Bonus Hunrene

6.7K 480 228
                                    

Mengobati rasa rindu akan ff CWMFK yang katanya endingnya kurang, jadi daripada pusing mikir ff sebelah yang entahlah bagaimana nasibnya, aku lebih baik refreshing ke Hunrene disini aja. Hahaha...cekidot👇

-----

Orang bilang hubungan pacaran yang berjalan melebihi 1 atau 2 tahun itu akan terasa hambar. Mungkin sebagian pasangan akan mengiyakan, namun tidak bagi Sehun yang selalu merasa bahwa Irene adalah sebuah vitamin di hidupnya. Kesibukannya sebagai seorang aktor terkenal telah menyita banyak waktu hingga bisa dipastikan hanya beberapa kali saja dalam sebulan ia bisa bertemu dengan kekasihnya atau tidak sama sekali.

Malam ini sepulang menjalani pemotretan di Bangkok, Sehun dijemput oleh kakaknya~Chanyeol~ di bandara Incheon. Seharusnya lelaki berparas tampan itu pulang bersama managernya, namun manager itu harus kembali ke kantor agensi untuk mengurusi sesuatu dan Sehun menolak mengikutinya. Ia sangat lelah dan ia butuh beristirahat di rumah.

"Bagaimana kabar Jiso?" melirik kakaknya yang fokus mengemudi, Sehun bertanya setelah memandangi foto keluarga kecil yang tergeletak di atas dahsboard yang terdiri dari kakaknya, Jinrae dan si kecil berusia 2 tahun berpipi chubby.

"Dia menantimu pulang, jangan katakan kau lupa membelinya oleh-oleh."

Sehun tersenyum merasa lucu, tapi ia tidak lupa untuk memberikan hadiah pada si kecil itu sepasang sepatu bulu.

"Kemarin Irene mampir, dia bilang baru sembuh dari sakit dan dia sedikit agak kurus kurasa," Chanyeol memberitahu karena seperti yang Irene katakan bahwa ia dan Sehun sudah tidak bertemu selama hampir 3 minggu ini.

Ah, Sehun menggelengkan kepalanya pelan. Irene selalu mengatakan dirinya baik-baik saja jika Sehun bertanya melalui sambungan telepon. Ia bersumpah akan marah jika nanti ia bertemu dengan Irene.

"Hubungan kalian baik-baik saja bukan? Maksudku, Irene dan kau sudah bertunangan, lulus kuliah dan kau sendiri sudah berpenghasilan. Apa kau tak memikirkan untuk segera menikahi gadis itu?"

Menikah? Saking sibuknya Sehun, ia sampai lupa akan keinginan untuk dapat meminang kekasihnya, tapi Irene juga baru setahun ini bekerja di sebuah perusahaan swasta dan Sehun berpendapat mungkin gadis itu masih ingin menikmati hidupnya sendiri dan mandiri.

"Menikah memang rumit, tapi jika kalian menjalaninya dengan tulus, aku yakin kalian akan menjadi keluarga yang bahagia. Pernikahan juga tak harus dirayakan dengan mewah. Bukankah agensimu tidak melarangnya?"

"Tidak, tapi akan kutanyakan dulu pada Irene. Jika dia belum siap aku tak bisa memaksanya."

Chanyeol mengangguk setuju, ia senang adiknya kini bisa berpikir secara dewasa, jauh berbeda dari Sehun yang dulu dingin dan semaunya. Akuilah memang kematangan seseorang bisa terbentuk karena sebuah pengalaman hidup, bukan dinilai dari usia.

"Hyung, bagaimana kalau kita mampir minum?" melihat kedai yang ada di pinggir jalan dan menyaksikan orang-orang tertawa menikmati sebotol soju serta sepiring kaki ayam pedas, tiba-tiba Sehun merasa lapar.

"Kau yakin?" Chanyeol agak ragu mengajak adiknya makan di pinggir jalan dengan penampilannya yang begitu maskulin.

"Ehm," Sehun mengangguk pasti. "Asal Jinrae noona tidak marah padamu."

Chanyeol terkekeh," itu bisa diatur."

----

Jarum jam di atas meja kerja Irene menunjukan pukul setengah 6 sore. Bekerja di bagian keuangan perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi membuatnya sulit mendapatkan cuti. Kadang Irene berpikir ingin meminta modal Appanya saja untuk membuat usaha tapi Tiffany menyarankan Irene untuk bekerja terlebih dahulu agar ia bisa mendapatkan pengalaman sebelum terjun langsung ke dunia bisnis.

Cinderella with Melon First KissWhere stories live. Discover now