15.

6.7K 596 96
                                    

Setelah mengantarkan Irene ke cafe Jun, Sehun kemudian melanjutkan perjalanan ke rumah Yejin. Gadis cantik itu sudah berdiri menunggu di depan rumahnya dengan sedikit cemberut.

"Hanya telat lima menit, maaf," Sehun membukakan pintu membiarkan Yejin masuk ke dalam mobilnya.

"Delapan menit,"kata Yejin memberi nada penekanan.

"Oke delapan menit," Sehun mengakuinya, lelaki itu tersenyum dan mulai menjalankan mobilnya perlahan."Aku ingin membawamu ke cafe Jun, temanku akan bernyanyi disana."

"Kemanapun aku suka," Yejin duduk dengan tenang memangku tasnya.

"Dia temanku satu sekolah dan satu kampus,"Sehun membuka obrolan setelah diam untuk sepersekian detik.

"Oh ya?Apa dia tampan?,"

"Dia perempuan," Sehun menyahut dengan cepat.

"Oh begitu," Yejin mengangguk angguk.

Memerlukan waktu sekitar setengah jam lebih untuk sampai di cafe Jun. Sehun merapatkan jaketnya dan memakai topi untuk menyamarkan penampilannya malam ini, tak lupa masker hitam yang menutup sebagian wajahnya. Ia dan Yejin tetap memilih privat room sebagai tempat berkencan mereka.

Malam Minggu ini cafe begitu ramai, seluruh meja di lantai bawah penuh pengunjung dan itu semakin membuat Irene serasa ingin mati saja. Gadis itu berjongkok di pojokan cafe dan tengah ditertawakan oleh Jun serta beberapa anggota band pengiringnya.

"Ayolah Irene, kau membuatku merasa geli," Jun menarik tangan Irene mengajak gadis itu berdiri."Taeyong sudah meneleponku untuk merekam penampilanmu."

"Abaikan saja permintaannya," Irene mengerucutkan bibirnya. Jika penampilannya jelek, bukankah ia hanya akan ditertawakan oleh lelaki itu saja?

Waktu berjalan begitu cepat bagi Irene, ketika Jun naik ke atas panggung untuk memberitahu pengunjung bahwa cafenya memiliki seorang penyanyi baru, suasana berubah riuh.

Sehun dan Yejin yang sedang menikmati makanan mereka, diam diam turun ke lantai bawah dan berdiri bergabung dengan pengunjung lain. Ia tak lagi mencemaskan apakah orang lain akan menyadari keberadaannya atau tidak, meski ia tetap menutupi wajah tampannya dengan melingkarkan syal tinggi di lehernya tinggi tinggi.

Irene menyelempangkan sebuah gitar di bahunya dan ia berjalan naik ke atas panggung, duduk di sebuah kursi tinggi setelah sedikit menghela nafas gugupnya.

Gadis itu berusaha rileks, menyapa pengunjung dengan sopan, memperkenalkan diri dan pada hitungan ketiga yang ia buat sendiri, jemarinya mulai memetik senar gitar diiringi oleh tiupan harmonika yang selaras dengan nada.

Lagu Stay dari Blackpink mulai terdengar, Irene memejamkan matanya sesaat ketika dirinya mulai bersuara melantunkan bait pertama dari lagu tersebut.

Begitu mudah, dengan kata-kata kasar
kau melukai hatiku
bahkan tanpa mengatakan maaf
Aku menghibur diri lagi hari ini
Selalu cemas kalau kau akan meninggalkanku.
Aku hanya ingin kau tetap tinggal

Wajah tanpa ekspresimu semakin jemu
Mari lepas ini perlahan,
Aku berbisik pada cermin
Kau tak menghargaiku
Namun itu kau, namun tetap
tinggal tinggal tinggal bersamaku

Melodi sedih ini menyerupai dirimu
Membuatku menangi
Bau harummu adalah sebuah kejahatan manis
Aku membencimu namun aku mencintaimu

Cinderella with Melon First KissWhere stories live. Discover now