14 Part 5

3K 150 6
                                    

Viandri berdiri menatap ke jalanan yang padat oleh kendaraan yang lalu lalang di bawah melalui jendela kaca yang besar di depannya. Sesekali Viandri menutup matanya dan menghela napas pelan. Viandri melarikan diri dari Jakarta tepat setelah dia tiga hari dia dirawat di rumah sakit. Dan pilihannya jatuh pada Korea. Negara kelahiran ayahnya. Viandri kini menatap ponsel di tangannya, menatap foto-foto Davian di ponsel tersebut. Lagi, Viandri menitikan air matanya

"Kenapa sesakit ini Dav?" Bisik Viandri

Viandri melihat senyumnya dan Davian di foto itu

"Harusnya aku tahu, hubungan ini gak akan pernah berakhir dengan happy ending..."

Viandri menghapus airmatanya dan menarik napas dalam-dalam

"Sejak awal hubungan kita ini adalah sebuah kesalahan kan?"

Flashback

Viandri tengah berdiri di sebuah ballroom hotel ternama di Jakarta. Di depannya terdapat dua orang yang tengah tersenyum bahagia. Viandri menatap mereka berdua dengan sendu dan airmata yang sudah mulai mengalir di pipinya

"Harusnya aku yang berdiri disana..." Ujar Viandri nyaris berbisik

"Aku membencimu kak, sangat..."

"Kenapa kamu mengambilnya dariku???"

Viandri menangis di tengah keramaian. Isakkan kecil mulai keluar dari mulutnya. Puas menangis Viandri mengusap airmatanya dan berniat pergi ke toilet untuk merapikan riasannya

Bruukk

Viandri menabrak seseorang di belakangnya. Yang dia tahu orang yang ditabraknya itu adalah seorang pria. Viandri langsung meminta maaf

"Lo nangis? Cengeng amat" ejek pria itu

Niat Viandri yang merasa bersalah justru berubah menjadi rasa jengkel yang tidak tertahankan pada pria di depannya. Viandri menatap pria di depannya dengan jengkel

"Gak ada hubungannya sama lo! Minggir gue mau lewat!!" Bentaknya dan dia langsung beranjak dari sana

Seminggu setelah pernikahan Violla seseorang bertamu ke rumah Viandri, Viandri keluar untuk membukakan pintu

"Cari siapa?" Tanya Viandri saat melihat pria di depannya

"Vio"

Viandri mengangguk dan segera membukakan pintu, lalu dia menyuruh pria itu masuk dan dirinya segera pergi memanggil Violla

"Via, tolong buatkan minum ya. Biar kakak yang temani dia dulu"

Viandri hanya mengangguk dan segera ke dapur untuk mengambil minum

"Hai, selamat ya. Sorry gue gak bisa datang ke acara kalian kemarin"

Viandri hampir saja menjatuhkan nampan di tangannya karena kaget mendengar ucapan pria di depan kakaknya ini

'Gak dateng apaan? Gue ngeliat lo disana!' Batin Viandri

"Eh Via, sini deh... Kakak mau kenalkan kamu sama teman kakak" Violla memanggil Viandri

"Diminum kak" ujar Viandri sambil meletakan gelas di atas meja

"Kenalin Dav. Ini adik aku. Viandri" ujar Violla

"Davian" ujar pria itu sambil mengulurkan tangan ke arah itu Viandri

"Viandri"

Setelah itu Viandri pergi dan menyingkir dari ruang tamu. Setelah dia pergi Violla mengucapkan sesuatu yang cukup membuat Viandri kaget saat mencuri dengar ucapan kakaknya

"Aku minta tolong ke kamu untuk jagain adik aku. Karna aku harus ikut Sou ke Jepang untuk sementara waktu" pinta Violla dan pria itu hanya mengangguk saja

Present time

Viandri kembali mengusap airmatanya yang jatuh. Dia mengenang awal pertemuannya dengan Davian

"Benarkan Dav?"

"Sejak awal pertemuan kita sudah sangat salah..."

"Pertemuan kita adalah kesalahan"

Viandri membaringkan badannya di kasur hotel dan dia menutup matanya. Lelah karena sudah menangis terlalu banyak

'Biarlah Via seperti ini ayah. Via sudah terima, jika ini memang jalan hidup Via...' Batin Viandri pada ayahnya

Karena Itu KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang