8

489 64 1
                                    

AUTHOR POV

Malam hari di sebuah kamar asrama Luna, Krystal sedang bersiap mengenakan gaunnya. Acara duel mewajibkan seluruh siswi mengenakan gaun dan pelayannya mengenakan jas resmi.

"Krystal agashi mari kita berangkat". Ajak Kai.

"Kai". Kystal memberikan sebuah kalung dengan liontin lambang dari marga Jung. Kai pun menerima dan memakainya.

"Saya tidak akan gagal memberikan kemenangan pada Krystal agashi malam ini". Janji Kai pada Krystal. Krystal mengangangguk dan tersenyum. Sehun hanya memandang Kai dan Krystal dengan malas. Sedangkan di asrama Ombra Seohyun merasa sedikit tidak nyaman dengan gaun yang dikenakannya dan Luhan memandangi Seohyun dengan kagum. Seohyun terlihat cantik dengan gaun yang ia kenakan.

"Heol.. Kenapa aku harus berdandan seperti ini, jika hanya untuk menonton pertandingan". Keluh Seohyun.

"Ini bukanlah pertandingan agashi, tapi duel".

"Arraseo".

"Mari kita berangkat". Seohyun dan Luhan pun berangkat menggunakan helikopter.

Seohyun dan Luhan telah sampai disebuah aula. Suasana aula terlihat ramai teman sekelas Seohyun dan pelayan mereka datang lebih awal begitu juga dengan Krystal dan Kai. Di tengah aula terdapat arena duel yang dikelilingi jeruji besi berbentik persegi untuk memeberi keamanan bagi penonton. Tak lama kemudian Irene dan Bogum memasuki area duel.

"Duel akan segera dimulai, untuk Luhan-ssi dan Kai-ssi silakan masuk ke arena". Perintah Irene. Luhan dan Kai segera masuk kedalam arena yang telah disediakan. Sementara itu Seohyun dan Krystal melihat dari sisi kanan dan kiri di luar jeruji besi.

"Pertandingan duel adalah Anggar. Dimana orang yang kalah akan melayani majikan yang menang sebagai pelayan kedua. Begitulah sanksinya. Kalian setuju?". Tanya Irene meyakinkan.

"Ne". Jawab Luhan dan Kai. Bogum menyodorkan dua buah pedang anggar imitasi yang telah ditentukan untuk keselamatan peserta duel kepada Luhan dan Kai.

"Silahkan". Saat Luhan akan mengambil pedangnya Kai mencegah Luhan.

"Tunggu dulu Luhan-ssi. Kali ini aku akan sedikit mengalah padamu. Jadi, bagaimana jika kita menggunakan pedang sungguhan? Itupun jika kau mau". Tawar Kai.

"Pedang sungguhan?".

"Kai". Seohyun dan Krystal sedikit shock dengan tawaran Kai.

"Tunggu dulu, aku tidak bisa menerima aturan yang tiba-tiba diubah sesaat sebelum pertandingan!". Protes Irene.

"Itu benar. Kami juga tidak keberatan". Seperti biasa empat siswi Sole tiba-tiba datang dan merubah peraturannya.

"Tapi..".

"Jangan khawatir, Regina agashi telah menyetujuinya". Lalu seorang namja memasuki aula dengan gagah dan santai.

"Kondisi Regina agashi sedang tidak baik. Saya datang untuk mewakilinya". Ucap namja tersebut yang tak lain adalah Ji Chang Wook.

"Ji Chang Wook-ssi memiliki sertifikat dokter. Jadi jika ada yang terluka, ia akan memberikan perawatan yang sesuai. Apa kau mengerti Irene-ssi?". Sahut salah satu siswi Sole.

"Kenapa tiba-tiba? Bukankah ini sangat tidak masuk akal? Yak! Neo, katakanlah sesuatu!". Keluh Seohyun dan menunjuk Krystal.

"Jika kau takut, akuilah kekalahanmu. Lagipula aku percaya kepada Kai". Ketus Krystal.

"Jinja, jangan menganggap pertandingan ini sebagai lelucon..".

"Seohyun agashi". Luhan memotong ucapan Seohyun.

Seohyun's Butler [END] (Mei-chan No Shitsuji - SeoHan Ver)Where stories live. Discover now