3. Lihat Bedanya

2.3K 309 83
                                    

Serial HAMASSAAD season 4 –  3. Lihat Bedanya

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2017, 23 September

-::-

Hamas memelankan laju motornya ketika mereka sudah memasuki jalan untuk tiba di kontrakan Saad. Jalannya tidak seberapa besar, tapi bisa dilalui dua mobil tapi mobil yang satu harus menepi dulu agar yang satu bisa lewat.

Dan di jalan ini tuh rame. Ada banyak penjual makanan karena di sana ada sekolah dasar swasta.

"Mas, Mas, bentar dulu."

Saad menepuk pundak kanan Hamas, memintanya untuk berhenti sejenak.

Menoleh, hamas membuka kaca helm motornya. "Apaan dah?"

"Beli cilor," kata Saad, lantas turun dari boncengan. Dengan helm masih di kepala, Saad menghampiri tukang cilor. Cilor itu, aci pakai telor. Di sebelah tukang cilor, ada penjual cilok; aci dicolok. Cilung; aci digulung. Dan di gerobak gorengan ada cireng; aci digoreng.

"Tujuh ribuan, dua ya, Pak," Saad memesan dua porsi cilor untuk dirinya dan Hamas. Dia melirik penjual liang the, dan kemudian memutuskan untuk membuka helm.

Sementara Hamas, masih asik bertengger di atas motor. Malas parkir.

Tak seberapa lama, Saad kembali dengan dua bungkusan plastik di tangannya. Diberikannya bungkusan tersebut pada Hamas, dan naik kembali ke boncengan tadi. Ditepuknya lagi pundak Hamas, menyuruhnya melaju.

"Hanjay, gue kayak kang ojek!" komentar Hamas seraya menyalakan mesin. Membiarkan Saad tertawa di belakangnya.

Ini hari Sabtu, dan mereka hanya kuliah sampai jelang Zuhur. Jadi, bakda Zuhur, Saad pulang. Dan Hamas, bukannya pulang, malah ke kontrakan Saad. Kebiasaan.

Hamas juga paham, Saad doyan jajan di dekat SD itu. Palingan beli gorengan. Yah, semacam cilor itu lah. Biasanya Saad bakalan jajan es bubble. Tapi hari ini tidak. Es bubble-nya ngga jualan.

Setibanya di kontrakan, Saad menggegas langkahnya setelah mengambil dua kantung jajanannya tadi. Dia langsung merebahkan diri di sofa setelah membuka pintu dalam hitungan detik.

"Aaah, capek banget..." ucap Saad. Tadi pagi memang habis cuci baju, lalu di kampus ada kuis. Tenaga dan pikirannya habis diperas sudah.

Hamas meletakkan helm di dekat Saad meletakkan helm, lantas ikut duduk di samping Saad yang kini sudah bangkit dan duduk. Saad membuka kantung jajannya lalu mengeluarkan sebungkus cilor, menyerahkannya pada Hamas. Pun demikian dengan sebungkus es liang teh.

Keduanya memakan cilor dengan khidmat.

"Heh, berita apaan neh???"

Hamas menekuk kakinya hingga duduk bersila. Mulutnya sibuk mengunyah, sedangkan tangan kirinya memegang ponsel pintar yang kini menampilkan berita baru; Chester Bennington bunuh diri.

"Apaan?" Saad bertanya agak-agak tidak peduli. Pikirnya, palingan reaksi abis lihat akun Wina.

"Ini, nyet," kata Hamas, "Chester Bennington bunuh diri!"

"Siapa tuh? Guru SMP antum?"

Hamas cengok, "Lah, kok guru SMP sik? Ini vokalis Linking Park, adul!" sungutnya.

Ini Saad ngeledek apa gimana dah, pikir Hamas sebal.

"Terus?"

"Kok terus, nyet?" Hamas sewot. "Sebodo ah!"

"Iya, Mas, kan dia vokalis? Terus apa hubungannya sama antum?"

Saad lanjut ngunyah cilor yang tinggal setengah, kadang jilat-jilat jari demi membersihkan bumbu cilor dari jemarinya.

[✓] HAMASSAAD MahabbatullaahWhere stories live. Discover now