15

463 58 6
                                    

SEOHYUN POV

Keesokan harinya, aku mulai bersekolah seperti biasa. Setelah kejadian semalam aku benar-benar tidak bisa tidur akibat memikirkan Luhan terus-menerus. Entah disebut apa perasaanku kali ini, yang pasti aku merasa gugup dan jantungku berdetak lebih cepat ketika Luhan berada didekatku sekarang. Begitu sampai didalam kelas aku langsung disambut hangat oleh Irene.

“Annyeong, Seohyunah!”. Sapa Irene padaku.

“Annyeong, Irene!”. Balasku tersenyum kepadanya. Seisi kelas begitu heran melihat keakraban ku dengan Irene.

“Seolma!”.

“Apa Irene baru saja memanggil Seohyunah?”. Begitulah sahutan murid lain mendengar percakapan singkat kami. Aku tidak terlalu menggubrisnya dan melangkah menuju tempat dudukku. Ya, setelah duel, semuanya kembali menjadi normal. Kecuali cara Irene dan aku saling memanggil dan juga, sedikit perasaanku kepada Luhan.

Setelah kegiatan sekolah tiba-tiba Irene mengajakku untuk berbicara empat mata. Aku terus mengikuti Irene yang terus berjalan menyusuri lorong sekolah, mencari sebuah ruangan yang aman untuk kami bicara. Ternyata Irene membawaku ke ruang makan, disana cukup sepi karena kegiatan sekolah memang sudah dibubarkan satu jam yang lalu.

“Sebenarnya apa yang ingin kau katakan kepadaku Irene-ah?”. Tanyaku pada Irene yang sedari tadi menelusuri tiap sudut ruangan, berharap tidak ada orang lain selain kami berdua di ruang makan ini. Irene pun menghentikan kegiatannya dan berdiri dihadapanku.

“Apa kau ingat, apa yang aku katakan saat aku menantangmu Seohyunah?”. Tanya Irene kembali.

“Tentu saja, bahwa ada seseorang yang berjanji kepadamu. Jika kau berhasil mengusirku dari RIS. Kau akan tetap tinggal disini”. Jawabku dengan lancar.

“Disekolah ini, sebenarnya ada orang-orang yang ingin menyingkirkanmu”. Ucap Irene cukup intens. Aku cukup terkejut mendengarnya.

“Jinjayo? Nugu?”.

“Dia adalah, Ji Changwook-ssi!”.

“Mwo?”. Aku benar-benar tidak menyangka, jika orang seperti Ji Changwook menginginkanku untuk pergi dari RIS. Aku juga merasa tidak ada masalah apapun dengan Ji Changwook-ssi.

“Wae..Waeyo? Kenapa dia melakukannya?”. Tanyaku masih tidak percaya.

“Dia mengatakan kepadaku. Jika aku ingin tetap tinggal disini. Aku hanya perlu mengatakan permintaanku kepada Regina-ssi. Tapi ada syarat yang harus kubayar...”.

“Syaratnya adalah menantangku berduel?”. Tebakku memotong ucapan Irene.

“Ne! Jadi kesimpulannhya, orang yang ingin menyingkirkanmu adalah..”.

“Regina-ssi?”. Lirihku benar-benar tidak kuduga. Orang selama ini aku percaya demi orang tuaku, mencoba menyingkirkanku dari RIS? Apa sebenarnya salahku? Kenapa semuanya begitu jahat kepadaku?.

“Itu tidak benar!”. Suara berat seseorang mengagetkanku dan Irene. Dari arah pintu Ji Changwook masuk dengan santainya. Aku dan Irene terkejut melihat kedatangan Ji Changwook secara tiba-tiba.

“Kalian tidak perlu begitu tegang. Aku datang kemari hanya untuk memberi tahu kebenarannya”. Lanjut Ji Changwook berdiri dihadapan kami.

“Kebenaran?”.

“Sebenarnya, akulah yang berencana ingin menyingkirkanmu dari RIS. Dan itu semua adalah keinginanku sendiri tidak ada kaitannya dengan Regina agashi”. Terang Ji Changwook.

“Lalu kenapa kau melakukannya?”. Tanya Irene.

“Tentu saja, semuanya hanya untuk, Regina agashi”. Aku benar-benar tidak menyangka, perkataan Ji Changwook tidak merubah kesimpulanku yang pertama bahwa Regina atau Yoona lah yang ingin menyingkirkanku dari RIS.

Seohyun's Butler [END] (Mei-chan No Shitsuji - SeoHan Ver)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant