Silent love - Jeonghan

2.9K 286 24
                                    

Stalker?

Tidak, ini tindakanku tak se-ekstrim itu.

Hanya mengamatinya saja, dia yang kukagumi, seperti halnya observasi untuk membuat metode ilmiah, kemudian membuat hipotesis mengenai dirinya, contohnya wanita yang disukainya.

Tatapan matanya, gesture tubuhnya, aku tahu semuanya, bahkan jenis-jenis senyumnya yang berbeda di setiap situasi aku tahu.

Mungkin...

Ini lebih parah dari stalker ya?

Ah molla, aku terlanjur nyaman dengan kegiatan tak bermanfaat ini.

"Wah Jeonghan, ada angin apa sampai kau memotong pendek rambutmu?"

Aku menegakkan posisi dudukku dan mengangkat kepalaku, berusaha memastikan perkataan si biang gosip kelas ini.

Seorang Jeonghan memotong rambutnya? Oh itu pasti hal mus-

Benar dan di luar dugaan, Jeonghan memotong rambutnya, menghilangkan kesan feminim yang selalu melekat pada sosoknya yang berambut panjang.

Harusnya aku bersyukur, setidaknya tampilannya sekarang jauh lebih maskulin, membuatku lebih enak menatapnya sembari cuci mata.

Terlalu banyak hal menjijikan di dunia ini gais.

Tapi, setahuku kalau memotong rambut itu memiliki 2 maksud:

- membuang sial, kalau tidak...


- patah hati

Tidak!

Jeonghan tak mungkin memotong rambutnya untuk membuang sial, rambut panjangnya bahkan bisa dikatakan sebuah keberuntungan besar baginya.

Jadi..., Satu-satunya hal paling memungkinkan dibalik aksi potong rambutnya adalah....

ANIYA, ANIYA, ANIYA!!!

Aku menggeleng kepalaku keras. Tidak mungkin dia patah hati, dia bahkan tak pernah pacaran.

Tak mungkin juga dia patah hati karena Seungcheol pacaran kan?

"Sampai kapan kau mau menatapnya dengan tatapan laparmu?"

Aku melirik ke sampingku, sudah kuduga dewa selfie ini yang barusan bicara.

"Mau aku tatap sampai punggungnya bolong juga bukan urusanmu" ,jawabku ketus kemudian kembali ke posisiku yang semula.

Wen Junhui, panggil saja sayang (itu yang biasa dia katakan kalau memperkenalkan diri!) Menghela nafas kasar.

PLETAAKKK!!!!

"AWWWW!!!!?" ,rintihku keras sambil mengusap keningku.

Sial, pasti keningku sekarang belang karena cetakan merah yang dia buat.

"Sini kau Wen-Wen!!!" ,teriakku sambil mengepalkan tanganku.

Jun sudah mulai berlari, bahkan sebelum aku beranjak dari dudukku. Ini berarti, aku akan terus berlari hingga aku dapat menendang bokongnya.

Persetan dengan mata-mata yang menatapku sekarang, dendamku jauh lebih besar dari rasa maluku.

......

Mata orang-orang yang tadinya sibuk menatap ketampanan Jeonghan yang bertambah drastis dengan model rambutnya kini langsung beralih fokus ketika suara Y/N mulai menggelegar.

Benar saja, tak berselang lama kedua teman sepermainan itu mulai melakukan aksi kejar-mengejar.

"Ckckck, mereka itu. Kenapa ya tak pernah berhenti bertengkar sehari saja?"

Tatapan 3 pria itu langsung beralih ke sang empunya suara, Choi Seungcheol.

Salah seorang dari mereka, yang memakai kacamata bulat menimpali ucapan Seungcheol.

"Entah kenapa aku merasa mereka cocok" ,ucapnya yang ditanggapi dengan anggukan beberapa dari mereka.

Tanpa mereka sadari, ada perubahan aura yang terasa di udara sekitar mereka.

Aura gelap itu datang dari si pria yang kini sedang mengepal tangannya kuat, hingga buku-buku jarinya memutih.

Tanpa pria itu sadari, seorang pria dengan tindik salib di telinga kanannya itu menyadari perubahan suasana hatinya.

"Kau kenapa Jeonghan?" ,tanyanya sambil mengernyitkan keningnya heran.

Jeonghan yang kaget langsung melepas kepalannya. Dia terdiam sebentar sebelum menjawab pertanyaan Joshua dengan jawaban yang membuat teman-temannya kaget.

"Apa maksud dari perubahan rambutku ini tak ditangkap olehnya?"

"Kupikir internet selalu memberikan saran tepat dalam menarik perhatian orang yang kau suka."
.

.

.

.

END

Maaf ya karena udah tiba-tiba ngeprivate semua cerita di imagine ini. Semoga kalian gk bosen ya.

Vomment juseyo~

Seventeen's ImaginesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang