Bab 14 Permintaan Maaf

15.5K 646 4
                                    

Ucapannya selalu membuatku terbang dan jatuh secara bersamaan 🍁

Safa Pov

Safa masih dengan posisinya, berada di taman kampus dan menutupi wajahnya dengan buku dia malu kalau ada yang tahu dia menangis selama ini. Semenjak di usir dari kelas tadi Safa tidak kemana mana melainkan duduk dan terus menangis sedih sekali sudah dua kali dia di permalukan pria itu rasanya sangat sakit.

Aku berjanji tidak akan mengangumi pria itu lagi. Pria yang lagi lagi sudah membuat aku menangis untuk kedua kalinya.

"Aku benci dia aku benciiiiiiiiiiiiii" Gerutuku

"Benci siapa?"

Saat aku menyingkirkan buku itu dari wajahku aku melihat pria itu lagi, apa dia mendengar perkataanku tadi.

"Benci siapa?" ulangnya

"Ah anu tadi saya mm saya benci kenapa saya engga ngerti sama materi buku ini" jawabku bohong

"Oh" jawabnya singkat

Aku malah berbicara dengan dia hari ini. Dua kali aku sudah di buat menangis olehnya tapi kalau tidak mengucapkan sepatah katapun bisa bisa aku di sebut mahasiswa tidak sopan dan tidak tahu diri.

"Pak kenapa bapak keluar. Ini kan belum waktunya bapak keluar dari kelas?" Tanyaku

"Saya kehilangan konsentrasi gara-gara ada kecoa tadi di dalam kelas" Jawabnya

Kecoa pikirku.
Ah aku tersindir atas perkataan dia, yang jelas-jelas itu aku kenapa tidak di katakan saja kalau dia kehilangan konsentrasi gara gara aku meminta masuk tadi ke kelas. Jadi dia anggap aku sebagai kecoa kecil yang pengganggu bisa-bisanya dia berkata seperti itu, menyamakan ku dengan se-ekor kecoa akupun mulai menampakan kekesalan di wajahku.

"Oh kecoa" Jawabku malas

"Iya mangkanya saya keluar"

Aku hanya bisa bergumam.

"Nih" dia menyodorkan sebuah coklat

Apa ini, apa coklat ini untukku? Dalam rangka apa dia memberiku coklat tenang Safa kamu engga boleh seneng dulu, bisa saja dia ingin memberikan pada istrinya tapi menyuruhku mencobanya terlebih dulu takut tidak enak bisa sajakan. Jadi kamu enggak boleh terbang dulu Safa.

"Ini ko malah bengong si"

"Coklat apa?"

"Buat saya?" Tanyaku lagi

"Ya iya buat kamu, emangnya buat siapa lagi" Jawabnya santai

Lagi lagi dia kenapa seperti ini di saat aku ingin membencinya, saat aku tidak ingin mengaguminya lagi tapi sekarang dia memberikan coklat padaku yang jelas ini tanda kasih sayang kenapa? Kenapa sulit untuk berhenti mengaguminya padahal dia juga sudah memiliki istri yang cantik dan shalehah yang sangat cocok dengan dia.

"Ini permintaan maaf saya" ucapnya

"Maaf kemarin dan tadi saya membentak kamu" ucapnya lagi

"Maaf tapi saya.."

"Tidak mau memaafkan saya? Saya juga di suruh istri saya, kalau bukan istri saya yang menyuruh saya tidak akan mau memberikan coklat itu pada kamu, jadi kamu juga jangan ke-pedean"

My Second WifeWhere stories live. Discover now