6

12.2K 1.1K 74
                                    

Hari ini gue bangun lebih awal, sekitar jam 5 pagi. Gue liat kak Mark masih tidur jadi gue mutusin buat keluar sebentar. Gue beli makanan di kantin rumah sakit setelahnya gue balik dan mandi. Setelah mandi ternyata kakak gue udah bangun.

"Tumben udah bangun" kata kakak gue

"Semalem ditelfon, katanya ditemuin mayat di pinggir sungai han.. jadi harus kesana pagi ini" jawab gue

"Terus kasus yang kemaren gimana?"

"Belum selesai, dia bukan pembunuh biasa, jadi mungkin sulit ditemuin"

"Maafin kakak ya, harusnya kakak ikut ngurusin kasus itu, tapi malah gabisa"

Gue senyum terus bilang "Gausah dipikirin, adek malah makasih banget sama kakak karna udah nyelametin"

"Udah kewajiban kakak buat nglindungin kamu, kalaupun nyawa juga bakal kakak kasih asal kamu baik baik aja"

"Uuu kakak" gue langsung ngehambur ke pelukan kakak gue, entah kasambet setan dari mana sampai kakak gue jadi ngluarin kata-kata yang sukses bikin gue netesin air mata.

"Haha.. udah jangan nangis gitu, sana kerja" kata kakak gue, langsung aja gue lepasin pelukan

"Fighting.." kata kakak gue yang langsung gue respon dengan senyuman

Gue berangkat naik mobil, walaupun males tapi mau gimana lagi? Kakak gue lagi sakit, dan jangan tanya Taeyong kemana 😌 dia gabakal pernah mau nemenin gue pake titik gak pake koma.

Sampai lokasi gue langsung turun, ternyata udah ada Hana sama Jeno disana.

"Gimana mayatnya?" tanya gue

"Lo liat aja sendiri" kata Hana ke gue, dan langsung aja gue buka pintu mobilnya dan nampilin wanita yang kalau diliat seumuran sama gue mungkin.

Gue cek, ternyata ada lebam dipipinya dan juga bekas dicekik di lehernya.

"Coba lo liat tangannya" kata Jeno ke gue yang gue anggukin. Gue liat ditangannya ternyata ada barcode, sama seperti wanita yang mati kemaren, dan yang gue yakini pembunuhnya sama

 Gue liat ditangannya ternyata ada barcode, sama seperti wanita yang mati kemaren, dan yang gue yakini pembunuhnya sama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jen.." ucap gue menggantung saat melihat barcode di tangan korban

"Iya, kemungkinan ini pembunuhan berantai" ucap Jeno yang bikin gue menghela napas kasar

"Bawa mayatnya ke rumah sakit Hankuk sekarang" titah detektif Kim kepada anggotanya

"Kita akan cari pembunuhnya, sebaiknya kalian balik" ucap detektif Kim

"Tidak mau, karena kita juga akan turun tangan dalam kasus ini" ucap gue

"Ini bukan pekerjaan kalian" balas detektif Kim

"Tapi saya menangani kasus ini, saya tidak bisa terima beres begitu saja karena saya tidak mau salah menuntut orang" ucap gue tidak mau kalah

"Biasanya jaksa dan detektif bekerja sama dalam hal seperti ini, jadi biarkan kami ikut turun tangan" ucap Jeno kepada detektif Kim

Jodoh [LTY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang