendukung karena malah udar dari talian ny, membuat Sindy terpaksa merapikan nya terlebih dahulu dan tanpa di sadari ny Yanti sudah ada di hadapan Sindy.

"Apa Loe udah puas sekarang hah?"bentak Yanti dengan amarah

"Hah?" Ucap Sindy bingung sambil menengadah ke atas dan Yanti menunduk ke bawah membuat mata mereka bentrok

My Black And My HeartWhere stories live. Discover now