#16 Bad Day Huh? (Part 1)

457 72 6
                                    

(Double update! Don't forget to check the next chapter ^^)
.
.

Woojin berlari di koridor fakultasnya. Dia sudah terlambat 15 menit padahal hari ini dia ada jadwal presentasi!

Sialnya, Woojin adalah presenter untuk materi pertama. Dengan kata lain, presentasi tidak bisa dimulai sebelum Woojin datang.

Ponselnya ramai oleh chat dan panggilan dari teman-teman satu kelompoknya sejak tadi. Semakin sering ponselnya bergetar, semakin kencang laju lari pemuda itu. Sesampainya di depan pintu kelas, napas Woojin sudah tersengal.

Dengan sisa tenaga, ia membuka pintu tersebut dan langsung dihujani tatapan menghakimi teman-teman dan juga dosennya. Woojin meneguk salivanya sebelum mengangguk patah-patah kepada sang dosen. Kemudian, ia segera berjalan menuju kelompoknya yang sudah berada di depan kelas dengan raut meminta maaf.

Ah, pagi yang melelahkan.

-0-

"Lemes banget lo!" Donghyun menepuk punggung Woojin seusai kelas pagi itu selesai.

Untungnya presentasi berjalan lancar meskipun tadi Woojin sempat mendapat tatapan sinis dari kelompoknya.

Woojin melirik Donghyun dengan sinis. "Siapa lo?"

Donghyun menanggapi itu dengan tawa "Ah elah, gitu doang ngambek. Kayak cewek lo!"

Sementara itu, Youngmin juga tertawa melihat raut wajah Woojin yang nampak masam.

Yap! Dapat dikatakan sekarang Woojin sedang kesal dengan kedua sahabatnya itu. Tadi pagi, saat ia sudah siap untuk berangkat kuliah, ternyata ban motornya bocor. Woojin panik. Pasalnya, jarak rumah dengan kampusnya tidak bisa dibilang dekat.

Langsung saja pemuda itu menghubungi dua orang sahabatnya. Namun tak satupun dari keduanya merespon panggilan Woojin. Pada akhirnya, Woojin memesan ojek online. Hal itupun berlangsung agak lama karena Woojin tidak mempunyai aplikasinya, sehingga ia harus mengunduh aplikasinya dan mendaftar terlebih dahulu.

Hal-hal tersebut sudah membuat mood Woojin rusak.

"Sori deh. Tadi gue udah di jalan dan baru nge cek HP waktu udah di kampus." Kata Youngmin meminta maaf.

"Gue lagi gak ada kuota, makanya chat lo ga masuk." Sahut Donghyun.

Woojin hanya menghela napas, sudahlah, lagipula sudah berlalu.

"Kantik yok!" Ajak Woojin akhirnya.

"Duh, gue mau kumpul BEM dulu, ntar gue nyusul aja." Kata Youngmin.

"Gue juga mau ngerjain tugas kelompok nih di perpus." Ujar Donghyun.

Woojin dan Youngmin menatap Donghyun dengan tatapan sangsi.

"Napa dah?" Tanya Donghyun heran.

"Sejak kapan seorang Kim Donghyun mau kumpul buat kerja kelompok?" Ejek Woojin.

Donghyun hanya terkekeh pelan.

"Ck, gue yakin lo cuma mau modus doang kan? Lo ngincer siapa sih?" Imbuh Youngmin.

Donghyun menanggapi itu semua dengan tawa sebelum akhirnya berpamitan menuju perpustakaan.

"Lo ntar kalo mau balik bareng gue aja." Kata Youngmin sambil menepuk pelan punggung Woojin dan berlalu menuju sekre BEM.

Woojin mendengus. Bahkan setelah kejadian tadi pagi, sekarang ia harus makan sendiri. Namun, setelah berjalan lima langkah, pemuda itu mendapat ide. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetikkan sebaris pesan.

Woojin

Hye, ada kelasgak?

Makan yuk.

Tidak berselang lama, sebuah balasan datang.

Sohye

Ayok!

Duh pas banget, tadi gue gak sarapan. Sekarang laper banget.

Woojin

Wkwk

Gue tunggu di kantin ya

Sohye

Ok

-0-

Woojin menunggu Sohye sambil bermain game di ponselnya. Semenjak kejadian di rumah Sohye tempo hari, Woojin dan Sohye menjadi lebih dekat. Jika sebelumnya mereka dekat sebagai sepasang teman, sekarang mereka sudah naik tingkat menjadi teman tapi mesra. Atau bisa dibilang mereka sedang dalam masa pdkt.

Woojin melirik arlojinya, sudah 15 menit dia menunggu, tapi belum ada tanda-tanda kedatangan Sohye. Pemuda itu sudah akan menghubungi Sohye, tapi ternyata justru gadis itu sudah mengiriminya pesan terlebih dahulu.

Sohye

Ujiinnnnn

Gue mendadak ada kelas pengganti :(

So sorry :(

Woojin menatap kosong chat Sohye tersebut. Lalu ia membalas dengan mengatakan bahwa tidak apa-apa jika dia makan sendiri. Setelahnya, Woojin bangkit dan berjalan ke luar kantin. Nafsu makannya sudah hilang.

-0-

Woojin baru menyadari bahwa kampusnya ternyata cukup luas jika di jelajahi dengan berjalan kaki. Selama ini ia selalu mengendarai sepeda motor, sehingga ia tidak menyadari betapa jauh jarak antara gerbang depan dengan fakultasnya.

Woojin memutuskan untuk pulang naik bus saja daripada naik ojek online. Ia pun enggan merepotkan Youngmin, lagipula ia yakin Youngmin masih belum selesai rapat. Begitu juga dengan Donghyun yang pasti masih sibuk dengan tugas kelompoknya atau misi modusnya itu.

Sesampainya di halte bus, kaki Woojin sudah pegal-pegal. Gue harus lebih sering olahraga nih. Batin Woojin.

Sambil menunggu bus datang, Woojin sibuk memperhatikan suasana gerbang depan kampusnya yang cukup ramai. Banyak kendaraan maupun pejalan kaki yang berlalu lalang. Sampai kemudian, pandangan Woojin terpaku pada sesuatu.

Itu Sohye bukan sih?

Woojin menyipitkan matanya, berusaha memastikan apa yang ia lihat.

Benar, itu Sohye!

Bukannya kata dia, dia ada kelas pengganti. Kok cepet banget udah selese?

Batin Woojin sambil mengamati Sohye yang kini sedang membonceng motor seorang laki-laki.

Ck!

Woojin mendecih kasar. Kali ini moodnya benar-benar amblas.

Bodo amat! Gue juga bukan siapa-siapa dia, ngapain gue peduli?

Batin Woojin sambil berusaha tidak peduli. Tapi pemuda itu dapat merasakan bahwa ia merasa hatinya tercubit melihat Sohye membonceng laki-laki tadi.

Kenapa harus bohong segala sih Hye?

(Part 2 next👇)

Journey || Woojin x SohyeWhere stories live. Discover now