#9 In the End of Semester

647 98 19
                                    



Penghujung semester sudah semakin dekat.

Tugas semakin menggunung, deadline di mana mana.

Ujian Akhir Semester sudah di depan mata.

Kini waktu untuk bersantai-santai harus di pangkas demi masa depan yang harus diperjuangkan.

Malam-malam yang biasanya diisi dengan marathon drama Korea atau bermain game sampai larut, kini di gantikan dengan marathon tugas hingga subuh datang.

Waktu makan siang yang biasanya diisi dengan obrolan santai dan juga gosip-gosip terhangat, kini berganti dengan pertanyaan dan obrolan serius seputar tugas maupun ujian yang sudah di depan mata.

Kurang makan, kurang tidur, dan kurang istirahat dapat di tolerir –meski dengan berbagai keluhan dan umpatan bagi para dosen yang memberi tugas, terdengar di sana sini. Namun, demi mendapat nilai A pada hasil akhir nanti, semua memang harus diperjuangkan.

Tidak berlebihan rasanya jika menggambarkan keadaan akhir semester bagi mahasiswa seperti di atas. Karena memang begitulah keadaanya. Begitu pula yang sedang dihadapi oleh tiga sekawan ini,

"Anjir, ini gue dari tadi baca jurnal sampe 3 kali kok tetep gak paham-paham yaa." Keluh Donghyun sambil menutup wajahnya dengan jurnal yang kini sudah mulai kusut karena sejak tadi ia bolak-balik.

Youngmin yang juga sedang membaca jurnal sambil berbaring di kasurnya, berkomentar "Sama. Mana ini jurnalnya full bahasa Inggris, kagak tau apa bahasa Inggris gue cuman hi, hello, thank you, I love you."

Youngmin sudah bolak-balik membaca jurnal dan kamus elektronik melalui ponselnya, namun ia tidak beranjak dari halaman 6 sejak setengah jam yang lalu –padahal jurnal itu sebanyak 25 halaman.

Kini Donghyun, Youngmin, dan Woojin sedang berkumpul di apartemen milik Youngmin. Belajar untuk ujian besok pagi adalah alasan mereka. Semua ini usul Donghyun, yang Youngmin dan Woojin terima dengan senang, mereka berharap dengan begini mereka dapat saling membantu.

Woojin yang sedari tadi diam dan berkutat dengan buku panduan pun menatap kedua temannya.

"Ngapain lo berdua baca jurnal?" Tanya Woojin.

"Lah, katanya kita ujian dari jurnal-jurnal yang kemaren di kasih tau Mr. Alex kan?"Jawab Donghyun. Entah kenapa, sekarang ia merasa mendapat perasaan tidak enak.

Woojin tertawa sebelum menjawab,

"ITU BUKAN BUAT UJIAN BESOK BEGO! Itu buat tugas kelompok yang bikin power point. Dan itu masih dikumpulin minggu depan. Goblok lo berdua."

"Lah? Bentar? Tapi besok ujian kan?" Youngmin mulai panik.

"Iya ujian, tapi materinya dari buku ini bego! Bukan jurnal!" Jelas Woojin sambil menunjuukan buku yang ia baca.

"ANJIR! GUE BELOM BACA SAMA SEKALI!!" Donghyun dan Youngmin segera berlari menuju rak buku Youngmin di ujung ruangan.

"Gue yang baca dulu Min. Lo kan udah pinter, kagak usah baca." Kata Donghyun yang berhasil mengambil buku tersebut lebih dulu.

"Heh, balikin Hyun! Pake buku lo sendiri!" Kata Youngmin.

"Gue kagak bawa Minnnnn!!"

Dan terjadilah adegan saling kejar antara Youngmin dan Donghyun. Woojin hanya tertawa memperhatikan tingkah kedua temannya tersebut. Kemudian dirasakannya ponsel di sakunya bergetar. Woojin nyaris berteriak kegirangan saat melihat apa yang terpampang di layarnya.

