BAB 9 - Nafa Sakit ?

3.1K 122 1
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH SI CEWEK FROZEN

Walaupun diriku ini adalah sebuah bongkahan balok es yang terkenal dingin dan keras.
Namun, bukan berarti bongkahan itu tidak dapat hancur-

🍁「Arzetta Nafa Raditya」🍁

***

"Terimakasih kak, dan gue harap kalian juga bisa bantu gue di latihan ini," ucap Bayu menatap orang didepan. Sebenarnya yang Dia lihat lebih fokus kepada satu cewek berada di paling ujung. Cewek itu sedari tadi hanya diam menatap balik tanpa ekspresi.

Gue harap dari sini.

Selesai dari kegiatan latihan Nafa dan Ara bergegas pulang, waktu sudah menunjukan jam 4 sore membuat mereka semakin lelah, menjalani rutinitas sebagai pelajar, ditambah sekarang mereka sudah menginjak kelas XII.

Sesampai di parkiran ponsel Ara bergetar pertanda panggilan masuk

"Halo Ma??"

"....."

"Baru pulang, masih di sekolahan."

"....."

"Sama Nafa."

"....."

"Yaudah, oke."

Nafa masih setia menunggu Ara dengan punggung bersandar di mobil.

"Naf sorry ya gue gak jadi bareng lo, gue dijemput mama. Ada urusan bentar soalnya." Nafa hanya menggerakkan matanya sedikit sebagai jawaban oke gak papa.

"Lo hati-hati ya, langsung pulang. Gue duluan bye Nafa."

Nafa membuka pintu mobil, sebelum tubuhnya masuk kedalam, datanglah cowok mencegah tangan Nafa. "Nafa gue mau ngomong--- Eh lo pulang sendiri?? Ara mana?"

Dengan segera Nafa menepis kasar tangan yang berani menyentuhnya, Nafa diam menatap tajam orang itu, dapat jelas sorotan matanya menandakan kalau dia tidak ingin berbicara dengan cowok didepan. Tanpa memperdulikan pertanyaan cowok tadi, Nafa segera memasuki mobil, memacu mobil keluar dari parkiran meninggalkan cowok yang sudah mengepalkan kedua tangannya. Dia menahan emosi, bukan karena emosi atas tindakan Nafa. Melainkan emosi terhadap dirinya sendiri.

"Arghhhhhh." dia berteriak sekencang-kencangnya. Parkiran kini memang sudah sepi hanya masih ada beberapa kendaraan masih terparkir disana. Dia berjalan kearah mobilnya terparkir, tangannya mulai memukuli mobil berkali kali. Tangan mulai memerah tidak terasa perih, lebih perih saat ini adalah hatinya.

Dia sangat meruntuki kebodohannya.

"Lo bego, lo cowok terbego. Lo bener bego bego!!"

Rintikan air mulai turun perlahan membasahi jalan. Kelamaan air itu turun berubah deras hingga membasahi seluruh seragam milik nya. Tubuhnya tidak berpindah tempat, dia masih betah berdiri dengan tangan masih mengepal. Melihat kearah langit semakin gelap mengingatkan suatu kejadian.

"Ishh kamu jangan hujan-hujan nanti sakit." gerutu seorang gadis manis.

Cowok yang ditegur itu hanya menjulurkan lidahnya mengejek.

"Terserah, gue kan cowok jadi tahan banting."

Gadis itu berkacak pinggang dan melotot galak. "Gue bilangin tante Yuna nih ya!!"

Bayu tersenyum miris, tak disadari buliran air keluar dari pelupuk matanya bersamaan dengan jatuhnya air hujan.

Gadis manis berjalan kearah cowok yang masih asyik bermain hujan, tangan kanannya memegang sebuah paying. "Gue udah bilang jangan hujan-hujan. Kita itu sama gak tahan kalo kelamaan kena air hujan!" dengan sedikit membentak gadis itu menatap tajam.

CUEKМесто, где живут истории. Откройте их для себя