Bab 42 Berbeda

17.4K 601 12
                                    

Bahkan hal yang orang lain anggap sepele itu lebih indah dari segalanya 🍁

Safa pov

Aku terbangun dari tidurku bukannya tadi aku sedang berada di mobil bersama suamiku tapi kenapa sekarang aku sudah berada di kamar. Dan aku tidak sendiri mas Kahfi tidur di sampingku, astagfirullah apa yang terjadi semalam bagaimana kalau mba Afifah tau suaminya tidur di kamarku. Walaupun dia juga memang suamiku tapi tetap saja kan nanti mba Afifah akan berpikiran macam-macam aku harus membangunkan mas Kahfi untuk pindah ke kamar mba Afifah.

"Mas" Ucapku sambil membangunkan dia

"Mas bangun"

"Mas"

Dia terlihat sangat pulas mungkin sama dia juga lelah hari ini.

"Mas bangun,"

"Iya kenapa" ulUcapnya malas dia terlihat sangat lucu kalau baru bangun seperti ini

"Mas harus pindah ke kamar mba Afifah"

"Aku lelah Safa biarkan saja aku disini" Ucapnya, bukannya bangun dia malah menarikku dan menidurkanku di atas dada bidangnya, astagfirullah pemikiran apa ini.

"Mas"

"5 menit" Jawabnya

"Tapi mas, nanti mba Afifah keburu bangun terus kalo ngeliat mas ada disini bagaimana?"

"Bukannya kamu mau aku peduli sama kamu? Ini aku peduli Safa lagian memangnya kenapa kalo Afifah tahu aku kan juga suami kamu, jadi aku juga berhak ada di kamar kamu Safa udah sebentar saja ya"

"Engga mas, ayo bangun mas"

"Apa si Safa" Ucapnya yang mulai lelah dengan omonganku.

Diapun bangun mengucek-ngucek matanya sangat lucu seperti bayi apalagi mukanya yang terlihat seperti baby face.

"Shalat malam dulu ya" Ucapnya

"Iya ayo mas, Safa ambil wudhu dulu ya"

"Iya silahkan kamu dulu"

Setelah berwudhu aku dan mas Kahfipun mulai melaksanakan shalat malam.
Malam ini dia beda sekali dia sangat manja bahkan dia terlihat sangat peduli padaku. Sikapnya memang seperti bunglon selalu berubah-ubah setiap waktu dan tempat tapi aku tetap saja mengagumi dia walaupun dia sudah berjanji tidak akan mencintaiku tidak apa-apa aku mencintainya sendiri secara diam.

"Mas ke kamar ya, tidur lagi ini masih malam besok kan kamu harus prepare buat ke Bandung jadi sekarang tidur ya sayang"

Sayang? Satu kata yang justru membuat aku kikuk sulit untuk berkata jantungku terus berpacu baru kali ini dia memanggilku seperti itu, ada apa sebenarnya kenapa malam ini di bersikap sangat manis padaku.

Aku menganggukan kepalaku tapi sebelum dia meninggalkanku dia mencium keningku terlebih dahulu. Subhanallah hatiku seperti tidak terkendali lagi dan untuk kedua kalinya jantungku seperti ingin copot. Malam ini dia memperlakukanku sangat baik dia begitu peduli padaku seolah tidak ada masalah diantara kita, dan benar aku seperti melupakan semua kesalku hari ini padanya.

My Second WifeWhere stories live. Discover now