8. Reading Al Kahfi

1.6K 236 20
                                    

Serial HAMASSAAD season 4 - 8. Reading Al Kahfi

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 2 November

-::-

"Barangsiapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jum'at,

dia akan disinari cahaya di antara dua Jum'at."

(HR. An Nasa'i dan Baihaqi. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Shohihul Jami' no. 6470)

-::-

Hari Kamis bakda Magrib, harusnya masjid kampus sudah amat sangat sepi dari kehadiran mahasiswa yang biasanya jam-jam sebelum Magrib sudah menyelesaikan urusan mereka dalam hal menuntut ilmu. Tapi rupanya Kamis kali ini suasananya agak lain, sebab Shalih Squad memutuskan untuk bertahan di masjid bahkan sampai bakda Magrib.

Karena Kamis, maka lumrah jika para pemuda harapan bangsa ini berbuka puasa pada saat Magrib tiba. Usai meneguk beberapa gelas air mineral saat azan dikumandangkan oleh Shiddiq, mereka memutuskan untuk makan malam dengan menu soto dan pecel ayam di warung tenda tak jauh dari kampus.

Hamas sih senang-senang saja mengetahui agenda mereka di warung tenda. Mungkin hanya Ben yang agak kurang nyaman harus makan di pinggir jalan. Ben kan biasa makan di restoran.

Tapi setelah makan bersama itu, Hamas kusut bukan kepalang.

Masalahnya, Saad bukannya pulang, malah mengajak Hamas dan yang lain untuk mampir ke masjid lagi. Alasannya simpel.

"Daripada ketemu azan Isya di jalan, Mas. Nanti grabak-grubuk cari masjid. Mending di sini aja dulu."

Saad berupaya memberi penjelasan yang akhirnya diterima oleh Hamas. Shiddiq kadang tak habis pikir, kalau memang Hamas mau pulang kan Hamas bisa pulang sendiri. Bawa mobil sendiri, rumahnya juga beda dengan Saad. Jadi untuk apa Hamas gelendotan ngga jelas gitu sih maksa-maksa Saad pulang. Cah edan, pikir Shiddiq seorang diri.

"Ad, pulang kuy lah!" ajak Hamas, begitu dia selesai dengan shalat sunnah Tasbih bersama yang lain.

Shalat Sunnah tasbih malam ini diimami oleh Bima yang baca tasbihnya bikin Hamas pengin nendang bokong Bima jauh-jauh. Lama banget!

Sebab Hamas bukan pertama kali ini mengerjakan shalat tasbih, pernah juga beberapa kali di malam Jumat seperti ini. Kadang diimami Shiddiq, kadang Saad. Mereka memang terbiasa menghabiskan waktu sesantainya di masjid kampus. Secara Bima sudah menjadi ketua kepengurusan masjid yang resmi. Jadi dia punya akses kapan saja berada di sini, termasuk di hari libur.

Masjid kampus ini benar-benar rasa hotel, sudah. Fajar bahkan pernah menginap di sini ketika ribut dengan ayahnya. Bima yang memberinya akses untuk tinggal di dalam ruang kepengurusan masjid, dan mengizinkan Fajar untuk menggunakan sofa di sana sebagai tempat tidur.

Tapi seingat Hamas, diimami Saad dan Shiddiq jauh lebih menyenangkan daripada diimami oleh Bima.

Dan omong-omong shalat Sunnah, Hamas memang ikut-ikut saja selagi dia bersama dengan Saad. Pun dia tidak protes ketika pertama kali Saad mengajaknya menjadi satu dari jamaah shalat tasbih yang tidak seberapa di masjid itu. Padahal Hamas baru saja mengerjakan dua rakaat setelah shalat wajib Isya yang empat rakaat. Meski Hamas kurang paham kenapa dia harus mengerjakan shalat lagi setelah shalat. Atau shalat sebelum shalat. Asal Saad mengerjakan, dia kerjakan semampunya. Sesimpel itu.

[✓] HAMASSAAD MahabbatullaahWhere stories live. Discover now