7. Allah Kagum Sama Antum

1.9K 265 46
                                    

Serial HAMASSAAD season 4 – 07. Allah Kagum Sama Antum

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 19 Oktober

-::-

Potongan-potongan pizza tersisa beberapa. Begitu juga air di dalam botol-botol air mineral. Nyaris tandas. Tapi percakapan masih berlanjut. Terutama Shiddiq, yang agaknya memiliki begitu banyak pertanyaan.

"Eh, gue mau nanya deh," kata Shiddiq, menggigit pizza di tangannya, "sama lo deh, Bim."

"Naon?" tanya Bima.

"Anjeeer, kebanyakan gaul sama Fajar lo, Bim," tukas Hamas, tertawa-tawa. "Geulis bat bahasanya!"

"Geulis Bahasa apaan tuh?" tanya Fajar.

"Auk, gue sering denger Saad nyebut-nyebut adeknya pake sebutan geulis," balas Hamas. "Lu tanya aja sama orangnya!" Dagu Hamas terarah pada Saad yang kini asik ngemil ayam goreng.

"Aya-aya wae," gerutu Fajar yang paham betul, Hamas tidak paham apa yang diucapkan.

"Heh, berisik!" omel Shiddiq. "Gue lagi mau nanya!"

"Ya udah sik, lanjut ae. Baperan amat lu," sungut Hamas.

Shiddiq mencibir sebentar, lalu menghadap Bima yang sedang melahap pizza.

"Gini, Bim, kadang gue ngerasa ya, sebagai anak muda, apa ngga terlalu, eung... apa ya, terlalu keterlaluan gitu..." Shiddiq menggaruk kepalanya. Bingung menyusun kata.

"Keterlaluan apaan?" tanya Bima.

Saad menyimak percakapan dua orang di dekatnya. Menyerahkan botol air mineralnya begitu Hamas meminta, dan kembali memasang telinga saat Shiddiq bersuara.

"Yaaah, gimana ya gue ngomongnya," kata Shiddiq. "Kayak lo gitu kan, sibuk sama kuliah, organisasi, kegiatan rohis. Ya gue juga sih," ucapnya.

"Lo mau nanya apaan sih, Diq?" sela Fajar dengan mulut mengunyah pizza.

"Ya kan kalau lihat cowok-cowok lain seusia kita, mereka kan ngga gini-gini amat," kata Shiddiq, "mereka kayak enjoy their lives gitu..."

"Memang antum ngga?" tanya Bima.

"Ya bukan gitu," Shiddiq kian kikuk. Apalagi ditambah dengan pandangan penuh tanya dari Ben. Hamas malah keningnya sudah mengernyit hebat.

"Kayaknya gue paham nih Shiddiq mau nanya apaan," kata Hamas kemudian. Tangan kanannya memencet plastik berisi saos di atas potongan pizza.

"Apaan emang, Mas?" tanya Ben yang akhirnya bersuara. Penasaran juga dia.

"Shiddiq nanya, elu kaga capek apa, Bim, ibadaaah mulu. Sedangkan cowok-cowok seusia kita-kita ini ya banyak yang having fun. Hangout ke sana sini, pacaran juga. Menikmati hidup," jelas Hamas tanpa perasaan. Sebab memang itu lah yang ditangkapnya dari rasa kikuk yang Shiddiq alami.

"Jadi gue ngga menikmati hidup?"

Telunjuk Bima mengarah pada wajahnya sendiri. Bima menatap Shiddiq dengan tatapan penuh tanya, kemudian beralih pada Saad.

"Antum nikmatin hidup ngga, Ad?" tanya Bima pada Saad.

Yang ditanya hanya melepas tawa.

"Diq," Saad bersuara pelan, "Di surat Adz Dzariyat jelas banget dijelasin sama Allah Subhanahu wa Ta'ala; Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepadaKu..."

Bima menjentikkan jemarinya di depan Saad, menandakan dia sangat setuju dengan apa yang Saad ucapkan. Shiddiq manyun.

"Ya iya sih," kata Shiddiq sebagai respons, "tugas kita di dunia kan beribadah."

[✓] HAMASSAAD MahabbatullaahWhere stories live. Discover now