Story IV : Kebisingan Di Malam Hari

293 37 11
                                    

Q Author POV Q

Cahaya itu muncul di atas taman umum yang sunyi, cahaya itu lenyap dan menampakkan Reza yang melilit kedua lawannya.

"Hmp!" Reza melempar Houta dan May ke bawah dengan kasar.

"Tidak ada alasan untukku ramah kepada mereka..." batin Reza.

Sementara Houta dan May jatuh, tali cahaya itu masih mengunci badan mereka.

"May, ini gawat...!" panik Houta.

"Berisik. Dan jangan sok akrab..." bentak May. Dari diri May mencuat keluar aura biru yang kuat. "Jangan pernah kau remehkan musik, karena musik juga bagian dari kita..."

Slash.. Slash... Slash,

Tebasan cahaya menyayat cepat tali yang mengunci pergerakan mereka. Houta melakukan backflip dan mendarat di dalam air mancur, berbeda dengan May yang dibantu oleh bantuan 'nyanyian' angin.

Reza meringis melihat rencananya gagal, Reza menciptakan ledakan angin di tempat pendaratannya lalu mendarat dengan selamat.

"10 detik..." cetus May membuat bola mata Reza melebar. "Tersisa 10 detik'kan?" lanjut May bertanya.

Beberapa anak tangga nada muncul di depannya saat May merubah posisi bermain biola, disaat itu juga muncul biola perak dengan senar berwarna biru.

Peningkatan Fisik

Pelindung Absolut

Angin tiba-tiba meniup-niup rambut dan pakaian Reza walaupun tidak ada angin kuat disana.

Dor! Twing,

Tembakan Houta terhenti saat pelindung tak terlihat milik Reza menangkis pelurunya.

"Tekniknya sudah diaktifkan. Sekarang saatnya, May...!" seru Houta memberitahu.

"Jangan sok akrab, berisik..." sahut May pelan.

Mimik ekspresi wajah May berubah menjadi datar atau bisa dibilang tenang. Tangannya mulai memainkan tongkat senar dan biola peraknya. Suara yang merdu mengelilingi taman, bergema sangat nyaring seperti di dekat mikrofon.

Inilah kekuatan May, Memanipulasi Musik.

Dhuuar??!

"Akh?!!"

Menjadi serangan.

Alunan Tangga Pertama : Sentakan Penderitaan

Sementara May tengah asik memainkan biolanya, Reza terhantam oleh sesuatu yang keras dan ia terpental menjauh dari taman.

Alunan Tangga Kelima : Jatuhnya Surga

Cahaya biru keputihan tiba-tiba bersinar sangat terang di atas sebuah hutan yang bersebelahan dengan taman. Cahaya itu berubah menjadi semacam laser yang mematikan, menjatuhkan menara cahaya dari atas langit.

"AAAAAA!!?" teriak Reza yang terhantam.

Daarr,

Hempasan cahaya itu membuat ledakan gelombang yang sangat kuat, meratakan semua pepohonan yang menerima dampak serangan.

Kini hanya ada tanah kosong dengan bau hangus, kawah selebar 10dm dengan Reza ditengahnya.

"H-Hebat..." batin Houta kagum.

(SPQEr) - [1]Supernatural Powers QuoteEr : Tournament For BeginnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang