#13 Heartbeat

546 84 24
                                    

Woojin tidak bisa tidur. Pemuda itu rusuh berbolak-balik mencari posisi tidur yang nyaman di atas ranjangnya sedari tadi.

Segala cara sudah Woojin coba, mulai dari menghitung domba, merubah posisi tidur, mendengarkan musik, sampai membaca diktat kuliah --konon membaca diktat kuliah akan membuat kita cepat mengantuk. Namun tidak ada yg berhasil, matanya menolak untuk terpejam meskipun badannya kini sudah butuh istirahat.

Pada akhirnya, Woojin mengalah dan bangun untuk kemudian duduk sambil bersandar pada kepala ranjangnya. Pemuda itu mengacak rambut cokelat gelap miliknya sambil menghela napas.

Terlalu banyak yang Woojin pikirkan, dan semuanya memuara pada satu hal, atau satu orang?

Itu Jin. Lo suka sama Sohye.

Woojin masih saja memikirkan kata-kata Youngmin beberapa hari yang lalu itu.
Woojin tidak bodoh maupun naif. Dia sendiri pun sadar bahwa memang ada sesuatu yang berbeda saat ia sedang bersama Sohye.

Entah kenapa, Woojin selalu suka saat ia berada di dekat gadis itu. Woojin suka mendengarkan Sohye bercerita dengan antusias mengenai buku favoritnya. Woojin suka saat Sohye sedang tertawa karena apa yang Woojin lontarkan. Woojin suka melihat binar di manik Sohye saat gadis itu sedang menatap makanan favoritnya. Woojin bahkan suka saat gadis itu sedang cemberut sembari mengeluh atau memukul bahu Woojin saat ia sedang kesal.

Woojin suka.

Tapi Woojin tidak tahu apakah rasa suka ini adalah rasa suka sebagai seorang teman atau rasa sukanya terhadap Sohye sebagai seorang wanita.

Aaarrrghhhh.

Woojin kembali bergulung-gulung tidak jelas. Kenapa ia jadi seperti ABG yang baru pertama kali naksir lawan jenis begini sih?

Woojin akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu yang biasa dilakukan orang-orang pada abad 21 jika tidak bisa tidur. Bermain ponsel.

Saat Woojin sedang asyik berselancar, sebuah pop-up pesan muncul. Woojin membaca pesan itu sekilas. Mengetikkan beberapa balasan sebelum akhirnya sebuah senyum nampak di wajahnya.

Segera setelahnya, ia mencari kontak Sohye dan mengetikkan sebuah pesan.
Woojin: Hye. Besok jalan yuk.

-0-

“Kita mau kemana sih Jin?” Tanya Sohye dari bangku belakang motor Woojin.

“Rahasia.” Kata Woojin yang sebelum mendapatkan pukulan pelan dari Sohye di punggungnya sebagai balasan.

“Dasar. Apaan sih main rahasia-rahasiaan segala.” Timpal Sohye.

Woojin hanya tertawa tidak mengacuhkan kalimat Sohye tersebut.

Sepuluh menit kemudian mereka sampai di salah satu pusat perbelanjaan.

“Ngapain ke sini?” Tanya Sohye saat mereka sampai di tempat parkir.

“Ada deh. Yuk masuk dulu.” Kata Woojin mulai berjalan.

Sohye berjalan di sisi Woojin sambil memainkan ponsel di tangan kanannya. Sesekali ia terkikik pelan saat membaca pesan di grup chatnya.

Gadis itu masih asyik dengan ponselnya saat sebuah tangan menarik lengan kirinya dan suara klakson mobil yang nyaring memenuhi indera pendengarannya.

Kaget.

Itulah yang Sohye rasakan.

Jantungnya berdegup keras dan keringat dingin mulai mengucur di dahinya. Dilihatnya sebuah mobil berhenti dihadapan mereka dan jendela pengemudi terbuka.

Journey || Woojin x SohyeWhere stories live. Discover now