20

424 54 4
                                    

SEOHYUN POV

Setelah pengundian pelayan, semua siswi diperbolehkan kembali ke asrama sebelum makan siang. Aku sedang duduk di atas tempat tidurku sekarang, menunggu Luhan yang sedang mempersiapkan dirinya untuk pergi ke rumah kaca melayani Regina. Sebenarnya ada rasa sedikit tidak rela jika aku harus berpisah dengan Luhan.

“Seohyun agashi!”. Panggil Luhan kepadaku setelah keluar dari kamarnya. Aku segera berdiri dan melihatnya menghampiriku.

“Aku menuliskan daftar isi setiap lemari untuk diberikan kepada Sehun”. Lanjutnya menunjukkan selembar kertas.

“Ne!”.

“Sehun masih belum terlalu berpengalaman. Jadi sepertinya dia akan sedikit menyusahkanmu”.

“Aku sudah terbiasa dengan sikap Oh Mija”.

“Baguslah kalau begitu”. Lalu tiba-tiba suasana canggung muncul diantara aku dan Luhan. Aku harus berucap apa lagi untuk melepas kepergian Luhan?.

“Ngg.. Luhan..”.

“Kalau begitu saya pergi dulu. Karena sudah hampir waktunya makan siang”. Potong Luhan, mungkin dia juga merasakan hal yang sama dengan ku.

“Eoh? Ne, baiklah”. Lalu luhan berjalan ke arah pintu keluar.

“Chankaman!”.

“Ne?”. Tanya Luhan saat aku menghentikannya.

“Bukankah kau kemari untuk mengemasi barangmu?”.

“Ne, ini”. Jawab Luhan singkat sambil menunjukkan sebuah pena.

“Hanya itu?”. Luhan tersenyum melihatku terheran karena hanya sebuah pena yang ia bawa.

“Saya akan segera kembali pada anda. Jadi yang saya perlukan hanya ini”. Jawab Luhan. Hatiku merasa tenang saat Luhan mengucapkan dia akan kembali lagi kepadaku. Aku mengangguk tersenyumpada Luhan, lalu ia pergi menuju ke rumah kaca.

AUTHOR POV

Keesokan harinya, kegiatan belajar di RIS digantikan dengan latihan dansa para siswi nya dengan pelayan baru mereka. Suasana di kelas Irene sudah terlihat ramai, bahkan Regina dan Luhan sudah berada di kelas. Hanya Seohyun dan Sehun yang belum datang. Beberapa siswi sedang berlatih dansa dengan pelayan baru mereka masing-masing.

“Aish! Kau sangat kaku sekali!”. Kesal Krystal kepada Bogum yang menjadi pelayannya sekarang. Lalu Krystal mendorong Bogum hingga menabrak Kai dan menginjak kaki Joy.

“Appo! Kau menginjak kaki ku Babo!”. Lalu Joy mendorong Kai hingga menabrak Hyuna yang sedang berdansa dengan Jinyoung dan akhirnya Hyuna terjatuh tepat diatas tubuh Jinyoung.

“Eoh? Gwaenchana?“. Panik Hyuna saat melihat hidung Jinyoung mengeluarkan darah alias mimisan.

“Omo! Kau memiliki daya tarik yang tidak dimiliki oleh Jain agashi”. Ucap Jinyoung dengan suara tersengal-sengal. Jain yang kesal mendengar ucapan Jinyoung segera menghampirinya.

“Dasar mesum!”.

Plakk

Jain memukul kepala Jinyoung dengan buku yang ia bawa. Dari arah pintu, Seohyun dan Sehun yang baru saja datang dibuat bingung dengan suasana kelas yang cukup ramai dan berantakan.

“Sedang apa kalian?”. Tanya Seohyun.

“Kau seharusnya sudah tahu saat melihatnya”. Jawab Krystal. Seohyun memperhatikan Hyuna yang masih menindih Jinyoung dengan hidung yang mengeluarkan darah.

“Apa kalian sedang bergulat?”.

“Kita sedang berdansa tau!”. Joy menyahuti dengan menunjukkan selembar kertas pengumuman kepada Seohyun.

Seohyun's Butler [END] (Mei-chan No Shitsuji - SeoHan Ver)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang