BAB 20 - Antara Dafa, Nafa dan Bayu

2K 82 0
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH SI CEWEK FROZEN

Ini bukan pertama kali kita bertemu tapi ini adalah pertama kali kita dihadapkan dalam satu tempat yang sama menjadi suasana semakin awkard-

「🍁 Arzetta Nafa Raditya 🍁」

***

Kepergian Rendy dari taman bermain hanya disebabkan perasaan tak karuan yang timbul secara mendadak membuatnya mengumpat kesal. Niat Rendy datang ke taman bermain untuk mengistirahatkan jiwanya yang terasa lelah dan melihat kondisi taman karena dia ingin bermain skateboard malah digantikan dengan perasaan semakin tak karuan.

Rendy berjalan menuju tempat dimana dia pertama berada sebelum melihat Nafa tadi untuk mengambil skateboard yang dia tinggalkan di warung kopi. Tempat dimana dia berdiam diri sambil menunggu teman-temannya datang.

Ternyata dari kejauhan ketiga sohib Rendy sudah ada di warung.

"BOS DARI MANA??!!" teriak Yoga sekencang-kencangnya.

Ibnu berada disebelah Yoga hanya bisa meringis dengan mengusap telinga "Toa! Ntar juga Rendy kesini!"

Arya melempar permen lollipop yang masih utuh dibungkus tepat dikepala Yoga "tau! Suara lo ngalahin speaker masjid komplek!" Yoga mendengus kesal.

Rendy langsung duduk disusul meminum kopi yang entah punya siapa. Mukanya masih keruh tidak ada ekspresi tergambarkan keceriaan seperti biasa. Ketiga temannya memandang dengan berbagai macam rupa.

"Ngapain lo pada liatin gue? Naksir?"

"Amit-amit." Ibnu berucap sambil mengelus dada pengen istighfar.

"Hih gelo!" ketus Arya pengen muntah.

Yoga langsung bergidik ngeri juga ditanyakan pertanyaan nyleneh dari Rendy.

"Main ke jalan biasa aja! Nunggu jam sepuluh an biar agak sepi." ucap Rendy mengalihkan pembicaraan barusan.

Arya mengernyit bingung. Pasalnya tadi yang mengajak untuk main skateboard di taman bermain adalah Rendy. Lagian jarak antara taman bermain dengan warung tempat dimana sekarang mereka nongkrong tidak lah jauh. Kebiasan Rendy memutuskan sepihak.

"Ngapain sih Ren? Jalan raya sana masih agak jauh. Lagian tadi lo yang ngajak kita kesini." Ibnu mulai kesal dengan sikap Rendy yang berubah-ubah.

"Iye bos. Kan deket nih dari sini. Tadi lo baru kesana juga kan? Lagi liat kondisi tempatnya."

Rendy menghela nafas gusar. Ucapan temannya membuat dia berfikir dua kali lipat lebih. Rendy juga menyadari kalau dirinya selalu sering memutuskan sepihak tanpa ada penyelesaian bersama. Bukan karena Rendy ingin egois tapi disatu sisi dia sedang tidak mood. Bukan hanya itu saja Rendy tidak ingin kekesalannya menjadi.

Arya menepuk pundak Rendy pelan "lo kalo ada masalah cerita. Kita sahabatan Ren. Lo lagi kesel sama siapa?" Rendy melirik Arya yang mengucapkan kata dengan penekanan mengenai sahabatan dan itu sangat menganggu indra pendengarannya.

"Bos lo gak percaya sama kita-kita?" kata Yoga serius "gini ya gue tekan in sekali lagi, se bangsat-bangsatnya gue ya, gue pastiin kalo gue gak akan pernah ngehianatin lo! Gak akan! Dan itu berlaku juga untuk Arya ataupun Ibnu. Gue yakin bos!"

CUEKWhere stories live. Discover now