18

406 54 1
                                    

Annyeong Readers 🙋 Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yg menjalankan. Terimakasih sudah menanti+Vote+Coment FF yg semakin gaje ini hehe 😅. Part ini mungkin agak sedikit panjang. Jadi gg usah banyak cingcong! Happy reading & mian jika masih banyak Typo 🙇

AUTHOR POV

Keesokan harinya kegiatan sekolah di RIS masih tetap berlangsung. Meskipun seluruh pelayan di kelas Irene masih ditugaskan untuk mengawasi Luhan dan Jinyoung. Di dalam kelas Irene menyiapkan tumpukan lembaran yang ia bagikan kepada teman-temannya.

“Apa ini?”. Tanya Krystal begitu ia menerima sebuah lembaran dari Irene.

“Petisi yang akan di berikan kepada peringkat Sole. Kau harus menandatanganinya untuk membatalkan hukuman kepada Seohyun dan juga untuk Lee Jain dan Park Jinyoung agar tetap tinggal disini”. Terang Irene.

“Kenapa kita harus melakukan ini?”. Tanya Joy.

“Bukankah ini bisa membuat kita menjadi sasaran siswi peringkat Sole juga?”. Seru Hyuna.

“Bukankah kita semua teman sekelas? Seohyun sedang berusaha untuk membantu Lee Jain sekarang”. Ucap Irene.

“Ini aneh! Siapa yang mau menandatangani petisi untuk...”.

“Seohyun membantu kau dan aku setelah kita kalah duel darinya!”. Irene memotong ucapan Krystal.

“Seohyun tidak menutupi kebenaran ini dengan sengaja. Bukankah kita sendiri menyaksikan, bagaimana dia berusaha keras untuk tetap berada di sekolah ini? Tak seharusnya kita memperlakukannya secara tidak adil”. Ucapan Irene membuat beberapa temannya luluh dan tersadar bahwa Seohyun selama ini mencoba bertahan dan membantu beberapa siswi di kelasnya.

Di tempat lain. Para pelayan dikelas Irene sedang menjaga didepan pintu  sebuah ruangan yang didalamnya ada Luhan dan Jinyoung.

“Samapai sekarang mereka masih belum kembali, bahkan pelayan baru itu juga terlibat”. Seru Kai.

“Sejak Seo Joohyun datang, selalu ada masalah yang bermunculan”. Sahut Hyunseung.

“Tapi, ada cahaya misterius yang datang bersama perubahan yang Seohyun agashi bawa”. Ucap Sungjae menerawang dengan jimat ditangannya.

Di dalam ruangan Luhan dan Jinyoung hanya salaing diam. Mereka tidak bisa tidur dengan nyenyak bahkan tidak bisa melakukan apapun tanpa ada majikan mereka disisinya. Jinyoung mengeluarkan sebuah kertas yang menurutnya itu dari Lee Jain.

“Aku menemukan ini di depan pintu kamar agashi”. Lirih Jinyoung. Isi kertas itu hanya bertuliskan beberapa kata.

Untuk: Jinyoung,
"Gomawo untuk semuanya".

“Dia kabur. Mungkin Jain agashi mendengar tentangku dari organisasi. Dia melakukan semua ini untukku..”. Sedih Jinyoung.
Luhan menatap Jinyoung dengan iba. Bagaimanapun Luhan harus menusun rencana untuk bisa menemukan Seohyun.

Brakk

Pintu ruangan yang mereka tempati tiba-tiba tebuka kasar. Tiga namja dari lembaga penelitian datang menghampiri Luhan dan Jinyoung.

“Kami sudah menemukan keberadaan LJ-7! Kami akan segera membawanya kembali!”.

“Tuggu dulu...”.

“Kau tunggu saja disin sampai kau mendapatkan hukumanmu Park Jinyoung! Dan berdoa saja, semoga orang yang membawa LJ-7 tidak memberontak”. Ucap namja dari lembaga penelitian dengan senyum sinis dibibirnya. Lalu mereka bertiga segera pergi meninggalkan Luhan dan Jonyoung yang nampak semakin gusar.

“Seohyun agashi..”. Lirih Luhan sambil menarik kasar rambutnya.

Seohyun dan Sehun saat ini sedang berlarian mengejar Jain yang nampak sangat senang berada di sebuah taman hiburan Lotte World. Mereka belum kembali ke RIS karena Jain yang mengendarai helikopter meminta untuk mampir ke taman hiburan terlebih dahulu.

Seohyun's Butler [END] (Mei-chan No Shitsuji - SeoHan Ver)Where stories live. Discover now