14 Part 3

2.7K 136 5
                                    

"Viandri!!! Jawab!!! Kamu punya mulut tidak?!!!" Bentak Rianny

Dengan kekecewaan yang sudah tidak tertahan lagi Viandri menatap ibunya

"Tanya saja pada dia" ujar Viandri dingin sambil menunjuk Davian

"Kenapa aku? Kamu yang memulangkan cincin dan kalung pertunangan tanpa bilang apapun ke aku" ujar Davian

"Viandri!!! Kamu bener-bener bikin bunda malu!!!"

Viandri diam. Rianny geram dan melayangkan tamparan ke pipi Viandri. Semua orang disana terbelalak. Keadaan langsung saja menjadi hening sampai suara tawa Viandri memenuhi seluruh ruang tamu rumah Davian. Semua orang menatap Viandri dengan heran dan terkejut. Viandri tertawa, tapi tawanya terdengar begitu miris dan menyesakan. Viandri diam dan menatap Rianny dengan tatapan dingin yang tak pernah ia keluarkan

"Yang namanya kebiasaan sejak dulu itu sulit dirubah ya?" Ujar Viandri menatap Rianny

"Sudah puas menampar saya-nya? Atau belum?" Tanya Viandri lagi

"Kamu-" ujar Rianny

"Tumben gak kasih sumpah serapah ke saya ?"

Rianny menatap Viandri kaget. Terkejut dengan perubahan Viandri

"Memang dari dulu yang namanya Viandri Chaeristya Putri itu selalu salah dimata siapapun... Iya kan?"

Rianny baru mau berucap tapi lagi-lagi Viandri menyela

"Ssstt... Gak usah kaget gitu lah bun. Macem bunda gak pernah liat aku kayak gini aja... Atau memang gak pernah?"

Viandri menarik napasnya dalam dan menghebuskannya dengan kasar

"Okey, jawaban apa yang kalian inginkan dari saya?" Tanya Viandri

"Yang kalian inginkan loh ya... Bukan yang kalian butuhkan..."

Viandri menatap semua orang disana dengan tatapan yang datar dan dingin, wajahnya juga seperti tanpa emosi hanya datar

"Oh saya tahu apa yang kalian inginkan"

"Memang saya yang memulangkan cincin dan kalung itu. Saya yang membatalkan pertunangan ini. Saya juga yang salah atas semua kekacauan ini... Itu kan jawaban yang kalian inginkan untuk keluar dari mulut saya?"

Semua orang terdiam

"Anggap saja begitu. Karna kebenaran itu tidak akan keluar untuk kalian percayai. Yang salah saya. Sudah jelas seperti itu"

Viandri menatap Sofia dan Robert

"Saya minta maaf karna sudah membatalkan pertunangan ini. Atau kalian mau saya bersujud untuk minta maaf?"

Tak ada jawaban. Viandri langsung menurunkan badannya dan bersujud di bawah kaki Sofia

"Saya minta maaf nyonya Sofia Revita Ratmadiatmaja yang terhormat"

Semua orang disana takjub dengan pemandangan yang mereka lihat. Viandri begitu dingin dan berubah dalam sekejap. Viandri berdiri dan segera beranjak dari sana jika saja tangan Davian tidak menangkap lengannya

"Masih ada perlu lagi?" Tanya Viandri

Davian terkejut melihat mata Viandri dari dekat. Mata yang dulu begitu hangat dan teduh kini menggelap dan penuh sorot kekecewaan. Seketika itu juga Davian menyadari kesalahannya pada Viandri

"Maaf" ujar Davian

Viandri hanya menatap Davian datar

"Untuk?" Tanya Viandri

Davian menatap heran Viandri

"Untuk apa minta maaf? Yang membatalkan saya bukan anda"

Rasa sakit menghampiri dada Davian saat Viandri memanggilnya dengan anda bukan namanya

"Vi..." Panggil Davian

"Vi? Vi siapa yang anda panggil?" Tanya Viandri membuat emua orang bingung termasuk Davian

"Vi yang mana yang anda maksud? Saya, nona Violla Chaeristya Allisa atau...."

"Violleta Ananda Rahayu?"

Violla, Souichiro dan Andrean cukup kaget mendengar nama Violleta keluar dari mulut Viandri. Dan mereka langsung paham dari mana samua ini berasal

"Dimana kamu bertemu Violleta, Via?" Tanya Violla

"Penting?" Tanya Viandri balik

Viandri menarik tangannya dari pegangan Davian tapi gagal karna Davian lebih kuat

Karena Itu KamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang