Bab 52 Apa Rencana Kevin?

17.4K 641 9
                                    

Kahfi Pov

Aku menghampiri kamar Afifah, aku tahu aku sangat emosi pada dia tapi aku harus bisa mengendalikan ini semua aku akan menanyakan semuanya pada Afifah, kenapa dia bisa berubah seperti ini?

"Masih peduli sama aku" Ucapan Fifah mengagetkanku

"Darimana kamu?" Tanyaku

"Kamu gak perlu tahu" Jawabnya

"Tapi sayangnya, aku tahu semua yang kamu lakuin hari ini" Ucapku sarkastik

"Aku cuma mau tanya sama kamu kenapa kamu bisa berubah seperti ini dan kenapa tadi kamu kumpul dengan teman teman yang menurut aku sangat tidak baik Fifah. Mereka itu pakaiannya saja tidak seperti orang baik-baik!"

"Memangnya kamu peduli sama aku? Bukannya kamu hanya peduli sama Safa ternyata benar apa kata mamah waktu itu gadis itu hanya wajahnya saja bersikap baik tapi hatinya busuk"

"Afifah!!"

"Apa mas, memang benar kan? Semenjak dia hamil apa kamu pernah kasih aku perhatian gak pernah mas, aku ngelakuin ini karna aku juga mau di perhatiin kamu bukan cuma dia mas"

"Tapi kamu bisa ngomong sama aku gak perlu kaya gini gimana kalo orang lain liat penampilan kamu yang seperti ini?"

"Kenapa emang kalo orang liat baguslah biar mereka tahu kalau aku ini gak di perhatiin sama kamu mangkanya aku pake baju kaya gitu juga kamu cuek itu pasti yang di omongin mereka mas"

Aku tidak tahu harus menjawab apalagi memang benar apa yang dikatakan Afifah kalau aku memang tidak perhatian lagi sama dia semenjak Safa hamil tapi bukannya Safa itu adalah pilihan dia, dia yang terus membujukku menikah dengan Safa.

"Urus aja tuh si Safa yang lagi hamil gak usah peduliin aku mas" Ucapnya terus meninggi

"Afifah, kamu itu tahu kan aku mau menikah dengan Safa juga karna kamu yang selalu membujuk aku, terus sekarang kamu menyalahkan dia kalau bukan karna kamu aku juga gak mau Fifah menikah lagi ini yang aku pikirkan pasti akan membuat hubungan kita kaya gini berantem tapi kan kamu yangg terus maksa aku buat nikah sama Safa"

"Iya aku yang salah aku salah karna udah milih dia, dia yang sekarang bikin hubungan aku renggang sama kamu mas dia yang udah nyuri semua kesempatan aku berdua dengan kamu mas" Ucapnya terus kasar

Bukan menjawab aku hanya memeluk dia hanya ini satu-satunya cara yang bisa buat dia tenang kalau sudah emosi dia akan melakukan segala cara aku tidak sanggup kalau harus melihat dia terus-terusan berubah. Dari awal juga aku tidak mau menikah lagi karna pasti akan seperti ini tapi dia selalu maksaku dan kini dia yang menyesal karna aku lebih perhatian pada Safa.

"Aku mohon Afifah kamu bisa ngerti gimana aku, aku juga melakukan semua ini atas kemauan kamu"

"Iya aku memang yang salah mas aku yang bodoh karna bisa-bisanya memilih dia yang sekarang justru mau ngambil kamu dari aku"

"Fifah!"

"Apa mas, benarkan kalau dia merebut semua perhatian kamu dari aku"

"Cukup Fifah cukup, kamu hanya terbawa emosi saja mangkanya kamu terus menyalahkan Safa aku janji setelah bayi itu lahir aku akan menceraikannya demi kamu"

"Kamu janji kan mas sama aku, bukannya kamu juga janji mas kalo kamu gak akan pernah mencintai dia?"

"Iya aku janji"

Maafkan aku Safa tapi bagaimanapun Afifah adalah istri pertamaku dan walaupun sekarang aku sudah mulai jatuh cinta padamu tapi maafkan aku,aku sudah berjanji terlebih dahulu pada Afifah.

My Second WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang