Epilog

623 64 17
                                    

Dear Oh Mija,

Apa kau baik baik saja di inggris?

Setelah ujian kenaikan kelas, suasana di RIS masih tetap berisik seperti biasa.
Di ujian kenaikan kelas kali ini. Jain mendapatkan nilai sempurna di semua mata pelajaran. Itu membuatnya langsung naik ke peringkat Sole dan semua teman-teman menjadi sangat iri padanya.

Krystal sekarang sangat hobi membuat ramyeon. Ia ingin mengikuti kompetisi membuat ramyeon seluruh korea.

Sedangkan Hyuna menuduh Hyunseung tidak setia padanya, saat Joy dan Sungjae meramalkan hubungan mereka tidak akan bertahan lama.

Irene, sekarang dia menjadi Regina yang baru. Ia ingin mengubah sekolah ini menjadi lebih baik.

Boa seonsangnim dan Heechul-ssi masih sama seperti biasa. Mereka selalu bersantai menghabiskan waktu seperti liburan.

Ahjussi, ahjumma Kang serta Seulgi dan eonninya. Mereka semua baik-baik saja. Seulgi bilang, ia ingin belajar ke inggris. Setiap hari ia selalu belajar bersama Luhan. Mungkin kau nanti akan bertemu dengannya di inggris.

Selain itu, keadaan Yoona-ssi semakin membaik karena ada Ji Changwok yang selalu menemaninya.

Dengan persetujuan harabeoji, abu eomma dan appa ku sudah dikuburkan bersama. Akhirnya mereka bisa beristirahat dengan tenang.

Aku sendiri masih berada di peringkat omora. Tapi, aku akan terus berusaha menjadi lebih baik dan wanita terhormat yang layak bagi keluarga Seo.

Lain kali akau akan mengirimkanmu foto ku bersama yang lainnya. Jadi kau harus membalas suratku jika punya waktu.

From: Seohyun (Yeoja Ramyeon)

“Aigoo, akhirnya selesai juga”. Seohyun meregangkan otot tangannya setelah menulis surat yang akan ia kirim untuk Sehun di dalam kamarnya.

“Seohyun agashi, bukan omora tapi ombra”. Ralat Luhan saat membaca surat Seohyun yang salah penulisannya. Seohyun segera melipat suratnya dan memasukkannya kedalam amplop.

“Yak! Itu sama saja! Dan jangan seenaknya mengintip surat orang lain!”. Gerutu Seohyun.

“Mianhamnida, saya hanya penasaran apa yang anda tulis untuk Sehun”. Ujar Luhan.

“Wae? Apa kau mengkhawatirkannya?”.

“Justru yang saya khawatirkan adalah anda Seohyun- agashi”. Lirih Luhan.

“Ne?”.

“Anda adalah majikan yang saya layani. Sebelumnya, sebagai seorang pelayan. Saya tidak pernah menunjukkan perasaan pribadi saya”.

“Lalu sekarang?”. Luhan tersenyum menatap Seohyun yang terlalu polos dan belum mengerti maksud dari perkataannya. Kemudian ia berlutut di hadapan Seohyun yang saat itu sedang duduk di atas kasurnya.

“Bagi kami seorang pelayan, kehadiran majikan kami itu seperti matahari”. Ucap Luhan dan berhasil membuat pipi Seohyun merona merah dan jantungnya berdegup kencang. Seohyun pun sedikit salah tingkah.

“Eii.. kau tak perlu mengatakan hal-hal seperti itu”. Sanggah Seohyun mencoba menutupi kegugupannya.

“Tapi saya ingin sekali mengatakan hal-hal sepert itu!”. Seru Luhan kemudian berdiri.

“Wae?”.

“Karena, jika Seohyun agashi melihat orang lain selain saya. Saya akan merasa sakit hati. Jadi..”. Luhan menjeda ucapannya dan menatap Seohyun intens. Seohyun semakin gugup dibuatnya.

“Mulai sekarang, tolong hanya lihat diri saya seorang”. Lanjut Luhan.

“Mwo..mwoya..”.

Cup

Tiba-tiba Luhan mengecup bibir Seohyun lembut sebelum Seohyun menyelesaikan ucapannya. Seohyun tertegun dan hanya bisa diam menikmati ciuman Luhan meskipun ia tidak membalas ciuman Luhan. Selama beberapa detik, Luhan pun melepas ciumannya.

“Ini adalah rahasia antara kita. Karena hubungan cinta antara pelayan dan majikan masih dilarang”. Bisik Luhan. Seohyun hanya bisa mengangguk karena ia masih sedikit shock setelah mendapat ciuman dari Luhan.

Ceklek

“Yak Seohyun-ah!”.

“Seohyun!!”.

Tiba-tiba seluruh teman sekelas Seohyun masuk begitu saja kedalam kamar Seohyun. Otomatis Seohyun dan Luhan langsung berdiri dan sedikit salah tingkah. Mereka mencoba bersikap biasa saja seolah tidak ada apapun yang terjadi.

“Kenapa kalian lama sekali?”. Kesal Krystal.

“Bukankah kita semua akan pergi bersama?”. Sahut Irene.

“Apa kau sudah siap?”. Tanya Joy.

“Eoh.. i..igo, ne aku sudah siap”. Ucap Seohyun gugup sambil pura-pura merapikan baju yang ia kenakan. Tapi tetap saja tingakah Seohyun dan Luhan yang terus membelakangi Seohyun membuat teman-temannya curiga.

“Aigoo.. ada apa ini sebenarnya?”. Tanya Jain yang mulai mencurigai telah terjadi sesuatu antara Seohyun dan Luhan.

“Omo! Aku tahu! Pasti kalian...”. Seru Hyuna tidak melanjutkan ucapannya. Seluruh teman-teman Seohyun sudah pasti tahu maksud dari ucapan Hyuna.

“Eeh? Jinja?”. Kompak semua teman-tema Seohyun.

“M..mwo? Memang apa yang sudah kami lakukan?”. Sangkal Seohyun.

“Sudah tidak usah menutupinya!”.

“Kami melihat semuanya dari awal hingga akhir”. Seohyun dan Luhan erbalik melihat Nicole dan Key yang tiba-tiba sudah duduk diatas kasur Seohyun.

“Mereka berdua tadi...”.

“Andwe!!”. Seohyun segera berhambur ke arah Nicole dan menutup mulutnya sebelum ia selesai bicara.

“Yak Seohyun-ah! Sudah mengaku saja!”. Teman-teman Seohyun menggeret Seohyun ke tengah ruangan untuk diintrogasi. Sedangkan Luhan di kerumuni oleh para pelayan.

“Sudah kalian tidak usah menyangkalnya lagi!”.

“Mereka benar-benar melakukannya”.

"Kisseu?".

“Jinja?”.

Semua teman-teman dan pelayan terus saja menggoda Seohyun dan Luhan.

Selesai

Mansaee!!  🙌🙌
Akhirnya nih cerita kelar juga.
Maafkan jika endingnya seperti ini 🙇
Karena di doramanya juga seperti ini 😅
Terimakasih untuk para readers yg setia membaca FF parody ini 😇
Dan sekarang saya lagi mikir mo buat FF lagi apa nggak ya?  Heheh 😂

Seohyun's Butler [END] (Mei-chan No Shitsuji - SeoHan Ver)Where stories live. Discover now