21

371 51 11
                                    

Hai2 semua!!🙌 Maafin author yang seminggu setelah lebaran ngilang gitu aja🙇. Author lagi tepar alias sakit. Jadi gak bisa update. Sebelum baca nih ff.  Author sekeluarga mengucapkan Minal Aidin Walfaidzin. Mohon maaf lahir batin buat semua umat muslim di Indonesia🙏. Udah jan banyak cingcong lagi. Happy raeding!! 😊

AUTHOR POV

Hari dimana pesta dansa akan diadakan telah tiba. Tapi seluruh siswi dan pelayan dikelas Seohyun enggan beranjak dari kelas untuk bersiap-siap, sedangkan pesta akan dimulai satu jam setelah kegiatan belajar.

“Yeorobun! Kaja, kita harus bersiap-siap untuk menuju ke pesta dansa di aula”. Ajak Irene selaku ketua kelas kepada siswi di kelasnya. Semua siswi dan pelayan tidak begitu menggubris perkataan Irene. Mereka masih duduk dengan malas. Tak terkecuali Seohyun, bahkan ia masih memikirkan bagaimana Sehun menyatakan perasannya semalam.

“Yeorobun!”. Seru Irene sekali lagi. Dengan enggan, satu persatu siswi mulai berdiri. Lalu pelayan mereka berjalan mnghampiri majikan baru mereka dengan malas. Kecuali Sehun dan Hyunseung. Sehun melirik kearah Hyunseung, memberi tatapan yang menurut Hyunseung dapat diartikan “kenapa kau tidak menghampiri majikanmu?”.

“Eoh? Aku tidak tahu dimana Nicole agashi berada. Mungkin dia berkeliaran di suatu tempat”. Ucap Hyunseung menjawab tatapan dari Sehun. Lalu Hyunseung menoleh kearah Hyuna yang sedaritadi menatapnya dengan tatapn sedih dan kecewa. Sedangkan Sehun menatap Seohyun yang tetap duduk dibangkunya sambil melamun. Meskipun Sehun merasa sedih dan kecewa bahwa Seohyun tidak akan mungkin menerima cintanya, tapi ia akan lebih sedih jika melihat Seohyun terus diam dan tidak bicara kepadanya seperti ini.

“Kajja kita kembali ke asrama masing-masing!”.

“Hentikan semua ini!”. Teriakan Sehun menghentikan langkah siswi dan pelayan didalam kelasnya. Bahkan Seohyun yang sedari tadi melamun terkejut dan berdiri menoleh kearah Sehun. Sehun melangkah ke tengah ruang kelas.

“Kenapa kalian terlalu memaksakan diri, jika tidak bisa bertahan melakukannya?”. Tanya Sehun kepada teman-temannya.
Brakk

“Ada apa ini? Bukankah pesta dansa akan diadakan satu jam lagi?”. Tiba-tiba keempat siswi sole menerobos masuk kedalam kelas Seohyun.

“Yak, dengar! Pertukaran pelayan ini, kita sudahi saja sampai disini!”. Seru Sehun menghampiri keempat siswi sole.

“Mwo? Beraninya kau mengatakan itu”.

“Tidak ada yang diuntungkan dengan melakukan ini. Semuanya jadi berantakan”.

“Dasar babo!”.

“Merubah aturan dengan tiba-tiba dan tidak masuk akal! Kalian lah yang Babo!”. Sehun masih gigih untuk berdebat dengan keempat siswi sole yang membuat peraturan seenaknya.

“Mworago?”.

“Bukankah, majikan dan pelayan bisa bersama karena mereka saling percaya dan menghormati satu sama lain bukan? Kenapa kalian mencoba memisahkan mereka?”. Keempat siswi sole hanya diam mendengar ucapan Sehun.

“Kau juga Hyunseung-ssi! Bukankah majikanmu begitu penting bagimu, sampai kau menyebut namanya dalam tidur? Berhentilah berpura-pura untuk tidak peduli siapa majikan yang kau layani!”. Sehun menunjuk Hyunseung sebagai bukti bahwa majikan dan pelayan memang mempunyai hubungan yang erat. Hyunseung tersenyum kecut saat namanya disebut oleh Sehun.

“Cih.. mau bagaimana lagi? Aku tidak punya pilihan lain”. Ucap Hyunseung kemudian menghampiri Hyuna. Begitu berada dihadapan Hyuna, Hyunseung meraih kedua tangannya.

“Semua yang dikatakannya itu adalah fakta Hyuna agashi. Kau sangat istimewa bagiku”. Lanjut Hyunseung.

“Hyunseung...”.

Seohyun's Butler [END] (Mei-chan No Shitsuji - SeoHan Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang