10- Menghindar

6 3 0
                                    

Setelah kejadian itu Sindy merasa semakin di kucilkan, prioritasnya sebagai anak teladan dan pintar kini hangus di lahap kejadian kejadian yang tak Sindy inginkan, tapi ia tetap berusaha untuk membersihkan kembali namanya yang telah tercoreng itu, dengan mendapatkan kembali Nilai hebatnya,

Walupun datangnya terlambat karena sempat berdiam di toilet untuk membasuh wajahnya,  tapi Sindy tampak semangat dalam mengisi soal ulangan MTKnya, meski banyak gangguan dari arah belakang dan sisi kanan bangku yang ia duduki,

Yanti sempat melemparkan kertas pada Sindy tapi ia mengabaikannya, ia hanya ingin menunjukan pada Yanti bahwa ancamannya tak berlaku, ia tak takut sama sekali dengan ancaman dan pembullyan yang ia terima,

Karena cuma satu target tujuannya yaitu membuat Riko papahnya melirik dan menganggapnya ada,

______

Sindy berjalan di koridor dengan gontai dan muka tertunduk tak memperdulikan beberapa pasang mata menatapnya dengan intens

Sudah seminggu ini Sindy menjadi bahan rumpi, karena kejadian dimana ia telah berani tidur di perpus, di hukum karena di anggap memecahkan papan mading, dan berdandan dengan berlebihan? Semua orang tak percaya omongan Sindy bahwa itu cuma kerjaan Yanti, ya walaupun Sindy harus merasakan kembali  pukulan si Iblis setelah berkata seperti itu,

"Sindy!,,"
Langkah kaki nya berhenti seketika

Sindy mengangkat wajahnya tanpa ia sadari dia sudah ada di hadapan seseorang yang berusaha Sindy hindari

Kakinya yang berhenti kini berbelok untuk melengos pergi, tapi tangan kananny berhasil di tahan

Dahi Raka melipat
"kenapa lo selalu menghindar dari gue Sindy?" Tanyanya dan menarik tangan Sindy berusaha membuat Sindy menoleh

Seketika saja para cewek mendengus kesal melihat adegan ini

Hembusan napas lemas keluar dari mulutnya "Gue minta tolong sama lo jangan pegang tangan gue," ucap Sindy tanpa menoleh

Kini dahi Raka melipat sempurna
"Emang nya kenapa?"

Sindy mengibaskan tangannya sontak tangan Raka terlepas begitu saja

Mau tak mau Sindy menoleh pada Raka
"Sorry itu bukan urusan lo, dan satu lagi lo bukan siapa siapa gue, jadi terserah gue mau ngehindar atau apapun karena gue gak ada masalah sama lo apalagi ngutang, sampai sampai lo tahan gue pas gue mau pergi" jelas Sindy malas

Seulas senyuman terukir di wajahnya
"Apa lo lupa soal hukuman lo?"

Sindy sedikit menaikan alisnya, heran

Raka mengerti akan keheranan yang Sindy tunjukan
"Sisa hukuman lo gue beresin, jadi gue berhak nahan lo untuk minta pertanggung jawaban" jelasnya dengan senyum kemenangan

"Ok! Gue minta maaf soal itu karena gue lup-" sesalnya

"Gue minta pertanggung jawaban" seruduknya tanpa menungu ucapan Sindy selesai

Wajah Sindy datar seketika

Ni orang maunya apa sih?
Minta pertanggung jawaban segala!

"Gue gak hamilin lo! Ngerti!" Ucap Sindy tanpa exspresi

Raka terkekeh
"Maksud gu-"

"Raka!! Dari mana aja si lo? Di cariin ke mana-mana eeeh ternyata di sini yangkutnya" teriak seorang dari arah kiri

Spontan Raka dan Sindy menoleh ke arah suara,

Ternyata dua cowok yang beriringan dan menuju Raka,  tapi yang satu memakai kacamata min dan macam nerdy

My Black And My HeartWhere stories live. Discover now