LINE

Sohye

Jin

Boleh minta tolong? Hehe

Woojin

Paan?

Sohye

Gue ada tugas trs bikin kuisioner gitu

Lo mau ngisi gak?

Gak susah kok

Woojin

Boleh

Dmn?

Sohye

Thank you Jin

Besok jam 1 di kafetaria ya

Lo bisa kan?

Woojin

OK

Sudah dua minggu berlalu sejak Woojin mengantarkan Sohye ke kafe waktu itu. Dan laki-laki itu sebenarnya ingin mengajak Sohye bertemu lagi, namun ia tidak punya alasan untuk itu. Ia bahkan tidak tahu kenapa ia ingin bertemu lagi dengan Sohye.

Woojin sungguh ingin berteriak dan meloncat-loncat kegirangan saat ini. Ternyata kesempatan itu justru datang sendiri. Ia tidak peduli dengan kuisioner Sohye, yang penting ia bisa melihat gadis itu lagi.

"Anjir, dah mulai chat sama cewek itu lo?"

Woojin yang sedari tadi masih bersusaha menahan senyumnya langsung menoleh ke belakang dan mendapati Yongmin dan Donghyun sedang tersenyum jahil.

"Apaan sih." Kata Woojin sambil mematikan layar ponselnya.

"Mantep nih, sekarang Woojin beneran lagi naksir cewek." Entah kenapa Youngmin terdengar semangat dan senang sekali.

"Gue kira selama ini lo naksir gue beneran Jin." Kata Donghyun yang langsung mendapat jitakan dari Woojin.

"Ngaco lo." Kata Woojin yang kini sudah berjalan menuju dapur untuk mengambil minum dengan senyum yang masih menempel di bibirnya.

Gue besok pake baju apa ya?

-0-

"Hye, kuisioner lo kurang berapa orang?" Tanya Yoojung yang kini sedang bermain ponsel di atas tempat tidur.

Sohye dan Yoojung sedang berada di kamar Sohye. Hari ini orang tua Sohye sedang menginap di rumah nenek Sohye. Karenanya, Sohye meminta Yoojung untuk menemaninya. Yap, hanya mereka berdua. Karena Doyeon sedang tidak enak badan sejak kemarin. Efek kurang istirahat dan makan tidak teratur sepertinya.

"Kurang 7 orang lagi kalo gak salah." Sahut Sohye santai, ia kini sedang mengerjakan tugas membuat resume di meja belajarnya. Tugas kuisioner itu baru akan dikumpulkan dua minggu lagi, dan Sohye sudah menghubungi beberapa temannya untuk mengisi kuisioner tersebut.

Sohye memang termasuk mahasiswa yang rajin –meski terkadang ia ceroboh. Ia biasanya akan langsung mengerjakan tugas pada hari yang sama tugas itu diberikan. Berbeda dengan Yoojung dan Doyeon yang merupakan penganut setia Sistem Kebut Semalam.

"Gue udah dapet nih satu orang buat kuisioner lo." Kata Yoojung.

"Eh? Buat gue?"

"Iyaaaa."

"Kok gak buat lo aja sih?" Tanya Sohye heran. Kini ia mengalihkan pandangannya kepada Yoojung.

"Kagak~ yang ini khusus buat lo." Sahut Yoojung sambil menunjukkan layar ponsel Sohye yang ternyata sejak tadi ia mainkan.

"Eh, anjir. Lo ngapain Jung?" Kata Sohye sambil mengambil ponselnya.

Yoojung hanya tertawa melihat mata Sohye yang kini mebulat karena kaget saat melihat ponselnya.

"YOOJUNGGGG! LO NGAPAIN PAKE NGE CHAT SI WOOJIN SEGALAAAA!!"

.

.

tbc

Journey || Woojin x SohyeWhere stories live. Discover now