Six: Almost

966 142 12
                                    

Kanigara – Office

I never knew
I never knew that everything was falling through
That everyone I knew was waiting on a cue
To turn and run when all I needed was the truth

Kanigara, yang tadinya sedang berkutat dengan komputernya kemudian terhenti setelah mendengar sepenggal lagu dari The Fray yang berasal dari handphonenya. Untung tadi pas rapat gak bunyi, lupa gue silent. Ujarnya dalam hati sambil melihat caller id yang terpampang di layar handphonenya. Daniel Ong. Salah satu sahabat dekatnya.

"Halo."

"Nig, are you there?" Tanya seseorang di ujung telepon dengan logat Singlish yang cukup kental.

"Yeah. Kirain gue lo masih sibuk sama pacar model lo itu di Monte Carlo."

"Ah elo, Nig. " Daniel sekarang menjawab dengan bahasa Indonesia. "Lo harusnya ikut gue, tapi orang sekaku kanebo kayak lo pasti ogah." Lanjutnya.

"Cih, jadi tujuan lo nelepon gue cuma mau ngomong gue kayak kanebo?"

"See? Gimana gue gak ngomong lo kayak kanebo, Bro. Bulan depan gue ke Jakarta ada urusan. Let's meet up, Nig."

"Urusan apa lagi nih sekarang?" Tanyanya dengan skeptis.

"C'mon lah, Nig. As if you don't know what me and my stepfather do for a living."

Kanig lalu mendengus, "Okay, whatever. Kabarin gue aja kalo udah di Jakarta."

"Jangan lupa kenalin gue ke Alex Alex itu." Ujar Daniel sambil tertawa. Kemudian sambungan telepon itu terputus.

Kanig pun tertawa kecil sambil menggelengkan kepalanya. Daniel adalah salah satu sahabat dekatnya yang ia kenal saat mereka menempuh pendidikan di Anglo Chinese School (ACS), prestigious all boys school di Singapore. Saat kelas 10, ia dipindahkan oleh ayahnya dari sekolah lamanya di Surya Bangsa School Jakarta ke ACS selama setahun. Setelah itu ia dipindahkan lagi ke Jakarta. Saat-saat itu merupakan masa-masa gelapnya, his most rebel state. Sampai akhirnya, Bunda Risa memohon kepada ayahnya untuk memindahkan Kanig kembali ke Jakarta.

Disana ia bersahabat dengan Daniel Ong, anak Indonesia sama seperti dirinya. Ibunya Daniel menikah lagi dengan warga Negara Cina yang tepatnya berasal dari Shanghai. Kanig awalnya tidak tahu dengan percis apa pekerjaan dari bapak tiri sahabatnya tersebut. Daniel has his own people whose following him everyday. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, ia pun mengetahui kalau bapak tirinya Daniel adalah orang yang bergelut di China's underground scene. Dan ia tidak kaget, bahwa sekarang the 25 year old Daniel pun bergelut di dunia yang sama.

Tapi selama ia mengenal dengan Daniel, ia tidak pernah berurusan dengan hal-hal yang berbau seperti itu. Walaupun ia kadang-kadang meminta pertolongan Daniel, misalnya saat kasus Raje kemarin dan hanya sebatas itu saja.

Tok Tok!

Pintu ruangan kantornya terbuka. Sakti, salah satu teman kantornya yang sedivisi dengannya terlihat di balik pintu.

"Nig, sorry ganggu gue."

"Gapapa, santai. Duduk, Sak."

Laki-laki berbadan kekar, tipe-tipe yang suka nongkrong di gym itu pun duduk dihadapannya. "Nih data-data dari Pak Ferdy soal team dari Javana Petrol yang bakal kerja bareng kita."

Ernest, Alex, and Kanig : Healer (#2)Onde histórias criam vida. Descubra agora