22

367 59 5
                                    

AUTHOR POV

Disebuah aula besar di RIS, sebuah pesta dansa sedang berlangsung. Seohyun melangkah dengan anggun memasuki aula. Ia melihat Sehun sudah dihadapannya dan mengulurkan tangan untuk mengajaknya berdansa. Tapi tiba-tiba Sehun memeluk Seohyun dengan erat.

“Oh Mija? Ada apa?”. Sehun tidak menjawab pertanyaan Seohyun sama sekali dan semakin mengeratkan pelukannya.

“Sehun-ah hentikan!”. Seohyun mencoba melepas pelukan Sehun.

“Seohyun agashi..”. Seohyun mendengar suara Luhan memanggilnya dan benar saja. Luhan melihat Seohyun dan Sehun sedang berpelukan dengan wajah yang menunjukkan kekecewaan.

“Luhan? Tunggu! Ini tidak seperti yang kau lihat!”. Seohyun masih mencoba melepaskan peluka Sehun dan menjelaskan kepada Luhan. Tapi Luhan malah berpaling menuju Yoona dan mengajaknya berdansa.

“Ani, Luhan! Lepaskan aku Sehun!”. Saat Seohyun berhasil melepaskan pelukan Sehun. Tiba-tiba wajah Sehun berubah menjadi wajah Nicole yang menyeringai sambil membawa sebuah belati.

“Kau harus ku habisi Seohyun!”. Ucap Nicole kemudian mengarahkan belatinya ke Seohyun. Seohyun segera membuka matanya karena terkejut. Ternyata semua kejadian tadi hanya sebuah mimpi buruk. Cahaya matahari, menerobos di cela jendela kamar Seohyun, menandakan hari itu sudah pagi.

“Seohyun agashi, anda sudah bangun?”. Ucap Luhan dengan nada sedikit lega.

“Tempat ini..”.

“Ne, anda berada di kamar anda sekarang. Kemarin anda ditemukan pingsan bersama Sehun”. Seohyun mencoba mengingat-ingat kejadian kemarin dan ia mencoba bangun dan duduk di tempat tidurnya. Ia sedikit meringis karena kepala dan tengkuknya terasa sakit. Bahkan Seohyun masih mengenakan seragam lengkap sekolahnya.

“Anda tidak perlu memaksakan diri, tengkuk anda sudah saya beri plester pereda sakit. Anda hanya perlu beristirahat sebentar dan semuanya akan baik-baik saja”.

“Lalu bagaimana dengan Oh Mija?”. Seohyun merasa khawatir saat ia mengingat Sehun.

“Jangan khawatir, saat ini Sehun sedang dirawat di klinik RIS”. Luhan mencoba menenangkan Seohyun.

“Bagaimana keadaannya? Apa dia terluka parah?”. Seohyun masih tetap merasa khawatir kepada Sehun.

“Jangan terlalu dipikirkan agashi, apa anda mau minum sesuatu?”.

“Aku harus segera menemui Sehun!”. Seohyun menyibak selimutnya dan beranjak pergi ke klinik.

“Seohyun agashi, tunggu!”. Luhan segera mengikuti Seohyun.

Saat sudah sampai didepan pintu klinik. Seohyun dan Luhan mendengar teriakan kesakitan Sehun dari dalam klinik.

“Aaarghh! Appo!”.

“Oh Mija!”. Seohyun segera masuk kedalam klinik diikuti Luhan. Dan ia melihat Ji Changwook sedang mengobati luka goresan belati di lengan Sehun.

“Sehun-ah..”. Seru Seohyun. Sehun menoleh saat Seohyun memanggil namanya.

“Seohyunah kau.. Appo!”. Ucapan Sehun terpotong saat Ji Changwook meneteskan obat merah di lukanya.

“Selesai”. Seru Ji Changwook.

“Kenapa kau mengobatinya?”. Tanya Seohyun kepada Ji Changwook.

“Aku meiliki sertifikat dokter, sudah menjadi kewajibanku untuk merawat pasien”. Jawab Ji Changwook sambil memberi perban pada luka Sehun.

“Apa kau bercanda? Bukankah aku terluka gara-gara kalian?”. Kesal Sehun.

“Lukamu akan terbuka jika kau terus bergerak!”. Ji Changwook menekan luka Sehun saat menempelkan plester untuk melekatkan perbannya.

Seohyun's Butler [END] (Mei-chan No Shitsuji - SeoHan Ver)Where stories live. Discover now