6 Part 5

3.1K 168 0
                                    

"Sayang..." Panggil Davian lembut

"Bangun, udah sampe" ucap Davian

Dia menepuk pelan pipi Viandri. Pak ujang tersenyum melihat tuannya begitu lembut pada seorang gadis

"Sayang..."

"Nanti telat loh ujiannya"

Mendengar kata ujian Viandri langsung melompat kaget dan hampir membentur langit-langit mobil jika Davian tidak menghalangi kepala Viandri dengan tangannya

"Hati-hati, nanti kebentur lagi" ujar Davian

Viandri duduk tegak di kursinya, dia melirik jam tangannya

"Fiuh..." Viandri mendesah lega. Masih ada lima belas menit lagi sebelum ujian dimulai

"Sayang..."

"Iya, ada apa kak?"

"Yakin kamu mau ujian?"

Viandri mengangguk mantap

"Kepala kamu masih pusing gak?"

"Gak kok kak, udah gak terlalu"

"Kalo nanti pas ujian pusing, telfon aja. Aku jemput ke kelas nanti"

Viandri terkekeh

"Apaan sih kakak, diketawain sama om Ujang tuh"

"Aduh non, kenapa Ujang dibawa-bawa?" Ujar pak Ujang takut

Davian malah semakin tertawa

"Vi, nanti kamu jangan main kemana-mana"

"Emang kenapa kak?"

"Mau aku ajak ke Lippo Mall, kan udah janji waktu itu"

"Oke deh, nanti Viandri ikut"

Viandri merapikan rambutnya lalu menyambar tas selempang miliknya

"Aku ke dalem dulu ya kak. See you at noon"

"Iya..."

Viandri baru saja mau turun jika tangan Davian tidak menariknya

"Ada apa?"

Cup

"See you at noon" ujar Davian setelah dirinya mengecup manis kening Viandri

Pak Ujang hanya terkekeh kecil melihat wajah Viandri merona. Viandri hanya mengangguk kaku, lalu Viandri keluar dari mobil Davian

"Kita mau tunggu atau ke kantor den?" Tanya pak Ujang

"Tunggu aja pak. Paling dua sampe tiga jam lagi dia keluar"

Pak Ujang mengangguk paham. Dia memarkirkan mobil Davian dengan benar. Davian mengecheck e-mail dari Andre saudaranya. Dia membalas semua e-mail itu dan membuka laptop miliknya

Davian bekerja di dalam mobil. Pak Ujang sudah terbiasa dengan pemandangan ini. Davian memang sering bekerja di dalam mobil sejak dia mengantar jemput Viandri dulu semasa Viandri SMA

"Pak, tolong beliin saya air, pak" ujar Davian

Dia mengeluarkan selembar uang pecahan seratus ribu dan memberikan uang itu pada pak Ujang

"Beli airnya dua botol aja pak, sisanya untuk bapak"

Pak Ujang mengangguk dia keluar dari mobil dan pergi ke warung terdekat membeli air untuk tuannya

"Ini den, airnya" pak Ujang memberikan air itu pada Davian

Uang kembalian di letakan pak Ujang di Dashboard mobil untuk bayar tol dan parkir

"Pak uangnya untuk bapak simpan saja, uang parkir sama tol kan sudah disiapin" suruh Davian

"Terima kasih Den"

Davian hanya tersenyum dan melanjutkan pekerjaanya

.....

"Den... Kalau dihitung-hitung aden kenal dengan non Viandri sudah lama juga ya den" ujar pak Ujang saat Davian menutup laptopnya

"Iya pak, kalau dihitung-hitung ya sejak dia kecil pak. Cuma baru dekat lagi ya sekitar empat setengah tahun"

"Non Viandri unik ya den? beda sama yang lain"

"Memang dia beda dengan yang lain pak..."

"Dia mirip nyonya den"

"Mirip mommy?"

"Iya. Dulu waktu tuan sama nyonya pacaran saya juga den yang antar jemput tuan"

"Oh iya, pak Ujang kan kerja sama papa udah lama ya"

Pukul setengah dua belas Viandri keluar dari kampusnya dan duduk di warung. Viandri tidak menyadari jika Davian menunggunya di depan kampusnya

"Om, aku beli white frape satu om, terus Nisa nitip carebian nut" ujar Viandri pada si om tukang warung

"Blender apa aduk aja?"

"Blender dong om"

Om pemilik warung mengangguk. Dia segera membuatkan pesanan Viandri

"Eh om, lupa saya. Itu punya saya kasih bubble ya om"

"Oke deh"

Tak lama Nisa dan beberapa temannya datang. Mereka duduk di kursi sedangkan Viandri kini sedang menyeruput white frape-nya

"Mana punya gue?" Tanya Nisa

"Nih punya lo" Viandri menyodorkan pesanan Nisa ke hadapan sahabatnya itu

"Sumpah tuh ulangan susah banget dah" gerutu Nisa

"Emang tuh" Aisyah

"Dah gitu dosen yang ngawas dia lagi.." Putri

Viandri terkekeh

"Njir lo mah lancar banget dah" cibir Nisa

Viandri makin terkekeh

"Gila mobil siapa tuh dari tadi markir gak cabut-cabut" ujar Bella yang baru datang

"Nunggu orang kali La" ujar Aisyah santai

"Iya nunggu gue, gue balik dulu ya" ujar Nisa sambil merapikan tas dan barang-barangnya

Aisyah, Putri dan Bella benar-benar mengira itu jemputan Nisa, sehingga mereka benar-benar mengucapkan 'hati-hati di jalan' secara bersamaan. Viandri sendiri hanya menahan tawanya

"Lah kok lo balik lagi?" Tanya Bella

"Dih emang siapa yang mau pulang?" Jawab Nisa santai

"Lah?" Putri dan Aisyah terkejut dan bingung

"Bwuahahaha..." Tawa menggelegar dari Viandri terdengar disambut tawa dari Nisa

"Sumpah lo pada di kibulin mau aja" ujar Viandri di tengah tawanya

"Anjir..."

"Ih! Nisa"

"Astagfirullah Nisa"

"Selon bae selon..."

Viandri masih tertawa dengan lepas sampai sebuah suara membuatnya terdiam mendadak

"Non, aden sudah nunggu. Non masih lama?"

Viandri dan keempat temannya menengok ke sumber suara

"Guys gue duluan" ujar Viandri sambil mengambil tasnya dan mengangkat white frape-nya

"Jangan canda deh Vi, udah gak lucu!" ujar Bella

"Anjirr... Serius gue mau balik ini, geser apa" ujar Viandri

Posisi duduk Viandri yang ada di sebelah dalam membuatnya sulit untuk keluar. Bella dan Nisa juga tidak mengizinkannya keluar

"Weh, elah... Serius gue mau balik, udah ditungguin gue"

"Gak percaya Vi"

"Emberan"

"Ish! Lo pada ini! Gue ser-"

"Vi..."

Karena Itu KamuWhere stories live. Discover now